Penutupan PWN XV Palembang oleh Wamen Kemenag RI

Perkemahan Wirakarya Nasional ke XV di kampus UIN Raden Fatah Palembang, Sumatera Selatan, resmi ditutup oleh Wakil Menteri Agama Republik Indonesia, Zainut Tauhid Saadi Sabtu (13/11/2021).

Dalam penyampaian pidatonya, Wamen Kemenag mengatakan, gerakan pramuka berperan penting untuk mencetak pemimpin masa depan. Dan Perguruan Tinggi Keagamaan menjadi tempat berproses para mahasiswa. "Sinergis perguruan tinggi keagamaan dan pramuka menjadi keniscayaan," ungkapnya.


Mahasiswa yang sedang berproses di Perguruan tinggi keagamaan harus mampu membaca zaman dengan baik, mampu berkompetisi. Namun, saat ini tantangan generasi muda rentan terpapar radikalisme dan ekstrimisme, karena tidak berpikir kritis.

"Padahal kehadiran agama untuk menjaga martabat manusia dan pesan utamanya adalah cinta kasih," terangnya lagi.

Kader Pramuka, lanjut Wamen, menjadi duta moderasi beragama. "Kampus moderat harus terus disebarkan dan disampaikan kepada masyarakat," sebutnya.

Sebelumnya, Prof Dr. Suyitno, Direktur DIKTIS Kemenag RI menyampaikan, rangkaian PWN ke XV di Palembang memiliki sisi lain yang berbeda dari kegiatan PWN sebelumnya.


"Distingsi dari PWN sebelumnya, pertama PWN kali ini dilaksanakan di masa pandemi, dan berani mengundang lebih dari 1000 kontingen. Alhamdulillah sampai hari ini, tidak ada terjadi cluster baru. Semua proses dilakukan dengan prokes yang ketat, semua peserta di swab," tuturnya.

Di PWN kali ini Kemenag juga sudah mendapat rekor MURI, yakni membuat pantun moderasi beragama."Pantun moderasi beragama yang masuk ke panitia mencapai 35 ribu pantun, dan tercatat sebagai rekor dunia," jelasnya.

Kelebihan ketiga pada PWN kali ini, yakni diikuti secara daring dan luring, bahkan melibatkan perguruan tinggi keagamaan non islam.

"Moderatisme dan inklusivisme terus kita galakkan di kementrian agama," katanya lagi.


Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Dr. Phil. Al Makin yang turut hadir dalam ajang inimenyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak dari UIN Raden Fatah yang telah menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan PWN PTK XV. Dan tak lupa kepada Kontingen Pramuka UIN Sunan Kalijaga yang turut berpartisipasi dengan memberikan kemampuan terbaiknya pada ajang ini, baik secara daring maupun luring.

Prof. Phil Al Makin menambahkan, melalui ajang ini, peserta diharapkan dapat meningkatkan karakter anggota pramuka yang mempuanyai jiwa kepemimpinan, rasa tanggung jawab, dan jiwa pengabdian, sehingga mampu mendarmabaktikan diri ikut serta menggerakkan pembangunan. Meningkatkan pengetahuan, pengalaman dan keterampilan kepramukaan dan kemasyarakatan bagi Pramuka Panegak dan Pandega Perguruan Tinggi Keagamaan. Mensosialisasikan dan menarik minat masyarakat untuk melanjutkan studi pada Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK).

Dr. Abdur Rozaki, M.Si. selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama menjelaskan bahwa Tema PWN ke-15 di UIN Raden Fatah Palembang kali ini yaitu, 'Konsistensi Moderasi Beragama dalam Berkarya untuk Bangsa'. "Tema ini sangat relevan dalam menjawab tantangan kebangsaan dan keberagamaan saat ini. Bahwasannya, nilai-nilai kepramukaan menjadi penyejuk sekaligus pengikat para generasi muda dan kita semua, bagaimana mencintai kemanusiaan sekaligus mencintai rumah kebangsaan kita", tuturnya.

Kegiatan kepramukaan dan kepanduan menjadi teladan yang nantinya terus menginspirasi para anak bangsa ini terus berbakti mengukir karya, inovasi dan prestasi untuk kemajuan bangsa Indonesia dalam persaingan global.

Sementara itu, Rektor UIN Raden Fatah Palembang Prof. Dr. Nyayu Khodijah sebagai tuan rumah mengaku bangga dipercaya sebagai panitia.

"Keberhasilan kegiatan PWN adalah buah kolaborasi kementerian Agama Republik Indonesia, dan para pimpinan PTKIN yang digawangi warek III kampus masing masing, pramuka dan adik adik pramuka serta panitia semuanya," ujarnya dalam sambutan.

Ia mengakui, sebagai tuan rumah, apa yang dilakukan tidak semua sempurna.

"Tentu ada kekurangannya, kami minta maaf yang setulusnya. Kami berterima kasih atas kehadiran seluruh kontingen," sebutnya.