Rektor UIN Suka Melantik Sekretaris Kopertais
Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof. Phil Al Makin melantik Dr. Moh. Soehadha, S. Sos., M. Hum., sebagai Sekretaris pengelola Koordinatorat Perguruan Tinggi Islam Swasta (Kopertais) Wilayah III Daerah Istimewa Yogyakarta, bertempat di ruang pertemuan, gedung Prof. Saifuddin Zuhri, 19/12/2021. Dr. Moh. Soehadha dilantik sebagai pengganti antar waktu pada jabatan tersebut masa jabatan 2020 s/d 2024, berdasarkan SK. Rektor Nomor 241.5 Tahun 2021, Tanggal 17 Desember 2021. Sebelum dilantik Dr. Moh Soehadha mengucapkan sumpah jabatan untuk menjunjung tinggi kejujuran, memegang teguh rahasia negara, serta setia kepada Pancasila, UUD’45 dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dr, Muh Soehadha juga mengucapkan pakta integritas untuk tidak melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme, dan dapat bekerja-sama dalam hal pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotisme.
Usai melantik, Prof. Phil Al Makin menyampaikan sambutannya. Selain sebagai Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof. Phil Al Makin juga memegang amanah sebagai Koordinator Kopertais Wilayah III Daerah Istimewa Yogyakarta masa jabatan 2020 s/d 2024. Dalam sambutannya, Prof. Phil Al Makin antara lain menyampaikan terima kasihnya kepada Dr. Moh. Soehadha yang telah bersedia menjadi sekretaris antar waktu. “Saya butuh orang yang jujur dan berkomitmen tinggi seperti Dr. Moh. Soehadha. Pengalaman memimpin juga banyak, diantaranya sebagai Kepala Pengabdian dan sekretaris LPPM, ” kata Prof. Phil Al Makin.
Tidak seperti kebanyakan institusi pemerintah, di UIN Sunan Kalijaga Tidak semua orang mau jabatan. Apalagi untuk jabatan di Kopertais, yang notabene membawahi banyak perguruan tinggi swasta yang eksistensinya sudah mendunia seperti UMY, UII dan UAD. Belum lagi perguruan tinggi swasta yang lainnya. Di DIY sebenarnya hanya ada 16 Perguruan Tinggi Islam Swasta (PTIS). Lebih sedikit dibanding Jatim (106 PTIS) dan Jateng (52 PTIS). Tetapi di DIY diversitasnya tinggi, akar akademiknya kuat, kaya, dan eksis. Bahkan bisa lebih kuat, lebih kaya dan lebih eksis dibanding UIN Suka, seperti UAD, UMY dan UII. Tetapi sebagai koordinator, UIN Suka harus dapat membantu dalam segala hal yang dibutuhkan untuk kemajuan PTIS semaksimal mungkin.
Selain membantu, UIN Sunan Kalijaga juga harus dapat bersaing secara sehat dan mengikuti laju pembangunan PTIS yang demikian pesat. Maka dibutuhkan orang yang jujur dan berkomitmen tinggi seperti Dr. Moh. Soehadha. Di sisi lain tidak semua PTIS di DIY eksis dan kaya. Masih banyak PTIS di DIY yang belum bisa mendapatkan banyak mahasiswa dan menarik UKT tinggi. PTIS seperti ini perlu dibantu dalam membuat program-program berkemajuan. Membutuhkan keikhlasan yang tinggi untuk ikut memajukan. UIN juga harus dapat menjadi penengah antara PTIS yang sudah maju dengan PTIS yang berkembang. Semua harus dibantu agar lurus, jangan sampai ada yang dzalim atau mendzolimi. Oleh karena itu butuh pejabat yang tidak hanya berpengalaman, namun juga yang berilmu, menguasai manajemen, komunikasi yang baik. Juga mengawasi dan mengevaluasi dengan sebaik mungkin.
Prof. Phil Al makin juga menekankan pentingnya persahabatan dengan PTIS, menjalin komunikasi sebaik mungkin dengan semua Rektor PTIS, perkuat zona nyaman dan jujur dalam menjalin hubungan dengan semua PTIS. Dan perlunya membuka perkumpulan antar Perguruan Tinggi anggota Kopertais. (Weni)