Rapat Evaluasi Seleksi Mahasiswa Timur Tengah Tahun 2021

Sejumlah Kepala Pusat Bahasa PTKIN se-Indonesia bertemu di kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 17/6/2021. Pertemuan mereka kali ini dilakukan dalam rangka rapat evaluasi seleksi mahasiswa Timur Tengah tahun 2021. Pertemuan yang dihadiri juga Kepala Sub. Direktorat Kelembagaan dan Kerja-sama, Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Ditjen Pendidikan Islam, Kementerian Agama RI, Muhammad Adib Abdushomad, M. Ag., M.Ed., Ph.D., dan Ketua Konsorsium Pusat Pengembangan Bahasa PTKIN, Siti Nurul Azkiyah, Ph.D., ini disambut baik oleh Wakil Rektor II, bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan keuangan, Dr. phil Sahiron, M.A.


Di hadapan para Kepala Pusat Bahasa, Dr. Sahiron menyampaikan, forum ini sebagai wasilah untuk mewujudkan mahasiswa terdidik ke Timur Tengah, untuk kebaikan pemahaman keagamaan di Indonesia. Keilmuan Islam Timur tengah diharapkan mendatangkan keberkahan di Indonesia. Pengelola Pusat Bahasa di lingkup PTKIN diharapkan menjadi tim yang profesional dan solid dalam menyeleksi calon penerima beasiswa studi S1 ke Timur Tengah. Sehingga mereka yang lolos seleksi adalah benar-benar yang memiliki kemampuan lebih dalam hal hafalan dan pemahaman Ayat-Ayat Suci al Qur’an. Bukan karena titipan atau pelaksanaan seleksi yang tidak adil.
Ke depan para pengelola Pusat Bahasa ini dapat membentuk Asosiasi, seperti yang sudah dibentuk, yakni Asosiasi Ilmu Al Quran dan Tafsir, yang independen (dalam arti tidak di bawah pengelolaan PTKIN). Jadi akan lebih memiliki keleluasaan merintis program-program yang terkait dengan upaya melahirkan para sarjana kompeten di bidang keilmuan Islam lulusan Timur Tengah.


Sementara itu mengawali rapat koordinasi, Siti Nurul Azkiyah menyampaikan, setelah tahun 2020 kemarin tidak mnyelelenggarakan seleksi beasiswa studi S1 ke Timur Tengah menyusul adanya Pandemi Covid-19, tahun ini persiapan penyelenggaraan lebih matang. Seleksi diadakan secara mandiri oleh konsorsium Pusat Bahasa PTKIN, soal soal ujian dan aplikasi online lebih siap. Dan panitia juga menyiapkan try out untuk para peserta. Ke depan, agar lebih baik perlu dibentuk Asosiasi seperti arahan Dr. Sahiron., Muhammad Adib Abdushomad menambahkan pelaksanaan seleksi melalui aplikasi online tentu saja meniadakan kecurangan, karena hasilnya real time. Jadi mereka yang lolos seleksi benar benar yang terbaik dari semua yang ikut seleksi.

Seleksi dengan aplikasi mandiri kali ini akan memberangkatkan mahasiswa program S1 ke Mesir dan Maroko. Melalui seleksi terbaik, dengan persyaratan ketat harus bisa membaca kitab kuning dan hafal 30 Juz, diharapkan menjadi alumni Timur Tengah yang dapat membawa pulang keilmuan Islam yang Rahmatan Lil Alamin.

Sementara itu, dalam pelaksanaan seleksi kali ini peserta yang mendaftar kurang lebih 4.000 orang. Yang lolos seleksi 20 orang. Dengan ketatnya seleksi dan adil dalam menentukan kelulusan peserta, pihaknya berharap, konsorsium ini akan selalu dipercaya untuk menyelenggarakan seleksi mahasiswa beasiswa ke Timur Tengah, yang dalam waktu tidak lama lagi akan menyelenggarakan seleksi beasiswa ke Tunisia dan Arab saudi, demikian jelas Muhammad Adib Abdushomad. (Weni, Alfan, Nurul)