SEKJEN KEMENAG RI BUKA RAKORNAS KEHUMASAN TAHUN 2024
Pembukaan Rakornas Bersama Sekjen Kementerian Agama RI
Sekretaris Jendral Kementerian Agama RI Prof Muhammad Ali Ramdhani membuka secara resmi saat Rakornas Kehumasan Tahun 2024 di bawah Kementerian Agama yang di dampingi oleh Kepala Biro Humas Data dan informasi Akhmad Fauzin di Bandung,Selasa, 30 April 2024.
Tema yang diangkat pada Rakor kali ini adalah "Keris" Kompeten, Responsif, Inovatif dan Sinergis yang di hadiri oleh peserta dari berbagai satker dibawah Kementerian Agama di seluruh Indonesia, baik Prahum dari Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKIN) Se -Indonesia, Kabag TUKanwil, Ketua Tim Humas serta para pranata humas di lembaga-lembaga yang ada di bawah Kementerian AgamaRI yang diikuti juga Prahum Ahli Madya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Sekjen menyampaikan bahwa hari ini bukan hanya sekedar Rakor akan tetapi kita harusnya sedang membuat simbikasi media bagaimana humas akan mampu mengola isu isu menarik sehingga khalayak akan mampu menerima sebaga informasi penting dan objektif.
Tiga hal pokok yang akan menjadi pointer sebagai pegangan humas dalam menjalankan perannya sebagai corong instansi sehingga smua pesan yang akan disampaikan kepada masyarakat dapat diterima. "yang pertama adalah Content (Konten) bagaiaman kita menciptakan konten yang baik yang selaras dengan keinginan masyarakat pada satu sisi, juga pada sisi lain tidak pernah mengabarkan kabar bohong. sebab kalau membangun sesuai tema Keris harus diawali dengan kercayaan ungkapnya.
Untuk itu sifat dari media lanjut Sekjen harus jujur, guna membangun kepercayaan mura sumbernya adalah kejujuran, objektif dan faktual. Humas harus menulis artikel dengan pemilihan kata yang tepat yang mampu menyentuh ruang rasa pembacanya. Sehingga apa yang kita tulis tidak sekedar menyampaikan informasi tetapi jugan memeberikan nuansa rasa" lanjutnya.
Hal kedua yang penting adalah coverage, yaitu cakupan informasi harus bisa dilakukan secara luas dan positif dengan luas utntuk membangun citra yang baik bagi instansi.
hal ketiga yang sangat harus diperhatikan adalah pesen nya agar tersampai dengan baik kepada masyarakat adalah frequency, yaitu terus mengulang-ulang pesan baik. ada istilah pesan buruk yang diulang-ulang akan menjadi kebenaran, bisa kita bayangkan bila yang selalu kita sampaikan berulang-ulang adalah hal kebaikan maka akan menimbulkan dampak yang baik juga paparnya.
Humas bukan hanya corong bagi instansi tetapi juga menjadi corong bagi masyarakat itu sendiri, humas itu harus hadir ketika ada masalah dan juga humas dituntut mampu memberikan mitigasi agar masalah yang ada semakin meluas, tegasnya. (Tim humas)