KPU DIY Sosialisasikan Pemilu 2019 di Kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
KPU Membuka Posko A5 di Gedung Pusat Pengembangan Bahasa untuk Memudahkan Mahasiswa Mengurus Administrasi Pindah Memilih
Ketua Devisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu 2019 Komisi Pemilihan Umum (KPU) DIY, Muhammad Zainuri Ihsan, didampingi para anggota berkunjung ke kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Kamis, 14/2/19. Kunjungan mereka dalam rangka sosialisasi penyelenggaraan Pemilu 2019 di kalangan mahasiswa yang mengangkat tema “Pemilih Berdaulat, Negara Kuat” ini diterima di ruang Teatrikal Gedung Pusat Bahasa, kampus setempat oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama, Dr. H. Waryono Abdul Ghafur, M. Ag. Tidak kurang dari 100 orang yang merupakan perwakilan pengurus DEMA-SEMA universitas dan fakultas di lingkup kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan tekun mendengarkan pemaparan dari KPU.
Selain kegiatan tersebut, para mahasiswa UIN Sunan Kalijaga selama dua hari (14-15/2/19) difasilitasi untuk mendapatkan kartu peserta pemilu formulir A5 dari KPU Kabupaten Sleman DIY. Ketua KPU Sleman, Trapsi Haryadi yang hadi pada kegiatan ini menjelaskan, formulir A5 ini diperuntukkan bagi pemilih yang tidak bisa memilih di wilayah sesuai kepemilikan KTP karena sesuatu dan lain hal, untuk pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Dengan memiliki formulir A5 ini, para mahasiswa UIN Sunan Kalijaga yang berasal dari seluruh wilayah Indonesia, bisa melakukan pencoblosan pada pemilu 2019, tanggal 17 April 2019 nanti di Yogyakarta. Tetapi formuliar A5 hanya bisa digunakan untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden. Tidak untuk memilih anggota legislatif. Ratusan mahasiswa UIN Sunan Kalijaga dari berbagai wilayah di Indonesia antusias datang untuk menggunakan fasilitas dari KPU Sleman ini.
Sementara itu dalam paparannya, Ketua Devisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu 2019, Muhammad Zainuri Ihsan antara lain menjelaskan tentang UU penyelenggaraan pemilu dan pelaksanaannya, partai- partai yang mengikuti pemilu, hingga penjelasan kenapa generasi muda, termasuk mahasiswa harus berpikiran lebih baik berpartisipasi untuk menjadi pemilih yang cerdas dari pada golput. Disamping memilih, Ihsan berharap seluruh mahasiswa di wilayah DIY bisa menjadi pemantau independen, selain juga sudah ada kelembagaan pemilu (KPU, Bawaslu, DKPP) yang akan berusaha untuk menyelenggarakan pemilu dengan sebaik-baiknya. “Semoga keterlibatan seluruh mahasiswa DIY, penyelenggaraan pemilu kali ini akan lebih baik, lebih demokratis dan asas pemilu, langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil (Luber-Jurdil) bisa terimplementasi dengan sebaik-baiknya,” demikian harap Ihsan.
Gugun El Bunyani, Dosen Fakultas Syari’ah dan Hukum, UIN Sunan Kalijaga menambahkan, civitas akademika perguruan tinggi, sudah selayaknya ikut berperan aktif mensukseskan pemilu, sebagai tanggungjawab Tri Dharma Perguruan Tinggi. Mahasiswa juga demikian. Tidak hanya menjadi pemilih, tetapi juga ikut mensosialisasikan dan menjadi pemantau independen, agar hasil pemilu bisa lebih dipercaya masyarakat, hasil pemilu bisa lebih berarti untuk masa depan bangsa, bukan sekedar rutinitas, demikian tegas Gugun.
Di forum ini, Dr. Waryono menyampaikan, kegiatan ini menjadi modal bagi mahasiswa untuk memasuki dunia nyata setelah lulus nanti. Pihaknya berharap, semua peserta sosialisasi pemilu 2019, yang notabene merupakan pengurus SEMA-DEMA UIN Sunan Kalijaga yang baru saja dilantik ini, memahami semua materi yang disampaikan dari KPU. Selanjutkan mereka aktif mensosialisasikannya kepada masyarakat luas, agar semakin tinggi partisipasi masyarakat dalam pemilu, dan semakin banyak masyarakat bisa menjadi pemilih cerdas. Menurut Dr. Waryono, kecerdasan memilih akan turut menentukan masa depan Indonesia yang lebih baik dan lebih maju. Kecerdasan memilih juga akan turut menentukan masa depan mahasiswa Indonesia, termasuk alumni UIN Sunan Kalijaga. (Weni)