Yogyakarta, Kamis (11/9/2025) — Pusat Inovasi, Kekayaan Intelektual, dan Hilirisasi LPPM UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menggelar Workshop Pendampingan Publikasi Ilmiah di Ruang Rapat PAU Lantai 1 Gedung Rektorat. Acara ini menghadirkan Prof. Dr.Eng. Edi Suharyadi, S.Si., M.Eng. dari Fakultas MIPA UGM sebagai narasumber, dengan Deddy Rahmadi, M.Sc. (UIN Sunan Kalijaga) bertindak sebagai moderator.
Dalam paparannya, Prof. Edi
menekankan bahwa dua fondasi utama penulisan ilmiah adalah learning by doing
dan riset berkualitas berbasis data kuat. Proses desain riset, menurutnya,
harus dimulai dari identifikasi area studi yang luas, penentuan topik, hingga
penemuan research gap agar menghasilkan novelty atau kebaruan. “Novelty adalah
isu utama yang harus ditonjolkan sejak awal desain riset,” tegasnya.
Prof. Edi juga menekankan pentingnya
etika publikasi, mulai dari menghindari plagiarisme hingga double submission.
Ia mengingatkan bahwa tanggung jawab moral dosen adalah melakukan riset dan
publikasi yang berkualitas sekaligus beretika. Menurutnya, pemilihan jurnal pun
harus selektif, mempertimbangkan scope, impact factor, kuartil, hingga biaya
publikasi. “Saya sendiri pernah ditolak 18 kali sebelum artikel saya akhirnya
terbit. Penolakan adalah hal biasa dalam dunia akademik,” ujarnya, memberikan
perspektif realistis bagi para peserta.
Sesi ini juga membahas perbedaan krusial
antara authorship dan acknowledgement. Prof. Edi menegaskan bahwa hanya penulis
yang tercantum dalam authorship yang memikul tanggung jawab penuh atas isi
tulisan. Hal ini penting untuk menjaga integritas akademik di tengah
meningkatnya kasus plagiarisme di dunia pendidikan tinggi.
Sekretaris LPPM UIN Sunan Kalijaga,
Dr. Rika Lusri Virga, S.IP., M.A., menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan
bagian dari upaya sistematis kampus untuk meningkatkan publikasi internasional.
“Workshop ini menjadi langkah penting agar dosen-dosen UIN Sunan Kalijaga mampu
menembus jurnal bereputasi dunia,” katanya.
Lebih jauh, Dr. Rika mengaitkan
kegiatan ini dengan visi Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Noorhaidi Hasan,
yakni Empowering Knowledge, Shaping the Future. “Kualitas publikasi
internasional adalah salah satu indikator penting reputasi kelembagaan. Dengan
memperkuat integritas akademik, UIN Sunan Kalijaga semakin diperhitungkan dalam
percakapan akademik global,” ujarnya.
Dengan penguatan kapasitas riset dan
etika publikasi ini, UIN Sunan Kalijaga menegaskan komitmennya untuk hadir
sebagai pusat keilmuan yang tidak hanya unggul di level nasional, tetapi juga
berkontribusi signifikan dalam jejaring akademik internasional. (humassk)