Penguatan Moderasi Beragama: Langkah Menciptakan Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga yang Inklusif dan Toleran
Di tengah dunia yang semakin terpolarisasi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta kembali menunjukkan komitmennya dalam membentuk mahasiswa yang tidak hanya unggul di bidang akademik, tetapi juga memiliki karakter moderat dan inklusif. Pada tanggal 5 Desember 2024, pelatihan bertajuk "Penguatan Moderasi Beragama Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga" resmi dibuka di hotel amaranta Prambanan, melibatkan puluhan mahasiswa penerima Beasiswa KIP dari berbagai fakultas yang ada di UIN Sunan Kalijga Yogyakarta ini.
Acara dibuka secara resmi pada hari Rabu, 5 Desember 2024, oleh Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Noorhaidi Hasan, M.A., M.Phil., Ph.D. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap pelaksanaan kegiatan ini, baik dari segi pengelolaan maupun materi yang dirancang. Beliau juga memberikan ucapan selamat kepada mahasiswa penerima Beasiswa KIP yang terpilih mengikuti program ini, sebuah prestasi yang sangat membanggakan. "Menjadi mahasiswa UIN Sunan Kalijaga sekaligus penerima Beasiswa KIP adalah sebuah kebanggaan. Ini adalah bukti bahwa kalian memiliki potensi luar biasa dan kesempatan untuk menggapai cita-cita yang lebih tinggi," ujar Prof. Noorhaidi, seraya mengenang pesan dari Menteri Agama, Prof. Dr. Nasaruddin Umar, M.A. bahwa UIN Sunan Kalijaga adalah perguruan tinggi Islam yang telah memiliki reputasi yang sangat membanggakan.
Prof. Noorhaidi Hasan melanjutkan sambutannya dengan berbagi motivasi kepada para peserta pelatihan, mengingatkan mereka bahwa “meskipun menghadapi keterbatasan ekonomi, kalian harus tetap memiliki harapan, impian dan semangat yang membaja. Semua alumni UIN Sunan Kalijaga yang sukses saat ini juga pernah melalui kesulitan serupa. "Apa yang membedakan merekadengan yang lain adalah semangat dan impian. Jika kalian memiliki semangat yang kuat, tidak ada yang tidak mungkin," lanjutnya, mengenang perjalanan hidup beliau sendiri yang tidak terlepas dari berbagai tantangan ekonomi tetapi berhasil melewatinya dengan sukses.
Beliau pun berbagi cerita inspiratif tentang perjuangan beliau untuk meraih gelar akademik, dari studi sarjana di IAIN Sunan Kalijaga hingga meraih gelar Ph.D. di Utrecht University melalui beasiswa. "Tidak peduli dari mana kalian berasal, yang penting adalah semangat untuk terus maju dan belajar. Dengan beasiswa yang kalian peroleh, setidaknya satu beban kalian sudah terangkat," tambahnya. Selain itu, beliau menekankan pentingnya sikap inklusif dan moderasi beragama, yang akan membuka jalan menuju kehidupan yang harmonis di tengah keberagaman dan tantangan masa depan yang semakin kompetitif.
Sambil mengenang pengalamannya sebagai minoritas di luar negeri, Prof. Noorhaidi Hasan menegaskan bahwa sikap inklusif dalam kehidupan beragama menjadi kunci untuk menjaga keharmonisan di tengah masyarakat yang semakin plural, global dan kompetitif. "Keindahan kehidupan akan muncul ketika kita bisa menerima perbedaan dan hidup bersama dalam keberagaman," katanya, sembari mengingatkan pentingnya nilai-nilai moderasi beragama untuk menghindari ekstremisme yang dapat merusak kerukunan sosial.
Di tengah fenomena intoleransi yang semakin marak di kalangan masyarakat, termasuk mahasiswa, Prof. Noorhaidi Hasan menyampaikan pentingnya memupuk sikap inklusif dan moderat. "Intoleransi dan radikalisasi tidak hanya merusak keharmonisan sosial, tetapi juga menghambat kemajuan bangsa. Sebaliknya, moderasi beragama akan memperkaya interaksi antarindividu, membangun kedamaian, dan menciptakan masyarakat yang lebih inklusif," tegasnya.
Semantara itu, dalam sambutannya, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Abdur Rozaki, M.Si., juga memberikan pesan penting kepada peserta pelatihan. "Manfaatkan pelatihan ini yang akan sangat mendukung bagi pengembangan pribadi mahasiswa, baik dalam lingkup akademik maupun dalam kehidupan sosial. Ini adalah peluang bagi kalian untuk mengembangkan karakter yang kuat dan menjadi agen perubahan di masyarakat," ujarnya.
Dr. Abdur Rozaki berharap bahwa setelah menyelesaikan pelatihan ini, para mahasiswa penerima KIP tidak hanya menjadi individu yang sukses secara akademik, tetapi juga menjadi penggerak sikap inklusivitas dalam masyarakat. "Jangan sampai kalian terjebak dalam sikap intoleran, eksklusif, dan radikal. Justru, kalian harus menjadi kekuatan untuk menciptakan masyarakat yang lebih terbuka dan saling menghargai," tambahnya.
Lebih lanjut, Dr. Abdur Rozaki mengajak mahasiswa untuk menjadi teladan bagi teman-teman mereka, baik di tingkat fakultas maupun universitas, dan untuk terus membantu sesama dalam mencapai kesuksesan, baik dalam hal administrasi maupun substansi. "Kalian adalah generasi yang memiliki kesempatan besar untuk menjadi pemimpin masa depan. Dengan semangat belajar yang tinggi dan karakter yang baik, kalian dapat membawa perubahan positif," ujarnya, seraya mengingatkan mahasiswa untuk selalu bersyukur dan menjaga integritas dalam setiap langkah.
KIP sebagai Lompatan Sosial dan Akademik
Sebagai moderator, Dr. Ahmad Salehudin, menjelaskan bahwa program Beasiswa KIP tidak hanya dimaksudkan untuk memberikan lompatan akademik bagi mahasiswa, tetapi juga memberikan pijakan untuk melakukan lompatan sosial. "Kami ingin agar para penerima Beasiswa KIP dapat merasakan manfaat yang lebih luas, tidak hanya dalam hal akademik, tetapi juga dalam membangun karakter, memperluas wawasan, dan menjadi bagian dari masyarakat yang lebih inklusif," ungkap Dr. Salehudin.
Lebih lanjut beliau menyampaikan ", kegiatan ini bertujuan untuk memberikan bekal kepada mahasiswa agar mereka dapat menjalani kehidupan yang lebih baik dan menjadi agen perubahan yang mampu menghadapi tantangan global. Melalui pelatihan ini, diharapkan para mahasiswa dapat menumbuhkan semangat untuk belajar dan berkolaborasi dalam lingkungan yang plural, serta menerapkan prinsip moderasi beragama dalam kehidupan sehari-hari.
Menjadi Pemimpin dengan Karakter yang Kuat
Acara ini bukan hanya sekadar pelatihan, tetapi juga sebuah proses pemberdayaan bagi mahasiswa untuk membangun karakter yang kuat, berintegritas, dan memiliki semangat yang tinggi dalam menggapai impian. "Salah satu kunci kesuksesan adalah pemberdayaan pengetahuan, dan kalian adalah generasi yang memiliki potensi untuk mengubah dunia," kata Dr. Abdur Rozaki, mengakhiri sambutannya dengan penuh harapan.
Dengan segala upaya yang dilakukan dalam kegiatan ini, diharapkan para mahasiswa UIN Sunan Kalijaga tidak hanya menjadi pribadi yang unggul di bidang akademik, tetapi juga menjadi pemimpin yang dapat memajukan bangsa melalui sikap inklusif, moderat, dan penuh toleransi. Sebagai generasi penerus, mereka diharapkan dapat menciptakan dunia yang lebih baik, harmonis, dan saling menghargai. (humas)