Penobatan Duta Kampus UIN Sunan Kalijaga Tahun 2025 yang diselenggarakan pada Sabtu (18/10/2025) di Convention Hall Lantai 1 tidak semata berfungsi sebagai ajang seleksi figur representatif mahasiswa, tetapi lebih jauh menjadi forum transisi kepemimpinan simbolik yang sarat nilai edukatif dan kultural. Momentum ini menandai berakhirnya masa bakti Duta Kampus 2024 serta dimulainya fase regenerasi representasi mahasiswa melalui penobatan Duta Kampus 2025.

Sebagai bagian dari tradisi kelembagaan, dalam proses penobatan terdapat last speech oleh perwakilan Duta Kampus 2024, yakni Muhammad Satrio Mufid Mafendi dan Fitria Dwi Rahmawati selaku winner periode sebelumnya. Keduanya tidak hanya merepresentasikan personal achievement, tetapi hadir sebagai representasi kolektif dari seluruh anggota Duta Kampus 2024 yang selama satu tahun terakhir menjalankan mandat representasional lembaga.

Mufid Mafendi, dalam last speech-nya, menegaskan bahwa pengalaman sebagai Duta Kampus bukan hanya tugas representasional bersifat seremonial, melainkan learning process yang berorientasi pada pembentukan karakter kepemimpinan partisipatif  “Terima kasih atas perjalanan yang sudah kita lalui bersama. Terima kasih sudah berlayar bersama dan mempercayai kami untuk menahkodai pelayaran hebat ini selama satu tahun,” ujarnya penuh haru. Ungkapan tersebut menegaskan bahwa pengalaman sebagai Duta Kampus tidak sekadar berorientasi pada prestise simbolik, tetapi merupakan proses kepemimpinan partisipatif yang dijalani secara kolektif.

Dalam kesempatan tersebut, Mufid turut menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran dua anggota Duta Kampus 2024 yang saat ini tengah mengikuti program student exchange di Malaysia. Alih-alih menjadi kekurangan, fakta tersebut justru merefleksikan bahwa peran Duta Kampus telah melampaui batas seremonial lokal dan bertransformasi menjadi representasi global.

Kehadiran mereka di luar negeri mencerminkan bahwa kapasitas kepemimpinan mahasiswa UIN Sunan Kalijaga tidak hanya diakui dalam lingkup internal kampus dan nasional, tetapi juga relevan dalam percakapan akademik internasional. Dengan demikian, absensi mereka secara fisik tetap menghadirkan pesan simbolik, bahwa Duta Kampus tidak hanya mampu tampil di podium, tetapi juga berkompetisi dalam arena mobilitas global

Sementara itu, Fitria menekankan urgensi keberlanjutan ekosistem pembinaan mahasiswa di UIN Sunan Kalijaga. “Terima kasih kepada seluruh pihak kampus yang selalu memberikan wadah dan kesempatan bagi kami untuk berproses. Selamat kepada Duta Kampus 2025 yang terpilih untuk melanjutkan estafet kepemimpinan. Kami, Duta Kampus 2024, pamit undur diri,” pungkasnya.

Pernyataan tersebut merefleksikan bahwa keberhasilan program Duta Kampus bukan hanya ditentukan oleh kemampuan individu, tetapi oleh keberadaan sistem kelembagaan yang mendukung mekanisme kaderisasi secara berkelanjutan. Hal ini menunjukkan bahwa kampus telah memberi ruang kepada mahasiswa untuk tidak hanya menjadi peserta program, tetapi sekaligus aktor penggerak.

Rektor turut menyematkan pin kehormatan kepada perwakilan Duta Kampus 2024, yakni Mufid dan Fitria sebagai Winner 2024, sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan pengabdian yang telah mereka tunaikan selama masa bakti.

Sebagai penutup, Duta Kampus 2024 melangkah dalam last catwalk yang diiringi musik lembut, menjadikan seluruh ruangan tenggelam dalam suasana haru yang khidmat. Bukan sekadar berjalan di atas panggung, setiap langkah mereka seolah menyimpan jejak cerita tentang perjuangan, persahabatan, dan pengabdian yang telah mereka jalani selama satu tahun.

Tepuk tangan hadirin tidak hanya menjadi apresiasi, tetapi juga bentuk penghormatan terakhir bagi sebuah pengabdian yang ditunaikan dengan sepenuh hati. Pada momen itu, perpisahan tidak hadir sebagai akhir, melainkan sebagai penghormatan bagi perjalanan yang telah dijalani dengan penuh komitmen dan ketulusan.

Penobatan Duta Kampus 2025 bukan hanya pergantian struktural, melainkan proses kaderisasi berkelanjutan dalam membangun ekosistem representasi mahasiswa yang berkarakter intelektual, komunikatif, kreatif, dan mandiri. Dengan demikian, estafet kepemimpinan yang berlangsung bukanlah penutup, melainkan afirmasi atas pentingnya kesinambungan peran mahasiswa sebagai duta nilai-nilai keislaman, kemanusiaan, dan peradaban di lingkungan UIN Sunan Kalijaga.(humassk)