IMG-20250516-WA0250.jpg

Jumat, 16 Mei 2025 19:30:00 WIB

0

Internasionalisasi Akademik UIN Sunan Kalijaga: Prof. Martin van Bruinessen Hadir Sebagai Penguji Kehormatan dalam Sidang Promosi Doktor

Di tengah geliat transformasi perguruan tinggi ke arah internasionalisasi, Fakultas Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta kembali menunjukkan kelasnya sebagai ruang akademik yang serius, terbuka, dan bertaraf global. Kamis (15/5), bertempat di aula Pascasarjana, Ujian Terbuka Promosi Doktor atas nama Promovendus Reza Bakhtiar Ramadhan menghadirkan salah satu ilmuwan paling disegani dalam kajian Islam global, Prof. Martin van Bruinessen dari Utrecht University, Belanda, sebagai Penguji Kehormatan.

Turut hadir sebagai dewan penguji, sejumlah akademisi terkemuka di lingkungan UIN Sunan Kalijaga antara lain: Prof. Dr. Ibnu Burdah, M.A. (Promotor/Anggota Penguji), Mohammad Yunus, Lc., M.A., Ph.D. (Promotor/Anggota Penguji), Achmad Uzair, S.IP., M.A., Ph.D. (Anggota Penguji), Prof. Noorhaidi Hasan, M.A., M.Phil., Ph.D. (Anggota Penguji), Prof. Dr. H. Machasin, M.A. (Anggota Penguji)

Disertasi Reza yang berjudul "Jejaring Ekonomi Politik Pedagang Muslim: Analisis Mobilisasi Kekuasaan dan Konflik Sosial Bazaar di Iran dalam Persian Spring" bukan hanya mengangkat dinamika komunitas bazaari di Iran secara sosiologis dan historis, tetapi juga membuka ruang baru dalam memahami politik Islam kontemporer dari perspektif akar rumput.

Prof. van Bruinessen, yang dalam beberapa dekade terakhir telah menjadi rujukan penting dalam kajian Islam Asia Tenggara dan Timur Tengah, memberikan apresiasi terhadap pendekatan multidisipliner yang digunakan Reza. Disertasi yang disusunnya memiliki sumbangan yang relevan dan orisinal terhadap studi sosial-politik dunia Muslim

Di  balik keberhasilan karya akademik ini, berdiri sosok Prof. Dr. Ibnu Burdah, M.A., seorang guru besar UIN Sunan Kalijaga yang telah lama dikenal sebagai pakar politik Timur Tengah. Dipilihnya Prof. Burdah sebagai promotor utama bukan tanpa alasan: kepakarannya dalam dunia Arab dan Islam kontemporer memberikan fondasi kuat bagi disertasi ini. Kekuatan akademik tersebut semakin lengkap dengan keterlibatan Dr. Mohammad Yunus, Lc., M.A., Ph.D. sebagai co-promotor yang notabene merupakan lulusan Universitas Al-Azhar, Kairo. Atas kolaborasi yang luar biasa ini, penelitian yang dilakukan oleh Promovendus mendapatkan diapresiasi, memadukan teori Raymond Hinnebusch dan Asef Bayat untuk menjelaskan dinamika kekuasaan dan resistensi di Iran pasca 2009.


Lebih dari sekadar penilaian ilmiah, sidang ini menjadi cermin dari keseriusan UIN Sunan Kalijaga dalam mengembangkan kampus sebagai ruang dialog keilmuan Islam yang progresif dan global. Bahwa di tengah perubahan geopolitik Timur Tengah dan dinamika Islam politik, kampus ini mampu menyajikan analisis kritis yang kontekstual sekaligus akademik.

Dengan hasil ujian yang memuaskan, Reza resmi menyandang gelar doktor. Namun lebih dari itu, ujian ini adalah deklarasi diam-diam bahwa UIN Sunan Kalijaga tidak hanya hadir dalam percakapan ilmiah nasional, tetapi juga siap bersuara dalam diskursus global.

Adapun setelah menguji disertasi sebagai penguji kehormatan, Prof. Martin van Bruinessen melangkah ke ruang Rektor UIN Sunan Kalijaga. Ada yang terasa istimewa di sana: bukan hanya karena ia adalah Profesor Emeritus dari Utrecht University, Belanda, tetapi karena kampus ini menyimpan sejarah personal dan intelektual bersamanya.

Prof. Martin bukan orang asing bagi UIN Sunan Kalijaga. Ia pernah menjadi dosen tamu di kampus ini, dan yang lebih personal lagi, ia adalah promotor disertasi Rektor saat ini, Prof. Noorhaidi Hasan. Maka, penyambutannya oleh sang Rektor menjadi lebih dari sekadar seremoni; itu adalah pertemuan dua generasi cendekiawan yang dipertemukan kembali oleh ilmu pengetahuan.

“UIN Sunan Kalijaga sangat beruntung atas kedatangan Prof. Martin, Profesor Emeritus dari Utrecht University yang dulu menjadi promotor disertasi saya. Beliau juga pernah menjadi dosen tamu di sini selama beberapa tahun. tutur Prof. Noorhaidi.

Prof. Martin menanggapi dengan kenangan yang tak kalah mengesankan. “Saya selalu membandingkan dengan era 1991 hingga 1994, kampus ini saat itu masih sangat sederhana, tapi penuh ambisi akademis. Dan saya lihat sekarang, perkembangannya luar biasa,” ujarnya dengan nada apresiatif.

Ia juga dibuat kagum oleh produktivitas akademik Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga. “Tadi yang diuji adalah doktor ke-1014. Belum termasuk yang dihasilkan dari fakultas lain. Jumlah ini sangat luar biasa. Saya harap kualitas dan kuantitas kerja akademik di sini bisa terus dipertahankan, dan kampus ini dapat terus melahirkan cendekiawan-cendekiawan yang berguna bagi masyarakat,” tambahnya.(humassk)