UIN Sunan Kalijaga Mewisuda Sejumlah 898 Sarjana, Magister dan Doktor; Aristoteles dan Kebijaksanaan: Pesan Rektor UIN Sunan Kalijaga Pada Wisudawan

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menggelar Sidang Senat Terbuka dalam rangka Wisuda Sarjana, Magister, dan Doktor Periode IV Tahun Akademik 2023/2024 di Gedung Multi Purpose UIN Sunan Kalijaga. Sidang Senat Terbuka yang dihadiri oleh Senat Universitas beserta jajaran Dekanat tersebut dibuka secara resmi oleh Prof. Dr. Kamsi selaku Ketua Senat Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga. Adapun Wisudawan / Wisudawati terdiri atas Fakultas Dakwah dan Komunikasi 121 orang, Fakultas Syariah dan Hukum 168 orang, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam 78 orang, Fakultas Sains dan Teknologi 62 orang, dan Pascasarjana 25 orang. Prosesi Wisuda kali ini diselenggarakan dua kali, Selasa, Rabu, 6, 7/8/2024. Dengan keseluruhan wisudawan/wisudawati berjumlah 898 orang. Hari pertama yang diwisuda 454 orang, hari kedua 444 orang.

Pada hari pertama pelaksanaan wisuda, tercatat 10 orang Mahasiswa berhasil meraih predikat sebagai lulusan Tercepat Terbaik dari setiap fakultas dan berbagai jenjang, antara lain: Endarti Puspitasari, Prodi Teknik Industri Fakultas Sains dan Teknologi, IPK 3,85; Lia Kusumaning Tyas, Prodi Sosiologi Agama Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, IPK 3.92; Robiah Nuzul Hidayah, Prodi Ilmu Hukum Fakultas Syariah dan Hukum, IPK 3,92; Sindy Shofa Dermawati, Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial Fakultas Dakwah dan Komunikasi, IPK 3,94; Nisa Afifah, Magister Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi, IPK 3,90; Chadziqatun Najilatil Majda, Magister Teknik Industri Fakultas Sains dan Teknologi, IPK 3,96; Yulita Jumada Barqah, Magister Interdisciplinary Islamic Studies, IPK 3,96; M. Nurwathani Janhari, Magister Ilmu Alquran dan Tafsir Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, IPK 3,97; Okti Nur Hidayah, Magister Ilmu Syariah Fakultas Syariah dan Hukum, IPK 3,98; Dicky Faqih Maulana, Prodi Ilmu Syariah pada Program Doktor Fakultas Syariah dan Hukum, IPK 3,98.

Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prof. Al Makin dalam sambutannya mengajak para wisudawan untuk membaca buku-buku klasik yang mengandung banyak pengetahuan dan kebijaksanaan. Beliau menyampaikan bahwa buku-buku kuno seperti "Ethika Nichomachus" karya Aristoteles yang telah berusia ribuan tahun, mengandung banyak pelajaran tentang kebaikan, kebahagiaan, dan kebijaksanaan.

Prof. Al Makin juga menekankan akan pentingnya filsafat. Disampaikan bahwa hari ini lebih banyak orang menghakimi, menilai, memaki dan memojokan orang lain dibanding berpikir dengan bijak. Guru Besar dalam Bidang Filsafat tersebut mengajak kepada wisudawan untuk memperbanyak membaca buku yang mengandung beribu ilmu pengetahuan, tidak hanya berselancar di sosial media yang di dalamnya hanya sekedar informasi yang bisa saja misinformasi, bahkan disinformasi. Pengetahuan didapat dari refleksi, renungan, memikirkan, tidak hanya menerima. Informasi dari sekedar mendengar atau membaca sekilas. Pengetahuan yang sudah mendalam dan menjadi tingkah laku, menjadi akhlak, karakter, dan kepribadian itulah kebijaksanaan

Prof. Al Makin menyampaikan sekelumit mengenai Aristoteles, lahir di Stagia di Machedonia, Eropa, 384 SM dan meninggal 322 SM, berguru kepada Plato di Akademia, Athena Yunani. Aristoteles belajar dan mengembangkan Filsafat, Psikologi, Matematika, Hukum, Etika, Moral, dan bidang ilmu lainnya. Hal ini karena pada saat itu semua manusia mempelajari semua ilmu, tidak seperti hari ini yang sudah terjadi spesialisasi. Aristoteles adalah Guru Alexander Sang Agung yang menaklukan sepertiga dunia; Yunani, Italia, mesir, Arab, Persia, India.

Menurut Prof. Al Makin, penting untuk kembali ke masa lalu dan membaca apa yang ada di dalamnya sebagaimana yang dilakukan oleh para filsuf Muslim, mulai al-Kindi, al-Farabi, Ibn Sina, Ibn Rusyd, Ibn Miskawayh, Ibn Khaldun. Sementara Orang-orang Barat masa pencerahan, 500 tahun lalu kembali membaca Aristoteles lewat karya-karya filsuf Muslim.

Prof. Al Makin juga menyinggung 2 bab dari 10 bab yang terdalam buku Aristoteles tersebut. Bahwasanya bab pertama mengajak kita berdialog mengenai definisi kebahagiaan. Menurut Aristoteles, tujuan hidup adalah untuk menjadi bahagia, hati riang, berkemakmuran, dan puas. Langkah mendapatkan kebahagiaan adalah dengan menjadi orang baik, menjadi sarjana yang baik yang sarat akan karya, bermanfaat, dan menghasilkan secara ekonomi maupun sosial. Kebaikan berkaitan dengan keutamaan yang membentuk habit atau kebiasaan, karakter, dan akhlak. Sosok yang demikianlah yang dibutuhkan Indonesia hari ini, , tidak hanya orang yang sukses, menonjol, apalagi popular. Rektor berharap lulusan UIN Sunan Kalijaga dapat menjadi pemimpin yang baik, karena kebaikan mempengaruhi logika berpikir, intelektual, dan jiwa.

Sampaikan pula bahwa bab kedua dalam buku Aristoteles menyinggung kebiasaan untuk menjadi baik, yakni dengan berperilaku tidak berlebihan, seimbang atau disebut dengan moderat, Moderasi beragama yang hari ini dibumikan oleh Kementerian Agama sudah ditulis Aristoteles 2400 tahun lalu. “Jika kita melaksanakan dan memilih berbuat baik, mengambil jalan tengah, maka kita akan mencapai derajat kebijaksanaan, Wisdom, Sophia. Untuk itu gapailah kebahagiaan dengan berbuat baik, semoga semua bahagia,” pungkas Prof. Al Makin. (tim humas)