Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Memupuk Passion Bersama Gus Miftah

Pimpinan dan Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga menyambut kehadiran Gus Miftah di kampus UIN Sunan Kalijaga, 23/11/2022. Kehadiran alumni UIN Sunan Kalijaga yang terbilang sukses berdakwah dan mengajak manusia untuk selalu berbuat baik ini disambut hangat di gedung Prof.H.M. Amin Abdullah (Multipurpose) oleh Wakil Rektor 2, bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan, Prof.Sahiron, Rektor UIN Sunan Kalijaga yang memberikan sambutan secara virtual, dan segenap Civitas Akademika UIN Sunan Kalijaga.

Dalam forum Talkshow Kebangsaan bertajuk Trendsetter vs Follower ini, Gus Miftah menceritakan liku-liku proses hidupnya yang penuh tantangan hingga dapat meraih kesuksesan menjadi Pendakwah yang dipercaya berbagai kalangan dan berhasil mengIslamkan ribuan orang. Di hadapan para Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga, Gus Miftah mengaku tidak bisa move on dari kampusnya (UIN Sunan Kalijaga). Begitu banyak kenangan manis di kampus UIN Sunan Kalijaga yang tak bisa ia lupakan, katanya. “Uang bisa dicari, tetapi kenangan manis di kampus ini tak terganti,” ungkap Gus Miftah. Gus Miftah-pun mengajak seluruh Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga untuk gigih belajar, gigih menyuarakan Islam yang Rahmat,mencintai tanah air, mencintai para pemimpin negeri ini, selalu berbuat baik pada semua orang, dan melatih kesabaran. Agar hidup penuh berkah, dan diberi rejeki yang cukup dari Allah SWT.

Prof. Sahiron dalam sambutannya mengajak Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga untuk mencontoh perjuangan Gus Miftah untuk menjadi Eksis. Menjadi orang yang dipercaya karena mencontohkan kebaikan. Menurut Prof. Sahiron, Gus Miftah menyampaikan ajaran secara implisit, mudah diterima anak anak muda. Dakwahnya persuasif, dengan kalimat-kalimat yang sederhana, namun penuh makna. Ada tiga intisari yang ditekankan Gus Miftah untuk diikuti. Bahwa inti Manusia secara keseluruhan adalah berproses. Generasi muda harus gigih melalui proses itu.

Karena hidup manusia itu terus berproses, maka pantangan menjadi sombong. Yang belum berhasil harus terus optimis. Yang sudah berhasil tak boleh sombong dan menghina. Jadi suatu saat menjadi orang yang berhasil tetaplah rendah hati. Gus Miftah tak pernah menghina /merendahkan. Karena setiap hidup manusia pastilah memiliki makna. Gus Miftah mengajarkan etika/ akhlak yg baik. Gus Miftah juga ahli sodaqoh, demikian jelas Prof.Sahiron.

Dalam setiap dakwahnya Gus Miftah selalu mengasah jiwa kemanusiaan, mengajak berbuat baik kepada siapapun. Mencontoh dakwah Gus Miftah, Prof. Sahiron mengajak seluruh Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga untuk memahami betul ajaran Islam yang Rahmat, menyampaikan ajaran Islam dengan baik, dan menggiring orang sedikit-demi sedikit ke jalan yang lurus. Prof. Sahiron juga mengajak Mahasiswa mencintai tanah tumpah darah, mencintai para pemimpin, dan mencintai guru, seperti yang dicontohkan Gus Miftah.

Sementara itu, dalam sambutannya Prof. Al Makin menyampaikan rasa salutnya kepada Gus Miftah sebagai alumni UIN Sunan Kalijaga yang dapat menghadirkan dakwah yang atraktif, menarik, mengena, dan dikenal di semua kalangan. Gus Miftah adalah representasi alumni UIN yang nasehatnya dilaksanakan banyak orang. Dialog kebangsaan ini sangat berarti untuk menguatkan karakter kengsaan Sivitas Akademika UIN Sunan Kalijaga, demikian ungkap Prof.Al Makin. (Tim Humas)