Workshop Penguatan Respon Kampus terhadap Isu-Isu Strategi Nasional di UIN Sunan Kalijaga
Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta mengadakan Workshop Penguatan Respon Kampus terhadap Isu-Isu Strategi Nasional yang bertempat di Gedung Saefudin Zuhri, Gedung PAU Lantai 2. Acara ini dihadiri oleh para Dekan, ketua lembaga struktural, Dosen, dan perwakilan Mahasiswa, serta menghadirkan narasumber dari Kementerian Agama. Fokus utama workshop ini adalah membahas isu kemandirian finansial dan pengembangan program akademik sebagai strategi penting untuk masa depan pendidikan tinggi di Indonesia.
Kemandirian Finansial: Tantangan dan Strategi
Dalam paparannya, Prof. Dr. Ahmad Zainul Hamdi, Direktur Diktis Kementerian Agama, menyoroti beban keuangan yang semakin berat di kalangan perguruan tinggi, khususnya di satuan kerja Badan Layanan Umum (BLU) seperti UIN Sunan Kalijaga. "Tantangan terbesar saat ini adalah bagaimana kampus dapat mengelola asetnya secara efektif untuk mencapai kemandirian finansial," ujarnya. Prof. Hamdi menjelaskan bahwa banyak kampus yang tidak memiliki aset yang memadai dan kurang memanfaatkan mekanisme kapitalisasi aset yang tersedia, seperti Kerja sama Operasional (KSO) atau Kerja sama Manajemen (KSM).
Ia menambahkan bahwa untuk mencapai kemandirian finansial, perguruan tinggi harus lebih proaktif dalam mencari solusi kreatif. "Salah satu langkah strategis yang bisa diambil adalah dengan merekrut tenaga profesional non-PNS untuk mengelola aset kampus secara lebih optimal, Dan ini sangat dimungkinkan dalam regulasi sekarang. Namun, di banyak Satker, regulasi yang mengutungkan ini tidak banyak dipakai," jelas Prof. Hamdi.
Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Dr. Nurhaidi Hasan, mengungkapkan bahwa kemandirian finansial merupakan salah satu prioritas utama sejak awal masa jabatannya. "Kami menyadari bahwa ketergantungan pada anggaran pemerintah tidak dapat menjadi satu-satunya jalan. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk membangun basis finansial yang mandiri melalui pengelolaan aset yang lebih efektif dan pengembangan sumber pendapatan alternatif," tegas Prof. Nurhaidi.
Tindakan kongkit kami, lanjutnya adalah dengan membuat site plan dikampus 2. Diharapkan dengan perluasan kampus ini akan banyak usaha usaha baru yang dapat didirikan untuk mendukung kemandirian finansial ini.
Pengembangan Program Akademik: Menuju Reputasi Global
Selain isu finansial, pengembangan program akademik juga menjadi topik penting dalam workshop ini. Prof. Nurhaidi Hasan menyampaikan bahwa UIN Sunan Kalijaga telah mengambil langkah konkret dalam mengembangkan program-program akademik yang relevan dengan kebutuhan zaman. Salah satu contoh terbaru adalah peluncuran program studi Biomedika, yang diharapkan menjadi fondasi bagi pembukaan program studi kedokteran di masa depan.
"Kami tidak hanya fokus pada program studi berbasis ke-Islaman, tetapi juga pada pengembangan program-program umum yang memiliki daya saing global. Dengan demikian, UIN Sunan Kalijaga dapat berkontribusi lebih luas dalam dunia pendidikan internasional," tambahnya.
Prof. Nurhaidi juga menekankan pentingnya rebranding kampus, baik secara fisik maupun digital, sebagai bagian dari strategi untuk meningkatkan daya tarik dan reputasi UIN Sunan Kalijaga di mata masyarakat luas. "Rebranding ini tidak hanya sebatas penampilan, tetapi juga mencakup peningkatan kualitas pendidikan, penguatan kerja sama internasional, dan pembukaan program-program studi yang inovatif," jelasnya.
Sebagai bagian dari strategi pengembangan akademik, Prof. Nurhaidi menekankan pentingnya fokus pada pengembangan program studi doktoral dalam bidang Islamic Studies, sambil tetap memperluas program-program sarjana di fakultas umum. "Ini adalah bagian dari upaya kami untuk memperkuat identitas UIN Sunan Kalijaga sebagai universitas yang unggul dalam kajian ke-Islaman, namun juga mampu bersaing dalam bidang ilmu pengetahuan umum," pungkasnya.
Komitmen untuk Masa Depan
Dengan adanya workshop ini, UIN Sunan Kalijaga berkomitmen untuk terus menguatkan peran kampus dalam merespons isu-isu strategis nasional dan global. Baik dalam aspek kemandirian finansial maupun pengembangan program akademik, UIN Sunan Kalijaga menunjukkan tekad untuk menjadi perguruan tinggi yang adaptif, inovatif, dan berdaya saing tinggi. "Kami akan terus bekerja keras untuk memastikan bahwa UIN Sunan Kalijaga tidak hanya shaping your future, tetapi juga shaping the future of education in Indonesia," tutup Prof. Nurhaidi. (tim humas)