LPPM Bersama PLD UIN Suka Selenggarakan ICODIE

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) bersama Pusat Layanan Difabel (PLD) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menyelenggarakan “Indonesian Conference on Disability Studies and Inclusive Education (ICODIE) 3th.” Kegiatan yang mengangkat tema “Covid 19 and Its Social Impact on People with Disabilities: Challenges and Best Practice,” dilaksanakan secara daring melalui link Zoom selama 2 hari (15-16/12/2020, di kampus UIN Sunan Kalijaga. Di sela sela kegiatan, Kepala PLD, Dr. Astri Hanjarwati menjelaskan, ICODIE) merupakan forum yang mempertemukan para akademisi, peneliti, mahasiswa, dan aktifis pergerakan difabel, atau disebut juga penyandang disabilitas, untuk berbagi hasil riset, ide kreatif, kegelisahan maupun gagasan tentang hak-hak difabel pada umumya dan pendidikan inklusif di Indonesia pada khususnya.

PLD UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta melaksanakan kegiatan ini secara berkelanjutan, setiap tahun dan kali ini sudah yang ketiga, dalam rangka menggali, mencari dan mempromosikan strategi-strategi baru dalam upaya mengkampanyekan isu isu disabilitas yang masih belum mendapatkan perhatian di masyarakat. Sementara berdasarkan data Survei Penduduk Antar Sensus atau SUPAS 2015 terdapat sebanyak 21,84 juta atau sekitar 8,56 persen penduduk Indonesia adalah penyandang disabilitas. Karena itu, salah satu strategi yang dijalankan oleh PLD UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta adalah penyelenggaraan ICODIE ini.

Dijelaskan Astri, kondisi pandemik Covid 19 menjadi fokus pada pelaksanaan ICODIE tahun ini. Karena Covid memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap masyarakat tanpa kecuali. Bagi penyandang disabilitas, dampak ini semakin menekankan kerentanan karena berbagai hal karena program dan kebijakan perlindungan yang diberikan pemerintah ataupun lembaga non pemerintah belum sepenuhnya mampu menyentuh kelompok ini. Pihaknya berharap presentasi hasil riset para narasumber dan bermacam diskusi di forum ini bisa memberikan kontribusi penting bagi penanganan pandemi Covid dan pengembangan akademik terkait disabilitas dan pandemic, serta penanganan bencana dalam konteks yang lebih luas.

Sementara itu, agenda ICODIE kali ini menampilkan Kaynote Speech, staf khusus Presiden Jokowi, Angki Yudistia, dan lima narasumber, yakni: Dr. David Evans dari Australia, Marion Steff, Ph.D., dari Kanada. Keduanya memaparkan hasil studi riset masing-masing tentang Covid – 19 dan kebijakan yang berpihak pada penyandang disabilitas dalam zoom meeting. Earllene Roberts, Ph.D., Joni Yulianto, S. Pd., MA., M.A.P., dan Aria Indrawati, SH. Ketiganya memaparkan hasil riset mereka tentang dampak pandemi Covid – 19 dan pengembangan pendidikan inklusif. Para pembicara ini merupakan para pengiat pendidikan inklusi yang menjadi pendamping PLD UIN Suka. Karena pandemi Covid -19 mereka melakukan berbagai agenda kegiatan di kampus UIN Suka dari jarak jauh di negara masing-masing. Kurang lebih 268 partisipan dari Perguruan Tinggi dalam dan luar negeri, aktif mengikuti diskusi zoom meeting di forum ini.

Kepala LPPM UIN Suka, Dr. Muhrisum, S. Ag., MSW., M. Ag., MSW., dalam kesempatan ini menyampaikan, dalam kegiatan ICODIE juga hadir universitas anggota konsorsium Perguruan Tinggi inklusi (KOPERTINA) yang terdiri dari: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, IAIN Surakarta, UIN Sunan Ampel Surabaya, Universitas Lambung Mangkurat, UNY, UMY, UIN Bandung, dan UI. Presentasi para narasumber, hasil hasil diskusi dan dialog sangat dinantikan konsorsium PT ini dalam rangka melahirkan kebijakan-kebijakan strategis pengembangan pendidikan inklusi di kampus masing masing. Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Al Makin yang juga hadir di forum ini meyakini, ICODIE dapat melahirkan temuan temuan briliyan berdasarkan hasil riset terkait kepedulian terhadap penyandang disabilitas, terlebih bagaimana mengatasi dampak pandemi Covid-19 terhadap berbagai kesulitan yang dialami difabel, baik kesulitan pribadi maupun kesulitan belajar. (Weni)