REKTOR BARU ANTARA KUASA DAN RASA (Susiknan Azhari Guru Besar Fak Syariah dan Hukum).
Pada hari Jum'at 4 Safar 1446/ 9 Agustus 2024 Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas melantik pejabat Eselon 1 dan Pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) di Lingkungan Kementerian Agama. Salah satunya Prof. Noorhaidi, M.A., Ph.D diangkat sebagai Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta periode 2024-2028. Setelah Jum'atan berita pelantikan tersebut yang telah lama ditunggu menyebar di media sosial dan disambut gembira disertai ucapan selamat melalui beragam flyer. Tentu saja sebagai warga kampus juga bergembira. Apalagi membaca pernyataan Prof. Al Makin dalam WAG Senat sebagai berikut. "Saya ucapkan selamat pak rektor @Noorhaidi semoga berkah sukses dan terimakasih doa dan support semua anggota senat uin sunan Kalijaga berkah aman semua".
Penyataan Prof. Al Makin di atas direspons oleh Prof. Noorhaidi sebagai rektor baru yang berbunyi "Terimakasih Pak Prof Al Makin atas Tahniahnya. Terimakasih juga atas kepemimpinan dan dedikasinya selama 4 tahun terakhir, yang telah membawa UIN Yogya sampai pada posisi sekarang yang membanggakan. Sehat selalu dan mendapat limpahan berkah, Amien". Sikap kedewasaan dalam berkompetisi yang baik. Sebuah tradisi yang bagus dan perlu dilestarikan agar kedamaian di kampus tetap terjaga dan semua pihak merasa memiliki. Pemilihan telah selesai Rektor baru telah dilantik. Saatnya berpikir untuk melanjutkan program-program yang sudah bagus dan memperbaiki yang kurang baik.
Pada periode yang lalu, banyak prestasi diperoleh terutama akreditasi unggul dan internasional. Semuanya harus disyukuri dan ditingkatkan antara yang tertulis di borang dengan kenyataan di lapangan. Misalnya tentang suasana parkir, kebersihan kampus, kualitas internet yang masih sering bermasalah, dan fasilitas perkuliahan. Hal-hal ini perlu memperoleh perhatian para pimpinan baru agar sesuai predikat yang dimiliki. Begitu pula ruang dosen perlu ditata ulang agar para dosen lebih nyaman dalam melayani mahasiswa berkonsultasi dan menghasilkan karya-karya yang berkualitas.
Patut disyukuri lima belas tahun terakhir suasana kedamaian dalam perpolitikan di kampus UIN Sunan Kalijaga sangat dirasakan. Kondisi ini perlu dipertahankan dan terus dikembangkan ke arah yang lebih substantif. Kedamaian tidak semata-mata berbagi kursi jabatan. Begitu pula moderasi-kolaborasi yang menjadi pilihan selama ini perlu dievaluasi dengan mempertimbangkan profesionalisme. Kesemuanya dilakukan agar perjalanan kepemimpinan ke depan lebih bagus dan tidak terjadi "komunikasi yang tidak berintegritas" gara-gara ambisi pribadi. Sejarah membuktikan jika suatu perkara diawali dengan ketidakjujuran maka akan menimbulkan petaka di kemudian hari.
UIN Sunan Kalijaga sebagai kampus tertua di Lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri harus memiliki kesadaran baru dalam merespons perkembangan zaman yang mengitarinya. Civitas Akademikanya tidak boleh bangga hanya dengan sejarah "senioritas" alias tertua. Kebanggaan harus disertai kualitas diri dengan selalu melakukan adaptasi dan inovasi agar tidak tertinggal dengan adik-adiknya. Disinilah perlunya kolaborasi antara "kaum tua" dan "kaum muda", antara dosen tua dan dosen muda. Realitas ini perlu menjadi pemikiran bersama terutama para pimpinan yang baru. Jika kolaborasi kaum tua dan kaum muda berjalan baik maka UIN Sunan Kalijaga akan "melejit" (meminjam istilah Prof. Noorhaidi). Sebaliknya jika kolaborasi tersebut diabaikan maka tidak mustahil UIN Suka akan mengalami nasib seperti pabrik-pabrik elektronik di Jepang yang kalah dengan produk-produk elektronik dari Korea Selatan.
Pimpinan ke depan perlu memetakan dan membuat data "UIN Suka dalam Angka". Setiap saat dilakukan pembaharuan data. Era digital memaksa para pimpinan memperoleh data secara cepat dan akurat untuk dijadikan landasan dalam mengambil kebijakan. Para pimpinan segera mendata ulang kekuatan tenaga pengajar yang dimiliki. Bagi dosen muda yang belum S3 segera diminta mengikuti program doktor dan didanai bila tidak memperoleh beasiswa. Upaya investasi kualitas dosen akan bermanfaat bagi lembaga sekaligus tuntutan akreditasi. Kehadiran dosen-dosen muda yang berkualitas akan membuka jejaring baik nasional maupun internasional. Selain itu daya inovasi yang dimiliki masih tinggi dan bermanfaat bagi pengembangan fakultas maupun program studinya.
Dalam konteks penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Senat UIN Sunan Kalijaga telah memutuskan perlunya dana afirmatif penelitian. Hal ini untuk menjembatani agar para dosen yang tidak memperoleh penelitian kompetitif bisa melakukan penelitian melalui dana afirmatif. Namun hingga Prof. Al Makin selesai menjabat sebagai Rektor Surat Keputusan Rektor tentang Pemberian Dana Afirmatif Penelitian belum ditandatangani. Hal yang sama terkait program sabbatical leave. Program ini merupakan apresiasi pimpinan kepada para dosen yang telah bekerja setiap tiga tahun sekali untuk melakukan "rihlah ilmiah" selama satu semester. Begitu pula beberapa keputusan yang lain juga belum ditandatangani. Untuk itu kehadiran rektor baru sangat dinanti untuk menelaah kembali keputusan-keputusan yang telah dikirimkan oleh Senat demi kemaslahatan bersama.
Berbagai Keputusan Senat di atas sejalan dengan tujuh visi Prof. Noorhaidi yang disampaikan di depan anggota senat pada Rapat Pleno Pertimbangan Kualitatif Calon Rektor UIN Sunan Kalijaga Periode 2024-2028 di Hotel University pada tanggal 9 Syawal 1445/18 April 2024. Tujuh visi dimaksud adalah (1) meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran berkelanjutan, (2) menumbuhkan etos kemahasiswaan yang unggul, (3) memperkokoh tradisi penelitian, (4) memperkuat pengabdian kepada masyarakat, (5) memperbaiki sistem remunerasi, (6) mengembangkan program-program dan kerja sama internasional, dan (7) membangun kampus 2 Pajangan. Menurutnya keunggulan akademik harus diturunkan menjadi budaya akademik yang excellent disertai sistem remunerasi yang lebih baik bagi dosen dan tenaga pendidikan.
Civitas Akademika UIN Sunan Kalijaga berharap agar rektor baru diberikan kekuatan memadukan kuasa dan rasa sehingga dapat menghadirkan kepemimpinan yang menggembirakan untuk semua. Rektor baru memiliki inner journey untuk menduduki orang nomor satu di UIN Sunan Kalijaga. Tentu saja akan membangun komunikasi yang asertif untuk melanjutkan program-program sebelumnya sekaligus mewujudkan visi-misi serta program-program yang telah dirancang. Dengan demikian keunggulan yang diraih benar-benar excellent dan menjadi kiblat bagi Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri di Indonesia bahkan di Kawasan Asia. Civitas akademikanya bahagia, sejahtera, dan penuh keberkahan.
SELAMAT BEKERJA UNTUK UIN SUKA.
UIN SUKA UNTUK SEMUA
Wa Allahu A'lam bi as-Sawab.