ISC FEBI UIN Suka, Kaji Pertumbuhan dan Tantangan Produk Investasi Syari’ah untuk Keuangan Berkelanjutan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta menggelar Program ISC 2024 The 5 th International Short Course “The Growth and Challenges of Sharia Investment Products for Sustainable and Inclusive Finance in the Digital Age selama 5 hari, yakni 29 Juli sd 2 Agustus 2024. Opening Ceremony the 5th ISC 2024 diselenggarkan pada Senin (29/07/2024) di Ruang Theatrikal FEBI Lt 5. Turut hadir dalam Pembukaan, Rektor UIN Sunan Kalijaga: Prof. Dr. Phil. H. Al Makin, M.A. beserta jajaran Pimpinan Universitas, Dekanat Fakultas di lingkungan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, serta Direktur Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga.

Dalam sambutannya mengawali resemonial pembukaan, Dr. Afdawaiza, Dekan FEBI UIN Sunan Kalijaga menyampaikan bahwa merasa terhormat memiliki peserta dari institusi terkemuka dan berbagai belahan dunia yang membawa beragam perspektif dan pengalaman yang akan memperkaya mekanisme pelatihan intensif selama 5 hari ke depan. International Short Course ke-5 akan mengkaji Pertumbuhan dan Tantangan Produk Investasi Syari’ah untuk Keuangan Berkelanjutan dan Inklusif di Era Digital, bertujuan untuk memberikan pemahaman komprehensif tentang prinsip-prinsip investasi syari’ah, menganalisis faktor-faktor pertumbuhan dan peluang yang muncul, serta mengatasi tantangan regulasi dam operasional.

Afdawaiza menambahkan bahwa short course ini akan menyoroti peran investasi syari’ah dalam mempromosikan keuangan berkelanjutan dan inklusif, mengkaji dampak teknologi digital, dan mengkesplorasi solusi inovatif. Program ini memberikan gambaran komprehensif tentang keuangan Islam.yang mencakup konsep dasar, prinsip, dan penerapannya dalam Perbankan Islam, Asuransi Islam, Sukuk, Pasar Modal Islam, Keuangan Sosial Islam, dan instrumen keuangan penting lainnya.

Menurut Afdawaiza, kondisi ekonomi yang fluktuatif menjadi tantangan bagi seluruh sistem keuangan termasuk sistem keuangan syari’ah. Namun demikian, sistem keuangan syariah memiliki banyak fitur yang membuatnya lebih tangguh dan stabil dalam menghadapi krisis ekonomi dan keuangan dibandingkan sistem keuangan konvensional. Prinsip pembagian risiko, transaksi berbasis asset, larangan bunga, fokus pada transparansi, dan etika investasi berkontribusi terhadap stabilitas keuangan syari’ah. Dengan inovasi dan standarisasi keuangan syari’ah dapat lebih efektif dalam menghadapi volatilitas perekonomian global. Namun demikian, penting untuk terus menyempurnakan instrumen dan regulasi yang mendukung sistem keuangan syari’ah agar lebih efisien dalam menghadapi tantangan dan perekonomian global.

Program short course tersebut juga dihadiri para pakar dan praktisi di bidang Keuangan Islam yang akan berbagi pengetahuan dan pengalaman. Keahlian mereka akan memandu peserta melalui landasan teoretis dan penerapan praktis Keuangan Islam, memastikan bahwa kita mendapatkan pemahaman yang komprehensif mengenai hal tersebut. Para pakar yang dimaksud antara lain : Prof. Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si., Executive Board Member Hajj Fund Management Agency (BPKH), Republic of Indonesia; Muhammad Iqbal Balative, Head of SBSN Transaction Planning and Instrument Development, Directorate Islamic Financing, Director General of Budget Financing and Risk Management, Ministry of Finance, Republic of Indonesia; Dr. Syarah Syahira Yusoff, Head of Program, Institute of Islamic Banking and Finance, IIUM, Malaysia;. Assoc Prof Hakan Aslan, Director of ISEFAM, Head of Islamic Economics and Finance Department, Sakarya University, Republic of Türkiye; Dr. Abdul Qoyum, M.Sc.Fin. Islamic Finance Expert Head of Sharia Economics Department Faculty of Islamic Economics and Business, UIN Sunan Kalijaga, Indonesia ;. Asep Suwondo, Director of Insurance, Guarantee, and Pension Fund Development, Indonesia Financial Services Authority (OJK), Irwan Abdalloh, Head Islamic Capital Market Division, Indonesia Stock Exchange, Republic of Indonesia. Tika Arundina Aswin, M.Sc., Ph.D. Head of Sharia Economics Department, University of Indonesia; Dr. Imran Haider, Faculty of Business and Law Curtin University, Australia; R. Eko Adi Irianto, Principal Economist, Department of Sharia Economy and Finance, Bank Indonesia

Disampaikan juga bahwa kegiatan ini merupakan momentum yang baik untuk membangun jaringan dan kolaborasi. Untuk itu, Dr. Afdawaiza berharap semuanya berperan aktif dalam diskusi, berbagi sudut pandang dan menjalin koneksi dan kolaborasi berkelanjutan setelah kegiatan ini selesai. Keberagaman adalah kekuatan yang dahsyat, dan dengan saling belajar dapat secara kolektif memperluas pemahaman dan praktik Keuangan Islam.

“Semoga semua pihak mendapatkan aliran manfaat dari terselenggaranya program ini. Dapat menginspirasi, memperluas wawasan, dan membakali peserta dengan pemahaman dan kemampuan yang dibutuhkan untuk menciptakan kontribusi yang berarti di Bidang Keuangan Islam” Pungkasnya.

Kegiatan ICS 5 tahun dibuka secara resmi oleh Rektor UIN Sunan Kalijaga dengan pemukulan gong dan pengalungan Id card dan jas almamater oleh Rektor dan Dekan FEBI kepada 2 perwakilan peserta. Nyanyian dan Gerakan Jingle UIN Sunan Kalijga menutup kemeriahan opening ceremony Internetaional Short Course.

Program ini disponsori oleh Bank Indonesia, Badan Pengelola Keuangan Haji, PT. YIPU Natural Technology, Bank Syari’ah Indonesia, dan PT. Asuransi Bumida. (tim humas)