Pecah Telur! Mahasiswa FDK Juara 1 Lomba Fotografi Pameran Arsip UGM

Oktober diawali dengan prestasi yang membanggakan dari mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Kali ini, Dzulfikar Afif Al Ghifari yang merupakan mahasiswa angkatan 2021 dari Program Studi (Prodi) Manajemen Dakwah (MD) mempersembahkan raihan prestasi dengan menyabet Juara 1 dalam ajang Lomba Fotografi Pameran Arsip UGM.

Even tersebut diselenggarakan oleh Kreativitas Mahasiswa Kearsipan (Kertas) Sekolah Vokasi UGM dengan mengusung tema Bangunan Legendaris di Sepanjang Sumbu Filosofi Yogyakarta. Oleh karena itu, Ghifar, panggilan akrabnya, merasa tertantang dengan menangkap momen landmark Kota Gudeg, yakni Tugu Yogyakarta.

Kepada tim humas, pria kelahiran Nganjuk, 15 Januari 2003 ini menceritakan pengalamannya hingga meraih kejuaraan. Pada akhir bulan Agustus lalu mendapat info perlombaan fotografi dari teman dekatnya dan ia pun langsung tertarik, apalagi tanpa dipungut biaya pendaftaran.

“Nah, berhubung deadline masih agak lama sampai dengan tanggal 20 September, Aku sengaja mengumpulkan foto buat lomba itu agak mepet deadline. Ternyata waktu cepat berlalu dan Aku ngerasa lagi sibuk-sibuknya. Eh, udah tanggal 18 aja (H-2 Deadline). Langsung saja habis Maghrib Aku ajak sahabatku Fahmi (mahasiswa Ilmu Hadits) untuk hunting foto di Tugu Jogja,” ujar penyuka fotografi, videografi, dan jogging tersebut.

Ia pun kemudian memposting karyanya tepat di hari H pada pukul 22.59 WIB (1 jam sebelum penutupan lomba) dan harus mengurus administrasi bukti orisinalitas karya ke panitia

“Saat itu, aku juga baru mencari ide caption. Deadliner banget ga tuh. Ha..ha..” kata Ghifar seraya tertawa.

Tugu Yogyakarta/Jogja adalah monumen yang berada di tengah perempatan Jalan Pangeran Mangkubumi, Jalan Jendral Soedirman, Jalan A.M Sangaji dan Jalan Diponegoro. Tugu Jogja yang berusia hampir 3 abad memiliki makna yang dalam sekaligus menyimpan beberapa rekaman sejarah kota Yogyakarta. Pada saat awal berdirinya, bangunan ini secara tegas menggambarkan Manunggaling Kawula Gusti, semangat persatuan rakyat dan penguasa untuk melawan penjajahan. Semangat persatuan atau yang disebut golong gilig itu tergambar jelas pada bangunan tugu, tiangnya berbentuk gilig (silinder) dan puncaknya berbentuk golong (bulat), sehingga disebut Tugu Golong-Gilig. Keadaan benar-benar berubah pada tahun 1889, saat pemerintah Belanda merenovasi bangunan tugu. Tugu dibuat dengan bentuk persegi dengan tiap sisi dihiasi semacam prasasti yang menunjukkan siapa saja yang terlibat dalam renovasi itu. Bagian puncak tugu tak lagi bulat, tetapi berbentuk kerucut yang runcing. Sejak saat itu, tugu ini disebut juga sebagai De Witt Paal atau Tugu Pal Putih. Tugu Jogja sudah menjadi elemen penting dalam suatu kawasan kota Yogyakarta, lanjut Afif saat mengungkap caption untuk karya fotonya.

“Sempat frustasi juga, sih. Karena lomba sebelumnya belum pernah menang sama sekali. Setelah melakukan berbagai ikhtiar serta berkat support dari keluarga dan teman-teman. Tepat pukul 17.30 WIB, waktu itu Aku sedang menghadiri sebuah kajian. Aku lihat ada notif masuk dari Kertas UGM. Apaan, nih? Agak kaget, donk! Alhamdulillah, di percobaan ke-8 dalam mengikuti lomba fotografi bisa pecah telur dan mendapatkan Juara 1,” ujar pria yang tergabung dalam HMPS MD FDK, Komunitas Pelajar Peduli, LPM Rhetor, dan Difikom.

Ghifar berhasil membuktikan semangat juangnya untuk mencapai kejuaraan. Ia pernah meraih Juara 1 Lomba Video Kreatif Tingkat Nasional pada Febi Fest tahun 2022 dan Juara 1 Lomba Video Kreatif Tingkat Nasional pada Pekan Budaya Dakwah Dies Natalis MD ke-21 tahun 2022. Selain itu, ia juga menerima dana stimulan sebagai mahasiswa berprestasi dari FDK untuk Periode I di tahun ini.

“Untuk teman-teman, teruslah berusaha, jangan pernah menyerah dalam mengejar target yang ingin dicapai. Tetap semangat dalam menebar kebermanfaatan. Hiduplah untuk menjadi inspirasi,” pungkasnya. (Nurul)