UIN Sunan Kalijaga Jajaki Kerjasama Akademik dengan DAAD

“Internasionalisasi Universitas penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, ekonomi, dan industri. Ilmu pengetahuan dan universitas perlu bekerja sama untuk mengatasi pandemi, oleh karena itu, kerja sama internasional sangat penting," demikian kata Direktur Deutscher Akademischer Austauschdienst (DAAD) Jakarta, Dr. Guido Schnieders pada Senin, 15/08/2022 dalam rangkaian seminar SukaSemar yang diprakarsai Center for Developing Cooperation and International Affairs (CDCIA) UIN Suka dan dihadiri oleh para dekan, dosen, dan kepala unit penunjang UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Pertemuan ini bertajuk Roundtable Sharing Session: "Exploring Potential Academic Collaboration with DAAD", mempresentasikan dan membahas potensi kerjasama antara DAAD dengan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Dr. Phil. Al Makin, membuka seminar dengan memaparkan sejarah, prestasi, dan potensi kerjasama yang kemungkinan bisa dilakukan antara DAAD dengan kampus. Ia menegaskan, program pertukaran mahasiswa, di antara program-program potensial lainnya, merupakan peluang yang sangat baik bagi Universitas UIN Sunan Kalijaga dan Jerman. mempertimbangkan situasi dan tren saat ini, Prof Makin meminta peserta untuk memfokuskan penelitian mereka pada perubahan iklim dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Senada dengan pernyataan Prof Makin, Dr Schneiders menjelaskan bahwa DAAD merupakan salah satu organisasi pendanaan pertukaran internasional terbesar di dunia. Ini adalah organisasi independen dari lembaga pendidikan tinggi Jerman yang bertujuan untuk mengenali dan mendukung potensi di seluruh dunia. DAAD menyediakan berbagai program beasiswa bagi mahasiswa, peneliti, dan dosen untuk belajar di Jerman dan mendapatkan pengalaman internasional.

Selama sesi tanya jawab, beberapa ide cemerlang tentang kolaborasi dan kerjasama masa depan muncul dari para peserta. Labibah Zain, Kepala Perpustakaan Pusat UIN Sunan Kalijaga bertanya-tanya apakah mungkin untuk memulai pertukaran pustakawan untuk meningkatkan kapasitas pustakawan di kedua negara. Dr Schneiders menjawab bahwa ini adalah ide yang brilian dan menantikan detail lebih lanjut dari program yang diusulkan. Selain itu, ide-ide mengenai pelatihan manajemen untuk manajemen kampus, seperti dekan, rektor dan wakil rektor, juga dibahas dalam seminar.

Dalam sambutan penutupnya, Prof Makin menegaskan bahwa kerjasama antara UIN Sunan Kalijaga dengan DAAD Wilayah Jakarta tidak hanya penting bagi kedua institusi, tetapi juga untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Ia menyatakan bahwa seminar ini hanyalah awal dari jalur baru dalam membangun reputasi internasional. Oleh karena itu, diperlukan komunikasi yang intensif dan baik antara kedua lembaga tersebut. (CDCIA/Weni/Ihza)