UIN Sunan Kalijaga Resmi Buka Program Magister Sosiologi

Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga hari ini (2/7) meresmikan Program Magister Sosiologi sebagai tonggak baru dalam pengembangan studi sosial di Indonesia. Acara launching yang dihelat di Gedung Kuliah Terpadu UIN Sunan Kalijaga menampilkan Dr. Harmona Daulay, S.Sos., M.Si, Ketua Asosiasi Program Studi Sosiologi Indonesia (APSSI), sebagai pembicara utama.

Pembukaan program ini didasarkan oleh terbitnya Surat Keputusan (SK) No. 159/E/0/2024 dari kemendikbudristek Tentang Izin Pembukaan Program Studi Sosiologi Program Magister pada Univeritas Islam Negeri Sunan kalijaga Yogyakarta, Ahmad Norma Permata, S.Ag., M.A., Ph.D, Ketua Program Studi Magister Sosiologi, menjelaskan bahwa pembukaan program ini didasarkan pada visi besar dan tujuan untuk menjadi pusat pengembangan pengetahuan sosiologis, terutama dalam konteks dinamika masyarakat Asia Tenggara yang kompleks.

Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora menekankan pentingnya kajian mendalam terhadap dinamika sosial, ekonomi, dan politik di Asia Tenggara yang sedang berkembang pesat. "Asia Tenggara adalah wilayah yang sangat strategis, dengan pertumbuhan ekonomi dan dinamika sosial yang sangat beragam. Studi yang lebih mendalam terhadap kawasan ini akan memberikan kontribusi signifikan dalam memahami dan mengatasi tantangan-tantangan kompleks di masyarakat," ujar Dekan.

Prof. Dr. Phil. H. Al Makin, S.Ag., M.A., Rektor UIN Sunan Kalijaga, menegaskan bahwa program ini merupakan langkah strategis universitas dalam menghadapi permasalahan sosial dengan pendekatan ilmiah yang komprehensif. "Pengembangan Program Magister Sosiologi ini bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan akademis, tetapi juga untuk memberikan solusi konkret atas permasalahan yang dihadapi masyarakat, baik di tingkat lokal maupun regional," tambah beliau. Lebih lanjut beliau menyampaikan, kita harus mulai belajar dan melakukan riset keluar bukan hanya di Indonesia, sehingga pemahaman kita terhadap suatu wilayah tertentu akan menjadi rujukan bagi sebuah kebijakan. Untuk itu diperlukan kemampuan bahasa yang cukup bukan hanya bahasa Inggris tetapi juga bahasa bahasa lain yang ada di asia Teggara khususnya dan bahasa lain yang ada di dunia umumnya. Beliau juga berpesan untuk senantiasa membangun dan memperluas wawasan, melaukan Tindakan-tindakan yang berani dan terukur serta membangun berbagai inovasi penelitian.

Dr. Harmona Daulay menyoroti peran teknologi komunikasi modern yang memungkinkan analisis lintas batas terhadap keberagaman budaya dan dinamika sosial di Asia Tenggara. Kawasan ini dianggap sebagai laboratorium sosial yang kaya dan menantang bagi para ahli sosiologi untuk mengembangkan pendekatan baru dalam metodologi riset.

Respon positif juga datang dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah V, yang menyambut baik keberadaan Program Magister Sosiologi di UIN Sunan Kalijaga sebagai program kedua di Yogyakarta dan yang ke-23 di Indonesia. Hal ini menunjukkan potensi besar program ini dalam menjawab tantangan sosial yang belum terselesaikan di daerah, termasuk masalah keamanan dan kenyamanan masyarakat di DIY.

Dengan meluncurnya Program Magister Sosiologi ini, UIN Sunan Kalijaga tidak hanya mengukuhkan dirinya sebagai pusat akademik yang relevan di tingkat nasional, tetapi juga berkomitmen untuk memberikan kontribusi nyata dalam pemecahan masalah sosial melalui riset yang mendalam dan berorientasi global. Program ini diharapkan tidak hanya akan menghasilkan lulusan berkualitas tinggi, tetapi juga memperluas wawasan dan pemahaman kita terhadap kompleksitas masyarakat Indonesia dan Asia Tenggara. (tim humas)