Langkah Besar UIN Sunan Kalijaga: Sinergi Islam, Sains, dan Teknologi Menuju Fakultas Kedokteran

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta terus memantapkan posisinya sebagai pelopor integrasi keilmuan yang menggabungkan kajian ke-Islaman dengan sains dan teknologi. Hari ini, 2/9/2024 Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Kalijaga menyelenggarakan Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains (KIIIS) bertempat di atau Convention Hall UIN Sunan Kalijaga. Acara ini tidak hanya memperkuat paradigma integrasi keilmuan, tetapi juga menegaskan langkah strategis universitas dalam membangun Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan.

Mendorong Paradigma Integrasi Keilmuan

Konferensi KIIIS ke-6 ini diikuti oleh sebanyak 67 dan peserta non-pemakalah sebanyak 219 (54 teregistrasi + 165 mhs). Selain dari UIN Sunan Kalijaga, peserta juga dari berbagai perguruan tinggi lain yaitu: UGM, UNY, UNIDA Gontor, STAI Al-Muhajirin Purwakarta, STIKES 17 Surakarta, UINKHAS JEMBER, Universitas Jember, UIN Sunan Ampel Surabaya, UIN Prof. KH. Saifuddin Zuhri Purwokerto, Universitas Bondowoso, Universitas Bengkulu, BRIN, UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda, Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri, Universitas Pamulang, Universitas Megarezky Makassar, Univeritas Islam Al Aziziyah Indonesia, Telkom University Purwokerto, Universitas PTIQ Jakarta, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Alauddin Makassar, Universitas Islam KH. Ruhiyat Cipasung, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIMI) Minhaajurroosyidiin Jakarta, Universitas Nggusuwaru Bima, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, UIN Walisongo Semarang, STAI Baturaja , dan UNIVERSITI MALAYA Malaysia. Ada juga peserta dari SMA Islam Al Azhar 7 Sukoharjo dan PP TPI Al Hidayah Batang.

Konferensi KIIIS yang sudah dimulai sejak tahun 2018 ini telah menjadi platform utama untuk mempertemukan keilmuan agama dengan sains. Agus Mulyanto, Ketua Panitia KIIIS, menjelaskan bahwa tujuan konferensi ini adalah membentuk sinergi yang seimbang antara kajian ke-Islaman dengan technosains. “Sebuah harapan agar para pemegang otoritas keilmuan keislaman dan keilmuan teknosains dapat berdiskusi untuk menyumbangkan kemajuan keilmuan bagi peradaban. tegas Agus.

Pijakan Strategis Menuju Fakultas Kedokteran

Salah satu inovasi besar yang dibahas dalam konferensi ini adalah rencana pembukaan Fakultas Kedokteran di UIN Sunan Kalijaga. Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Noorhaidi dalam sambutannya menyampaikan bahwa Program Studi Biomedis yang telah dibuka merupakan pijakan awal atau embrio untuk mewujudkan fakultas kedokteran tersebut. “Prodi Biomedis ini adalah langkah strategis dalam pengembangan akademik, dan akan menjadi embrio bagi Fakultas Kedokteran yang akan segera kami buka,” jelas Rektor.

Fakultas Kedokteran diharapkan menjadi elemen penting dalam pengembangan kampus yang berorientasi pada inovasi dan pelayanan kesehatan masyarakat. Selain itu, universitas juga sedang mempersiapkan pembukaan Sekolah Vokasi Industri Halal, yang akan menjadi basis bagi pengembangan fakultas vokasi di masa mendatang.

Penguatan Kelembagaan dan Akademik

Rektor UIN Sunan Kalijaga menekankan bahwa universitas ini telah mencapai berbagai kualifikasi unggul, baik dari sisi akreditasi maupun mutu dosen. Namun, tantangan berikutnya adalah memastikan bahwa keunggulan formal ini juga tercermin dalam aspek substansial, seperti pendidikan yang berkualitas dan riset yang inovatif.

Dalam visi "Empowering the Knowledge, Shaping the Future", UIN Sunan Kalijaga berkomitmen untuk tidak hanya mencetak lulusan yang unggul secara akademis, tetapi juga mampu berkontribusi dalam pembentukan masa depan yang lebih baik. Pengembangan fisik Kampus II di Pajangan disebutkan sebagai bagian dari upaya memperkuat lembaga, dan harapannya Fakultas Sains dan Teknologi menjadi motor penggerak inovasi.

Rektor juga berharap bahwa Konferensi KIIIS ini dapat menjadi titik balik dalam menyelaraskan kembali nilai-nilai Islam dengan perkembangan ilmu pengetahuan modern. “Dengan spirit ini, kita berharap umat Islam mampu memainkan peran penting dalam peradaban global melalui riset yang berbasis nilai-nilai etis dan keilmuan yang seimbang,” tutup Rektor.

Harapan Konferensi: Membangun Peradaban Islam yang Modern

Dekan Fakultas Sains dan Teknologi menambahkan bahwa integrasi ilmu di fakultas ini mencakup ilmu dasar, keteknikan, dan kajian interdisipliner. Hal ini dianggap sebagai langkah progresif yang menempatkan UIN Sunan Kalijaga sebagai institusi terdepan dalam kajian keilmuan yang holistik. (tim humas)