0

IMG-20250220-WA0006.jpg

Rabu, 19 Februari 2025 01:41:00 WIB

DWP UIN Sunan Kalijaga Fokuskan Kegiatan Sosial dan Spiritualitas dalam Menyambut Bulan Suci Ramadhan

Dharma Wanita Persatuan (DWP) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga menggelar acara pengajian dalam rangka menyambut Bulan Suci Ramadhan 1446 H. Acara dengan mengusung tema "Alquran Petunjuk Hidup Bahagia"  tersebut berlangsung pada Rabu, (19/2/2025) bertempat di Ruang Pertemuan Lantai 1 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan kampus setempat.

Dalam sambutannya, Ketua Umum DWP UIN Sunan Kalijaga Prof. Euis Noorhaidi mengungkapkan bahwa acara ini merupakan momentum penting untuk meningkatkan kecintaan kepada Alquran dan menyambut datangnya bulan Ramadhan. “Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong kita agar lebih mendalami ayat-ayat suci Alquran serta memperbanyak ibadah seperti puasa dan tarawih di bulan Ramadhan. Kita juga berharap dapat memberi manfaat bagi masyarakat umum dan meningkatkan peran serta manfaat Dharma Wanita Persatuan UIN Sunan Kalijaga,” ujarnya.

Sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama, DWP UIN Sunan Kalijaga merencanakan beberapa kegiatan, seperti buka bersama dan pemberian sekitar 50 mukena yang akan disumbangkan ke masjid UIN Sunan Kalijaga. Kegiatan ini diharapkan dapat mempererat rasa kebersamaan dan rasa syukur atas segala nikmat yang telah diberikan Allah SWT.
Sementara itu, Dosen Fakultas Syariah dan Hukum` UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Dr. Hamim Ilyas, M.Ag. turut memberikan tausiyah dengan mengulas makna Alquran sebagai petunjuk hidup yang membawa rahmat dan kebahagiaan bagi umat manusia. Alquran  juga wujud cinta kasih Allah yang halus dan penuh kasih sayang yang mengarah pada kebaikan nyata. Rahmat ini, menurutnya dapat dipahami sebagai konsep cinta yang nyata dalam bentuk tindakan, di mana ekspresinya adalah memberi kebaikan kepada yang dikasihi dengan memenuhi kebutuhannya. Dalam konteks kehidupan sehari-hari, hal ini dapat diekspresikan melalui pemenuhan kebutuhan dasar, seperti memberikan pendidikan yang layak bagi anak-anak yang merupakan bagian dari usaha untuk mendukung tumbuh kembang mereka secara optimal. Dengan demikian, kebaikan yang diberikan tidak hanya berfokus pada kebutuhan lahiriah, tetapi juga mencakup kebutuhan batiniah yang mendukung kesejahteraan dan perkembangan secara holistik.

Lebih lanjut, Dr. Hamim Ilyas menjelaskan bahwa kehidupan yang baik adalah hasil dari amal perbuatan yang baik dan keimanan yang kokoh. Hal ini akan melahirkan kesejahteraan serta kondisi psikologis yang bebas dari ketakutan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti politik, ekonomi, dan keamanan. "Hidup yang didasarkan pada pemahaman Islam yang benar, yaitu Islam yang rahmatan lil 'alamin, akan menghadirkan kedamaian yang menyeluruh," tegasnya.

Hamim Ilyas juga menggarisbawahi perbedaan antara kebahagiaan yang dicari melalui hedonisme, utilitarianisme, dan pengembangan diri. Kebahagiaan yang dicapai melalui hedonisme, menurutnya, sering kali bersifat semu dan sementara, serta dapat menimbulkan berbagai dampak negatif. Sementara itu, utilitarianisme yang mengutamakan kebaikan kolektif dengan memberikan manfaat sebanyak-banyaknya dapat memberikan kebahagiaan yang lebih bermakna dan langgeng. Pengembangan diri, meskipun penting, tidak selalu menjamin kebahagiaan sejati, apalagi jika tidak didasari oleh niat ikhlas.

Keikhlasan, menurutnya, adalah kunci utama dalam meraih kebahagiaan sejati. Semua tindakan yang dilakukan harus bertujuan untuk memberikan manfaat kepada sesama karena Allah. "Ketika kita membantu orang lain dengan niat ikhlas, Allah akan membantu kita," ujarnya. Keikhlasan membawa kedamaian dalam hidup, serta menyadarkan kita bahwa setiap detik hidup adalah anugerah dari Allah.

Acara pengajian ini diharapkan dapat menjadi pemicu untuk memperdalam pemahaman tentang Alquran dan mengamalkan ajarannya dalam kehidupan sehari-hari, menjadikan kebahagiaan sejati sebagai bagian dari perjalanan spiritual yang harus terus diupayakan.(humas sk)