UIN Suka Membentuk Kalijaga Muda Cakap Digital

Peningkatan jumlah pengakses internet di Indonesia terus meningkat hingga mencapai 73.7 persen dari total populasi Indonesia (APJII, 2020). Peningkatan pengguna ini perlu dibarengi dengan literasi digital sebagai panduan berinteraksi di dunia digital. Berdasarkan hal iniPusat Studi Kecerdasan Digital (PSKD) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Siberkreasi melakukan kegiatan "Sosialisasi Literasi Digital Bagi Mahasiswa Baru UIN Sunan Kalijaga" pada Selasa, 31 Agustus 2021.

Kegiatan ini diikuti oleh 2500 mahasiswa baru dari 8 fakultas, yang dibuka oleh Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Phil Al Makin, M.A.Turut menjadi narasumber, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Dr. Abdur Rozaki, S.Ag.,M.Si. dan Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Prof. Dr. Hj. Marhumah, M.Pd, yang menyampaikan tema ‘Menjadi Mahasiswa Berkualitas di Era Digital dari Sisi Akaemis dan Non-Akademis”.

Abdur Rozaki mengatakan bahwa sebagai mahasiswa baru harus mampu membaca stuasi dan perkembangan zaman dengan membekali diri cara berpikirnya ilmiah dan rasional serta cakap digital sehinga tidak mudah tertipu oleh hoaks.

Sementara itu, Prof. Marhumah menambahkan bahwa kondisi saat ini adalah New Normal dimana mahasiswa baru akan banyak berinteraksi dengan media digital dan pembelajaran online, sehingga harus menerapkan kebiasaan baru dengan mampu belajar mandiri dan membekali diri dengan literasi digital yang baik.

Lebih lanjut 4 pilar literasi digital turut dipaparkan oleh para penggiat literasi dari PSKD seperti Digital Skill, Digital Culture, Digital Safety dan Digital Ethic. Tema Digital Skill yang mengangkat tentang cara menghindari plagiarisme dan keterampilan mencari sumber pustaka ilmiah disampaikan oleh M. Rashif Hilmi M.Sc. Sedangkan pemahaman tentang bahayanya ujaran kebencian dan pentingnya moderasi beragama disampaikan oleh Widowati Maisarah M.A. Pentingnya manjaga keamanan digital seperti pengamanan data pribadi dan mengatasi cyber bullying disampaikan oleh Halimatus Sa’diyah M.I.Komserta bagaimana etika dimedia digital disampaikan oleh Prof. Alimatul Qibtiyah Ph.D.Harapannya dari kegiatan ini mahasiswa baru dapat meningkatkan keterampilan literasi digital dan menjadi pengguna media digital yang bijak

Presiden RI Joko Widodo secara virtual menyampaikan bahwa tantangan di ruang digital semakin besar, konten negatif terus bermunculan, kejahatan di ruang siber terus meningkat. Hoax, penipuan daring, perjudian, eksploitasi seksual, perundungan siber, ujaran kebencian, dan radikalisme berbasis digital perlu terus diwaspadai karena mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

Kunjungi :Fahrul Nurkolis, Melalui Karya Risetnya Membawa Kalijaga Muda Mendunia

Kewajiban kita bersama untuk terus meminimalkan konten negatif, membanjiri ruang digital dengan konten positif. Kecakapan digital masyarakat harus selalu ditingkatkan agar mampu menciptakan lebih banyak konten kreatif yang mendidik, menyejukkan dan menyerukan perdamaian. Internet harus mampu meningkatkan produktifitas dan menambah nilai tambah ekonomi pada seluruh lapisan masyarakat.

Literasi digital adalah pekerjaan yang berat. Pemerintah membutuhkan dukungan seluruh komponen bangsa agar lebih banyak masyarakat yang melek digital. "Saya harap gerakan ini dapat membesar dan melakukan kerja-kerja konkret di tengah masyarakat agar makin cakap memanfaatkan internet untuk kegiatan edukatif dan produktif. Dengan mengucapkan Bismillahirrohmanirohim saya luncurkan program Literasi Digital hari ini." ujar Jokowi.

Dirjen Aplikasi Informatika, Samuel A Pangarepan menuturkan, "Sebagaimana kita ketahui dengan adanya pandemi dan pesatnya perkembangan teknologi telah mengubah cara kita beraktivitas dan bekerja. Kehadiran teknologi inilah yang mempertegas bahwa kita sedang menghadapi era disrupsi teknologi. Untuk menghadapi era tersebut, kita harus bekerja sama untuk mempercepat agenda transformasi digital Indonesia dimana kemampuan literasi digital masyarakat memegang peranan penting di dalamnya. Literasi digital merupakan kemampuan paling dasar untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang tidak hanya cakap menggunakan teknologi namun juga cermat dalam menggunakannya,” jelasnya.

Pada tahun 2020, hasil survey kominfo dan kata data mengungkapkan bahwa indeks literasi digital masyarakat Indonesia adalah di tingkat 3,47 dari skala 1 s.d 4. Hal itu menunjukkan bahwa indeks literasi digital masyarakat Indonesia baru berada sedikit di atas tingkat sedang, belum menunjukkan tingkat literasi digital yang baik. Untuk mencapai tingkat literasi digital yang baik, pemerintah tidak dapat bekerja sendiri. Kemkominfo dan siberkreasi terus berupaya meningkatkan kemampuan literasi digital masyarakat melalui berbagai macam inisiatif kegiatan.

“Keadaan normal baru, baik sekarang maupun pasca pandemi mempercepat digitalisasi di berbagai lini kehidupan. Adanya berbagai kegiatan literasi digital diharapkan mempercepat mendorong terwujudnya masyarakat digital Indonesia. Dengan memanfaatkan talenta dan memaksimalkan potensi masyarakat digital Indonesia, bersama kita dapat melewati pandemi dengan lebih baik dari pada masa sebelumnya," imbuh Samuel A Pangarepan.(Nurul/Ihza)