Jajaran Pimpinan Universitas dan Fakultas UIN Sunan Kalijaga ikuti TOT Penguatan Moderasi Beragama
Untuk kesekian kalinya UIN Sunan Kalijaga bekerja sama dengan Pusdiklat Tenaga Administrasi Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI menyelenggarakan kegiatan Training of Trainners (TOT) Penguatan Moderasi Beragama. Kegiatan ini berlangsung selama 6 hari, bertempat di Hotel Grand Mercure, 31/7/ s/d 5/8/2023.
Agenda penguatan akademik kali ini dibuka oleh Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. H. Al Makin. Hadir pada seremonial pembukaan, 31/7/2023 antara lain; Kepala Biro Administrasi Umum dan Keuangan, Dr. H. Ali Sodiq, M. Ag., 30 peserta TOT yang terdiri dari Wakil Rektor, para Dekan dan Wakil Dekan Fakultas, Direktur dan Wakil Direktur Pascasarjana, para Kepala Lembaga, Pusat Studi dan Unit di linGkup UIN Sunan Kalijaga. Hadir juga dari Pusdiklat Tenaga Administrasi Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI; Ketua Tim Kerja Pusdiklat, Djubaidah, M. Ag., Ketua Program Penguatan Moderasi Beragama, Rosidin dan tim.
Prof. Al Makin mengalungkan kartu identitas peserta TOT kepada Prof. Marhumah, memandai dibukanya kegiatan TOT. Dalam sambutan sebelum membuka agenda kegiatan, Prof. Al Makin antara lain menyampaikan, kegiatan ini semakin menguatkan pemahaman bahwa kampus UIN Sunan Kalijaga menjadi ruang berteduh yang nyaman untuk semua iman dan semua perbedaan. Sebagai Kampus Moderasi, UIN Sunan Kalijaga menjadi aset yang memiliki nilai yang tinggi bagi siapapun yang ingin melanjutkan studi. Karena semua bidang kehidupan di tingkat global pasti membutuhkan pemahaman tentang moderasi untuk melahirkan keadilan dan kesetaraan. Termasuk juga dalam bidang politik. Identitas agama tidak lagi relevan dibawa bawa dalam memilih para calon pemimpin bangsa. Masyarakat akan lebih tertarik untuk menekankan karakter calon pemimpin, seperti, jujur, tegas, terbuka, dekat dengan rakyat dan seterusnya. Sehingga saat ini semakin penting untuk menanamkan kehidupan beragama yang moderat, dan menghormati perbedaan iman untuk menciptakan kehidupan berbangsa, barnegara, bermasyarakat dan beragama yang harmoni dalam kemajemukan.
Hasil penelitian berbagai Lembaga penelitian di Indonesia menunjukkan sebagian besar masyarakat Indonesia klas menengah ke bawah lebih memiliki sikap dan karakter moderat disbanding para tokoh dan elite. Sehingga jika para tokoh dan elite bangsa ini masih memegang sikap sentiman agama justru akan kehilangan simpati masyarakat. Oleh karena itu melalui TOT kali ini, Prof. Al Makin berharap UIN Sunan Kalijaga dapat berkontribusi untuk semakin menguatkan dan mengembangkan moderasi beragama dalam bidang keilmuan masing masing. Kontribusi yang didasarkan riset dan pengalaman di bidang keilmuan masing masing dapat menjadi acuan untuk penyelenggaraan program-program kegiatan penguatan moderasi beragama berbagai Lembaga lain di luar kementerian agama. Sehingga mendorong semakin meluasnya sikap moderasi beragama sari tingakt masyarakat bawah hingga kalangan elite bangsa, demikian harap Prof. Al Makin.
Dalam laporannya Djubaidah menyampaikan, program penguatan penggerak moderasi beragama bertujuan menyiapkan trainer dan fasilitator di lingkungan UIN Sunan Kalijaga. Malalui TOT, peserta diharapkan mampu mengelola pelatihan dan sosialisasi pemahaman yang kuat tentang moderasi beragama di lingkungan kampus maupun lembaga mitra kampus. Tenaga pengajar meliputi Widya Iswara dan Para Pejabat Kementerian Agama Pusat. Peserta akan menempuh pelatihan 64 jam dalam 6 hari. Usai TOT akan memperoleh sertifikasi sebagai trainer
Ali Sodiq menambahkan, UIN Sunan Kalijaga menjadi pioneer dalam hal penerapan moderasi beragama, sebelum program ini digencarkan dari kementerian, UIN Sunah menerapkannya dalam kehidupan kampus, yang digawangi Prof. Mukti Ali dengan konsep pemikiran “ Harmoni dalam keberagaman.” Penguatan Moderasi Beragama dimualai dari TOT para pimpinan. Nanti akan terus berlanjut untuk Dosen dan Tendik. (Weni/Alfan/Doni)