Antusiasme terhadap fisika partikel
di Asia Tenggara semakin meningkat. Hal ini terlihat dari 7th Particle Physics School in Southeast Asia
(PPSEA) yang sukses digelar pada 19–24
Januari 2025 di Universitas
Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta. Acara ini mempertemukan 39 peserta dari Indonesia, Malaysia,
Filipina, Vietnam, dan Thailand dalam sebuah program intensif yang
menggali teori dan eksperimen fisika partikel.
Kolaborasi antara Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FITK)
UIN Sunan Kalijaga dan High
Energy Accelerator Research Organization (KEK) Jepang ini berfokus pada B Physics, salah satu bidang paling
menarik dalam fisika partikel. Selama enam hari, para peserta mendapatkan
kesempatan langka untuk belajar langsung dari para pakar, termasuk Yutaka Sakamura, Shohei Nishida, Koji Hara,
dan Hiroshi Kaji dari KEK Jepang.
Diskusi berlangsung dinamis, dengan 14 mahasiswa internasional dan 25 mahasiswa
Indonesia berbagi wawasan dan pengalaman dari berbagai latar belakang
akademik. Perbedaan perspektif justru memperkaya pemahaman dan membuka peluang
kolaborasi lintas negara.
Kesuksesan acara ini tidak terlepas
dari dukungan berbagai institusi akademik dan riset, seperti UIN Sunan Kalijaga, Universitas Gadjah Mada
(UGM), dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Sementara itu, peran
Ms. Mako Kikuchi dari KEK dalam
koordinasi administratif memastikan setiap sesi berjalan lancar.
Pihak penyelenggara menegaskan bahwa
PPSEA bukan sekadar kursus akademik,
melainkan wadah untuk membangun komunitas ilmiah yang kuat di Asia Tenggara.
Antusiasme tinggi dari peserta menjadi bukti bahwa ketertarikan terhadap fisika
energi tinggi semakin berkembang di kawasan ini.
Menyusul keberhasilan tahun ini, FITK UIN Sunan Kalijaga dan KEK Jepang
berkomitmen untuk memperluas cakupan PPSEA. PPSEA ke-8, yang direncanakan pada 2026, akan menghadirkan modul
tambahan, termasuk mekanika kuantum dan
eksperimen fisika energi tinggi, serta memperluas peluang riset bagi
peserta terpilih di KEK dan institusi riset lainnya.
Selain itu, rencana kolaborasi lebih
luas sedang dibahas, mulai dari seminar
bersama, program pertukaran
akademik, hingga peluang magang
dan penelitian jangka pendek. Upaya ini bertujuan untuk menjadikan PPSEA
sebagai pusat pertukaran ilmu dan inovasi di bidang fisika partikel di kawasan
ASEAN.
Dengan kehadiran ilmuwan dan
mahasiswa dari berbagai negara, PPSEA ke-7 bukan hanya ajang untuk belajar
teori dan eksperimen, tetapi juga langkah nyata dalam membangun jaringan riset
internasional. Para penyelenggara berharap program ini terus menginspirasi
generasi muda untuk terlibat dalam penelitian mutakhir dan membawa Asia
Tenggara semakin maju dalam bidang fisika partikel.