Adopsi Manufaktur Hijau pada UKM sebagai Upaya Kelestarian Alam, Ira Raih Doktor
Dosen Prodi Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Dr. Ir. Ira Setyaningsih, S.T., M.Sc., IPM, berhasil meraih gelar Doktor Bidang Keilmuan Manajemen (Konsentrasi Operation and Innovation) pada Program Manajemen Sains dan Doktor, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada. Ira berhasil meraih gelar Doktor usai mempertahankan karya riset disertasinya berjudul “Adopsi Manufaktur Hijau Dan Pengaruhnya pada Kinerja Usaha Kecil Menengah (UKM): Studi pada UKM Batik di Indonesia.”
Ira mempresentasikan karya riset disertasinya dalam Zoom Meeting di hadapan Tim Penguji dan promotor yang terdiri dari: Ketua sidang : Amirullah Setya Hardi, Cand. Oecon.,Ph.D. Promotor : Wakhid Slamet Ciptono, MBA., MPM., Ph.D. Co Promotor I : Prof. Nurul Indarti, Siviløkonom, Cand., Merc., Ph.D. Co Promotor II : Nofie Iman Vidya Kemal, M.Sc., Ph.D. Penguji : Boyke R. Purnomo, M.M., Ph.D., Budi Hartono, B.Eng., MPM, Ph.D., Indrianawati Usman, Dr.,M.Sc., Luluk Lusiantoro, M.Sc., Ph.D., dan Suadi, S.Pi., M.Agr.Sc., Ph.D., 29/7/2021.
Kepada humas usai mempertahankan karya risetnya, Ira menjelaskan, penelitian ini bertujuan menguji pengaruh teknologi, organisasi, lingkungan, dan karakteristik manajer terhadap adopsi manufaktur hijau pada UKM serta menguji pengaruh adopsi manufaktur hijau pada kinerja UKM. Melalui penelitiannya ini, Ira berupaya menginvestigasi model adopsi manufaktur hijau pada UKM di Indonesia secara komprehensif. Model dalam penelitian ini berdasarkan pada kerangka technology, organization, and environment (TOE) yang telah terbukti kokoh digunakan pada level organisasi di berbagai organisasi, tetapi penggunaannya dalam adopsi inovasi yang terkait dengan sumber daya yang bersifat umum (common goods) di level UKM perlu diteliti lebih lanjut.
Menurut Ira, TOE memiliki kelemahan tersendiri terkait dengan adopsi inovasi di UKM. TOE dinilai kurang memperhatikan variabel individu dalam organisasi. Besarnya peran manajer dalam UKM mendorong penelitian ini menambahkan faktor karakteristik manajer dalam analisisnya.
Dijelaskan, penelitian Ira mengembangkan 15 variabel. Sebanyak tiga variabel teknologi, yaitu keunggulan relatif, kompatibilitas dan kompleksitas; dua variabel organisasi, yaitu sumber daya organisasi dan dukungan manajemen puncak; dua variabel lingkungan, yaitu dukungan pemerintah dan tekanan persaingan; tiga variabel karakteristik manajer, yaitu spiritualitas manajer, sikap manajer terhadap perubahan, dan pengetahuan (hijau) manajer. Selanjutnya, tiga variabel adopsi manufaktur hijau, yaitu adopsi manufaktur hijau level operasional, taktis, dan strategis; dan dua variabel kinerja, yaitu kinerja keuangan dan kinerja lingkungan.
Lebih jauh lagi, data penelitian diperoleh melalui kuesioner di tiga kota di Indonesia, yaitu Yogyakarta, Solo, dan Pekalongan. Sebanyak 229 responden dilibatkan, akan tetapi, hanya 215 responden yang merespons (response rate 93,8%). Data yang dapat diolah sebanyak 176 kuesioner. Data yang diperoleh diolah dengan metode PLS-SEM menggunakan software WarpPLS versi 6.0. Uji kelaikan model struktural menunjukkan bahwa teknologi, organisasi, lingkungan, dan karakteristik manajer berpengaruh terhadap adopsi manufaktur hijau pada level operasional dengan skor R2 sebesar 0,62, pada level taktis dengan skor R2 sebesar 0,497, sedangkan pada level strategis dengan skor R2 sebesar 0,356. Adopsi manufaktur hijau berpengaruh terhadap kinerja keuangan dengan skor R2 sebesar 0,219 dan kinerja lingkungan dengan skor R2 sebesar 0,325. Uji hipotesis penelitian ini menunjukkan enam hipotesis dari 12 hipotesis yang diajukan didukung, yaitu H-1, H-2, H-4, H-7, H-11, dan H-12; dua hipotesis tidak didukung, yaitu H-5 dan H-9; dan empat hipotesis didukung sebagian, yaitu H-3, H-4, H-6, dan H-8.
Menurut Promovenda, hasil risetnya ini memberikan kontribusi teoretis, yaitu menginvestigasi kerangka TOE secara komprehensif dengan teori sumber daya dan kelembagaan. Adanya ”movement” dari macro management menuju ke aspek yang lebih microfoundational seperti; perilaku individu dan psikologi, seperti spiritualitas manajer. Kontribusi empiris penelitian ini memperkaya penelitian adopsi manufaktur hijau pada UKM di Indonesia, demikian jelas Ira.
Pihaknya berharap, penerapan hasil penelitiannya bisa berkontribusi bagi kelestarian lingkungan umumnya, UKM Batik khususnya, melalui lahirnya kebijakan-kebijakan Pemerintah yang pro lingkungan dan UKM. Juga dapat memberi alternatif referensi bagi berbagai stakeholder dalam melihat permasalahan adopsi manufaktur hijau di UKM, khususnya batik.
Sementara bagi pengembangan Prodi khususnya, dapat memperkaya ranah studi Teknik Industri khususnya keilmuan manajemen operasi dan inovasi, dalam kaitannya dengan adopsi inovasi di ranah makro dan mikro. “Dan Isya Allah Hasil Riset ini akan menguatkan prodi TIN UIN dalam mendukung integrasi interkoneksi keilmuan, dengan menempatkan variabel spiritualisme manajer dalam penelitian,” tegas Ira. Selamat dan Sukses untuk Ibu Dr. Ir.Ira Setyaningsih, S.T., M. Sc., IPM., Semoga berkah ilmu yang didapat, dan mampu memberikan sumbangsih yang lebih berwarna untuk Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.(Weni/Ihza)
Baca juga:Dosen Prodi Teknik Industri, Saintek UIN Suka Jadi Lulusan Terbaik Program Keinsinyuran UGM