International Short Course Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Suka, Membangun Pemahaman Industri Halal untuk Dunia

Saat ini Industri Halal bukan hanya menjadi urusan dalam Islam. Tetapi sudah menjadi isu global. Semua negara sudah menjadikan industri halal sebagai kebutuhan penunjang untuk hidup sehat. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sunan Kalijaga, sebagai Fakultas di lingkup Perguruan Tinggi Islam yang berkelas Internasional mengambil peran dalam membumikan industri halal sebagai kebutuhan masyarakat dunia dengan menyelenggarakan International Short Course (ISC). ISC atau kursus singkat internasional merupakan salah satu program pengembangan kompetensi bagi mahasiswa, yang dirancang untuk meningkatkan literasi tentang industri halal baik dari sisi konsumen maupun produsen.

Kegiatan selam 5 hari (7 sd 9/11/2022) bertempat di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, kampus UIN Sunan Kalijaga ini disambut baik dari berbagai negara. Setidaknya ada sejumlah 40 orang Mahasiswa berasal dari berbagai negara diantaranya dari; Kameron, Afganistan,Pakistan, Somalia, India, Bangladesh, Zambia, Yaman, Republik Kyrgyz juga dari Indonesia sendiri, yakni dari; UMY, IAIN Ponorogo, Universitas Islam Internasional Indonesia, UIN Walisongo Semarang, IAIN Ponorogo, UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi, dan UIN Sunan Kalijaga mengikuti agenda ini.

Kegiatan ISC kali ini dibuka dengan melakukan seremonial yang dihadiri oleh Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Al Makin, Wakil Rektor 1, bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Prof. Dr. H. Iswandi Syahputra, Dekan FEBI, Dr. Abdawaiza, Wakil Dekan 1, bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga FEBI, Dr. Misnen Ardiansyah dan jajaran Dekanat FEBI, Jajaran Dosen FEBI, dan seluruh peserta ISC . ISC juga merupakan salah satu program kerja sama antara FEBI Sunan Kalijaga dengan berbagai universitas dan instansi atau stakeholders lainnya di dalam dan luar negeri.

Sejalan dengan tema Presidensi G20, “Recover Together, Recover Stronger (pulih bersama, tumbuh lebih kuat, serta membangun secara berkelanjutan), ISC yang sudah ketiga kalinya diselenggarakan oleh FEBI ini, mengangkat tema yaitu: Growing and Strengthening the Global Halal Ecosystem: Recover Together, Recover Stronger. Tema ini kemudian dijabarkan dalam tema-tema kecil lainnya yaitu: Strategy to Support Economic Recovery from Pandemic : Peran Industri Keuangan Syariah (IKB dan IKNB), Islamic Sosial Finance for Sustainability: Keuangan Berkelanjutan Melalui Keuangan Sosial dari Sudut Pandang Ekonomi Syari’ah, Makro Ekonomi dan Stabilitas Keuangan, Payment System in Digital Era: CBDC dari Perspektif Syari’ah, Digital Financial Inclusion & SME Finance: Memanfaatkan Open Banking untuk Mendorong Produktivitas dan Mendukung Ekonomi dan Keuangan Inklusif bagi Underserved Community, dan Halal Supply Chain Management: Best Practice from Indonesia Coorporations, yang dijabarkan pada materi-materi International Short Course .

Dengan menghadirkan para Narasumber yang kompeten di bidangnya. Antara lain: Prof. Dr. Irwandi Jaswir, M.Sc. (Deputy Dean of INHART IIUM Malaysia) menyampaikan materi Halal Supply Chain Management: Best practice from Malaysia. Dwiwahyu Haryo Suryo (EVP & Chief Supply Chain Officer at Paragon Technology & Innovation (Wardah) menyampaikan materi Halal Supply Chain Management: Best practice from Indonesia Corporations Halal Supply Chain Management: Best practice from Indonesia Corporations. Ir. Adiwarman Azwar Karim, SE., MBA., MAEP. (President Commissioner Bank Syariah Indonesia) menyampaiakan materi Digital Financial Inclusion & SME Finance Digital Financial Inclusion & SME Finance. Dr. Abdul Nasir bin Haji Abdul Rani (Dean Faculty of Islamic Economics and Finance UNISSA Brunei Darussalam) menyampaikan materi Islamic Social Finance for Sustainability. Dr. Friderica Widyasari Dewi, SE., MBA. (Member of the Board of Commissioners of the Financial Services Authority in Charge of Consumer Education and Protection) menyampaikan materi Strategy to Support Economic Recovery from Pandemic: The Role of the Islamic Finance Strategy to Support Economic Recovery from Pandemic: The Role of the Islamic Finance. Dr. Anggito Abimanyu, M.Sc. (Head of Executive Board, Indonesian Hajj Fund Management Agency (BPKH) menyampaikan materi The role of BPKH in optimizing Islamic finance in Indonesia.

Pada sambutan pembukaan, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Dr. Afdawaiza, S.Ag., M.Ag., menyampaikan bahwa ISC merupakan acara tahunan. Yang pertama kali diadakan pada tahun 2019, yang diikuti oleh 13 mahasiswa internasional dari Malaysia, Suriah, Brunei, dan Thailand. Pada ISC ke-2 2021, partisipasi internasional turun menjadi 6 karena pandemi covid-19. Kemudian di tahun 2022 ini, ada 13 (tiga belas) peserta internasional. Hal ini menunjukkan bahwa keterwakilan peserta internasional semakin beragam.

Sebagai program pengembangan kompetensi bagi mahasiswa, program ini penting untuk memajukan industri halal, khususnya di Indonesia. Untuk memacu pemulihan ekonomi sebagaimana tema presidensi G20 yaitu Recover Together, Recover Stronger” atau “Pulih Bersama, Bangkit Perkasa”, Indonesia perlu memaksimalkan potensi yang belum tergarap secara memadai, seperti produk halal. Pada agenda ini, seluruh peserta akan mengikuti short course selama lima hari. Hasil dari kursus-kursus tersebut diharapkan dapat meningkatkan kerja sama antara FEBI UIN Sunan Kalijaga dengan beberapa universitas, instansi, dan pemangku kepentingan lainnya secara global.” tuturnya.

Kegiatan ISC juga berperan penting dalam perkembangan Ekonomi Islam dan Keuangan Syari’ah. Selain untuk meningkatkan Kapabilitas dan Kompetensi Sumber Daya Manusia di Bidang Ekonomi Syari’ah, program ini bertujuan meningkatkan kerja sama antar Institusi Ekonomi Islam, sebagai upaya menjadikan Indonesia sebagai Pusat Pengembangan Ekonomi Syari’ah di dunia.

Sementara itu, Prof. Al Makin dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada penyelenggaraan The 3rd ISC Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam tahun 2022 dan menyambut dengan hangat seluruh peserta baik peserta dari Indonesia maupun peserta internasional. Prof. Al Makin juga menyampaikan informasi bahwa sebagai Rektor UIN Sunan Kalijaga, pihaknya berkesempatan menghadiri agenda besar Forum Agama G20 atau yang disebut R20 di Bali dan Yogyakarta. Perhelatan akbar berskala internasional itu mempertemukan pemimpin agama-agama dunia untuk duduk bersama dan membangun dialog yang jujur dan lugas mengenai kontribusi agama bagi peradaban dunia. “Agama yang berbeda bukanlah beban, dan bukan penyebab berbagai krisis dunia. Agama perlu berperan sebagai solusi dan inspirasi yang bisa menyelesaikan, setidaknya menemukan nilai dan etika. Agama tidak hanya sebagai ritual, namun nilai-nilai yang terkandungnya ini penting untuk dikaji dan diaplikasikan dalam dinamika dunia menuju kesejahteraan bersama dan bagi umat manusia.” tutur Rektor Al Makin.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam memainkan peran penting dalam mengaktualisasikan nilai-nilai ini, khususnya dalam kajian ekonomi. Pertumbuhan ekonomi dunia termasuk didalamnya ekosistem halal telah berkembang menjadi standar kualitas global dan gaya hidup, menjadi trend global yang potensial.” sambungnya.

Rektor Al Makin juga menyampaikan informasi bahwa UIN Sunan Kalijaga sebagai perguruan tinggi yang terakreditasi unggul dan mendapatkan rekognisi sebagai perguruan tinggi islam nomor 16 dunia (menurut lembaga survey internasional 4ICU Unirank), turut mendukung akselerasi sertifikasi halal untuk Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan komitmen berkemajuan melalui pengelolaan Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) UIN Sunan Kalijaga yang pada bulan Oktober telah menerima akreditasi dengan kualifikasi PRATAMA dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama RI. Dengan dianugerahkannya sertifikat akreditasi ini menjadi simbol resmi mulai beroperasinya LPH UIN Sunan Kalijaga dan memperoleh legalitas sebagai LPH tersertifikasi.

Mengakhiri sambutannya, Rektor UIN Sunan Kalijaga mengapresiasi penyelenggaraan agenda internasional ini dan berharap seluruh peserta The 3rd ISC dalam menikmati seluruh rangkaian acara dan nyaman berada di Yogyakarta. Selain itu mengajak mahasiswa UIN Sunan Kalijaga untuk menjalin relasi sebaik mungkin dengan seluruh peserta dengan memperkenalkan budaya Indonesia dan berbagi pengetahuan mengenai ekosistem halal di Indonesia.

“Kita tidak berkompetisi satu sama lain, tetapi sudah seharusnya untuk menjalin relasi pertemanan dan berkolaborasi bersama. Dengan memperluas network, kita memperluas kesempatan untuk dapat sukses dan bermanfaat.” pungkasnya.

Mengakhiri seremonial pembukaan, peserta ISC diajak tour kampus untuk mengenal tradisi akademik di kampus UIN Sunan Kalijaga. Kemudian selepas mengikuti semua materi kursus, peserta juga diajak tour untuk mengenal berbagai Industri Halal di seputar wilayah Keraton Yogyakarta, Coklat Monggo dan Ledok Sambi. (Weni, Ihza, Tiara, Himas, Laela, Ira)