Keluarga Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Halal Bi Halal Secara Virtual

Masih terdampak Pandemi Covid-19, keluarga besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menyelenggarakan Halal Bi Halal secara virtual dan live Youtube, 29/5/2020, pukul 09.00 s/d 11.00 WIB. Agenda ini bisa dilihat kembali melalui cannel Youtube UIN Sunan Kalijaga. Agenda ini diikuti oleh seluruh jajaran pimpinan; Rektor dan Wakil Rektor, Direktur Program Pascasarjana, Dekanat, Pimpinan Lembaga dan Pusat Studi, Sivitas Akademika, serta para rekanan secara virtual, dan seluruh sivitas akademika mengikuti melalui cannel Youtube.

Dalam kesempatan tersebut PLT. Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Dr. Phil Sahiron antara lain menyampaikan bahwa, manusia memiliki 2 kewajiban sekaligus. Kewajiban sebagai makhluk Allah SWT (Habluminallah) dan kewajiban kepada sesama makhluk (Habluminannas). Kepada Allah SWT, manusia mempunyai kewajiban Shalat, Puasa dan seterusnya, dimana Allah memberikan musyahabah (keringanan) ketika manusia tidak kuasa melaksanakannya. Misal karena sakit atau halangan yang lain, puasa tidak wajib dilaksanakan dengan menggantinya melaksankan puasa di waktu yang lain atau membayar fidyah. Atau berhalangan melaksanakan shalat wajib karena dalam perjalanan jauh, maka Allah memberikan keringanan dengan mengqadha’ atau menjamaknya.

Lain halnya dengan kewajiban terhadap sesama. Ada hak-hak antar sesama yang harus dijaga dengan baik, harus ditunaikan dengan hati hati. Jangan sampai mendzolimi, menyakiti, meremehkan dan seterusnya. Karena Allah tidak memberi keringanan dalam hal hubungan dengan sesama makhuk. Oleh karena itu ada media Halal Bi Halal sebagai ijtihad manusia untuk saling memberi dan menerima maaf dan saling menghilangkan dosa antar sesama. Allah SWT hanya akan menghapus dosa manusia ketika berbuat dzolim kepada sesamanya, apabila sudah secara ikhlas saling memaafkan. Oleh karena itu melalui Halal Bi Halal marilah kita dengan ikhlas berikrar untuk saling memaafkan, sehingga bisa menghapus semua dosa antar sesama, demikian ajak Sahiron.

Terkait dengan kinerja sebagai keluarga besar kampus UIN Sunan Kalijaga, melalui Halal Bi Halal ini, Sahiron mengajak untuk terus meningkatkan etos kerja dalam rangka pengembangan akademik di kampus tercinta ini. Meningkatkan pelayanan akademik, meningkatkan hubungan baik, dan meningkatkan karier sebagai tanggungjawab untuk membesarkan kampus ini, kata Sahiron.

Sementara itu, Ketua Senat UIN Sunan Kalijaga, Prof. Dr. Siswanto Masruri, MA. Menyampaikan, meskipun Pandemi Covid-19 belum reda, pihaknya mengajak untuk tetap bersyukur, terus berkarya untuk meraih kemenangan. Menyambut masa depan yang berbalut kebersihan dan kesucian lahir batin. “Lawan wabah Covid-19 dengan membuang virus hati yang justru sangat berbahaya, seperti; malas, apatis, mudah marah, mudah terpedaya, kurang sabar, syah wasangka, iri, dengki, benci, suka menggerutu, sombong dan seterusnya,” kata Prof. Siswanto.

Menyongsong kondisi New Normal/kondisi baru, sembari menunggu Rektor baru yang nanti akan dilantik, Prof. Siswanto Masruri berharap, siapapun nanti yang akan memimpin UIN Sunan Kalijaga, hendaknya didukung dengan semangat baru (New Spirit, Nasyatun Jadid), kebiasaan baru (New Habit, ‘Adah Jadidah), kreatifitas dan inovasi baru, kinerja baru, disiplin baru, koordinasi kerja baru (Taqdimul Ghair), dan pola pelayanan baru, ruang kerja yang bersih, untuk membawa UIN Sunan Kalijaga menjadi kampus yang semakin maju.

Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Prof. Drs. KH. Yudian Wahyudi, MA., Ph.D. yang hadir di forum Halal Bi Halal virtual kali ini menyampaikan hikmah Halal Bi Halal. Disampaikan Prof. Yudian, Halal Bi Halal diciptakan oleh Founding Father di awal masa kemerdekaan Indonesia. Yakni sekitar tahun 1948. Merupakan Ijtihad para pemimpin bangsa dan para Kyai kala itu, karena adanya konflik. Di dalam ada konflik politik yang sangat tajam, dari luar ada ancaman Belanda. Bung Karno saat itu berunding dengan Kyai Wahab Hasbullah, menginginkan diselesaikannya konflik dengan membuat forum Halal Bi Halal. Itu artinya Sila Pertama dijabarkan ke dalam sila persatuan (ketiga) dan Sila Kemanusiaan (keempat). Dari saling keterkaitan sila-sila Pancasila ini membuktikan bahwa Pancasila itu religius, tegas Prof. Yudian Wahyudi.

Disampaikan, meminta maaf dan memberi maaf itu tidak mudah, maka dibuatkan panggung untuk saling memaafkan dengan kesadaran saling membutuhkan yang diberi nama Halal Bi Halal. Melalui Halal Bi halal inilah semua masalah pribadi bisa lebur diselesaikan dengan baik. Dan tradisi yang sangat baik itu harus disyukuri, karena lestari hingga saat ini.

Melalui momen Halal Bi Halal ini, UIN Sunan Kalijaga dapat mengambil hikmahnya dalam rangka menyongsong lahirnya pemimpin baru. Prof. Yudian Wahyudi bersyukur tidak ada gesekan dalam proses pemilihan Rektor dengan 10 calon Rektor yang akan dipilih 1 oleh Menetri Agama. Pihaknya berharap, siapapun nanti yang akan ditetapkan sebagai Rektor UIN Sunan Kalijaga hendaknya diterima dengan lapang dada. Hendaknya diterima sebagai fakta administrasi dan konstitusional. Setiap orang memiliki nasib sendiri-sendiri, yang nanti harus dipertanggungjawabkan kepada Allah SWT secara sendiri sendiri pula.

Menyadari fakta administrasi/konstitusional ini, semua harus saling iklas memaafkan, dilandasi niat menyelesaikan konflik yang mungkin ada menuju syawalan dengan kabinet akademik baru yang lebih maju, lebih banyak Guru Besar, lebih banyak Doktor, lebih banyak Prodi yang terakreditasi A, dan semua fakultas yang semakin maju, sebagai pertanggungjawaban administrasi universitas, demikian harap Prof. Yudian.

Pada kesempatan tersebut Prof. Yudian Wahyudi juga menyampaikan rencana kerja-sama dengan UIN Sunan Kalijaga dan UGM, yang akan dilaksanakan pada 12/6/2020, untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan akademik dan kemasyarakatan, dalam rangka semakin membumikan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.

Agenda Halal Bi Halal kali ini ditutup dengan Ikrar Halal Bi Halal yang dipimpin oleh Prof. Siswanto Masruri, dan Doa bersama dipimpin Prof. Machasin. (Weni, Doni)