WhatsApp Image 2025-06-02 at 16.46.43 (2).JPG

Selasa, 03 Juni 2025 10:37:00 WIB

0

Dari Sleman untuk Indonesia: UIN Sunan Kalijaga Perkuat Peran Strategis Lewat Kemitraan Daerah

Dalam suasana yang penuh semangat kebersamaan dan tekad membangun, Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof. Noorhaidi Hasan, S.Ag., M.A., M.Phil., Ph.D., bersama jajaran pimpinan universitas, melakukan audiensi dengan Bupati Sleman, H. Harda Kiswaya, S.E., di ruang kerja beliau di kompleks Pemda Sleman, tanggal 2 Juni 2025. Audiensi ini menjadi momentum penting bagi UIN Sunan Kalijaga untuk memperkuat sinergi dengan Pemerintah Kabupaten Sleman, sebagai mitra strategis dalam pengembangan pendidikan tinggi dan pembangunan daerah.

Audiensi tersebut dihadiri oleh para pimpinan UIN Sunan Kalijaga, di antaranya Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama Dr. Abdur Rozaki, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga Prof. Dr. Istiningsih, Kepala Biro AUK Dr. Ali Sodiq, serta Tim Pembentukan Fakultas Kedokteran, yakni Prof. Dr. Sri Sumarni dan Dr. Jarot Wahyudi.

Dalam paparannya, Prof. Noorhaidi menyampaikan berbagai capaian strategis universitas, mulai dari pertumbuhan jumlah mahasiswa yang kini mencapai lebih dari 25.000 orang, hingga peningkatan kualitas akademik melalui 84 guru besar dari total 720 dosen aktif. Ia juga menyoroti bahwa 73% program studi telah terakreditasi unggul dan 30% di antaranya telah memperoleh akreditasi internasional.

“UIN Sunan Kalijaga terus berbenah dan bertransformasi. Kami tidak sekadar tumbuh dalam angka, tetapi juga dalam kualitas dan jejaring global. Dan karena sebagian besar wilayah kampus kami berada di Sleman, kami merasa penting untuk berjalan beriringan dengan pemerintah daerah,” ujar Prof. Noorhaidi.

Salah satu topik yang menjadi perhatian utama dalam audiensi ini adalah rencana pendirian Fakultas Kedokteran. UIN Sunan Kalijaga saat ini sedang membangun infrastruktur pendukung, merekrut dosen, dan menjalin kerja sama dengan rumah sakit pendidikan. Rumah Sakit Klaten telah ditetapkan sebagai rumah sakit pendidikan utama, sementara rumah sakit satelit seperti RS PDHI dan RSUP Dr. Sardjito akan mendukung kegiatan praktikum dan penelitian.

Prof. Dr. Istiningsih menambahkan bahwa pengembangan Kampus II UIN Sunan Kalijaga juga tengah digarap secara serius. Kampus ini akan difokuskan pada pengembangan bidang STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) untuk menjawab tantangan nasional seperti ketahanan pangan, lingkungan, energi, dan penguatan SDM. Meski demikian, penguatan studi keislaman tetap menjadi identitas kuat UIN, terutama pada jenjang magister dan doktoral.


Rektor juga menyampaikan permohonan dukungan dari Pemkab Sleman, khususnya dalam hal perizinan dan fasilitasi lintas sektor yang berkaitan dengan pendirian Fakultas Kedokteran. Tak lupa, ia menegaskan kesiapan UIN Sunan Kalijaga untuk berkontribusi secara aktif dalam pembangunan daerah.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Sleman, H. Harda Kiswaya, menyampaikan dukungan penuh. “Apa yang dilakukan oleh UIN Sunan Kalijaga bukan hanya membanggakan, tapi juga membawa dampak nyata bagi masyarakat Sleman, baik dari sisi ekonomi, pendidikan, hingga sosial. Kami siap membantu dan memfasilitasi setiap proses, terutama jika menyangkut kepentingan public. UIN Sunan Kalijaga adalah asset Sleman ” tegasnya.

Beliau juga menyampaikan bahwa Pemkab Sleman siap menjadi mitra aktif, termasuk dalam membuka akses pendidikan seluas-luasnya bagi warga Sleman yang kurang mampu. Ia berharap semakin banyak anak-anak Sleman yang menempuh pendidikan di UIN Sunan Kalijaga, dan menyambut baik skema beasiswa serta keringanan pembiayaan yang ditawarkan universitas.


Dr. Abdur Rozaki menjelaskan bahwa UIN telah memiliki sejumlah skema bantuan pendidikan, dan sangat terbuka untuk menjadikannya bagian dari kerja sama yang lebih luas dengan Pemerintah Kabupaten Sleman.

Audiensi ditutup dengan ramah tamah dan foto bersama. Dalam hangatnya suasana sore itu, terlihat jelas bahwa kolaborasi antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah bukan hanya mungkin, tapi niscaya—demi masa depan pendidikan yang lebih inklusif dan pembangunan daerah yang berkelanjutan. (humassk)