Living Collection Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Bahas Suka Duka Parenting bagi Anak Difabel
Narasumber : Rani Aditya Dewi
Yogyakarta, 15 Mei 2024 - Perpustakaan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga menggelar kegiatan inspiratif dalam kegaiatan yang bertajuk "Living Collection" yang kali ini mengangkat tema "Suka Duka Parenting bagi Anak Difabel". Acara yang berlangsung pada 14 Mei 2024 di public service Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga ini, berhasil menarik perhatian banyak peserta, termasuk orang tua, pendidik, mahasiswa, dan masyarakat umum yang peduli terhadap isu difabel.
Acara dibuka oleh moderator. Dalam narasinya beliau menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai bagian dari upaya perpustakaan untuk menjadi pusat edukasi dan pemberdayaan masyarakat. "Perpustakaan tidak hanya sebagai tempat menyimpan buku atau koleksi yang mati, tetapi juga sebagai ruang bagi berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan koleksi koleksi yang hidup terutama tentang isu-isu kontemporer yang relevan, margin dan unik seperti tema yang sekarang diangkat, “parenting bagi anak difabel,"
Kegiatan ini menghadirkan narasumber Rani Aditya Dewi, seorang orang tua yang memiliki pengalaman yang mendalam mendampingi putrinya yang difabel sekaligus aktifis organisasi yang bergelut dalam pendampingan difabel khususnya tunanetra.
Dalam diskusi yang berlangsung selama satu jam, narasumber berbagi pengalaman dan pengetahuan mereka tentang suka duka parenting bagi anak difabel. Rani Aditya memaparkan aspek psikologis dalam mengasuh anak difabel, menekankan pentingnya dukungan emosional dan pemahaman mendalam terhadap kebutuhan anak. "Anak difabel membutuhkan pendekatan khusus yang memperhatikan kondisi psikologis mereka. Orang tua harus menjadi pendukung utama dalam perkembangan mereka," jelasnya. Beliau juga menyentuh tentang kondisi dan tantangan dalam sistem pendidikan bagi anak difabel dan bagaimana sekolah dan guru dapat berperan aktif dalam mendukung anak-anak ini. "Pendidikan inklusif adalah kunci untuk memberikan kesempatan yang sama bagi anak difabel. Sekolah harus menyediakan fasilitas dan kurikulum yang ramah bagi semua anak dan harus ada disetiap daerah" ujarnya.
Rani Aditya Dewi, dengan penuh kehangatan, berbagi cerita tentang perjalanan hidupnya dalam membesarkan anak difabel. "Perjalanan ini penuh tantangan, tetapi juga penuh cinta dan kebahagiaan. Dukungan keluarga dan komunitas sangat penting untuk menghadapi berbagai kesulitan yang muncul," ungkapnya dengan penuh emosional.
Kegiatan ini juga memberikan kesempatan bagi peserta untuk berinteraksi langsung dengan narasumber. Melalui sesi tanya jawab, banyak peserta mengajukan
Kegiatan "Living Collection" dengan tema "Suka Duka Parenting bagi Anak Difabel" ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya dukungan bagi anak difabel dan keluarganya. Dengan pengetahuan dan pengalaman yang dibagikan oleh para narasumber, peserta diharapkan dapat mengaplikasikan apa yang mereka pelajari dalam kehidupan sehari-hari, baik sebagai orang tua, pendidik, maupun anggota masyarakat. Ungkap Ismi salah seorang pustakawan UIN Sunan Kalijaga
Satu torehan lagi, Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga, melalui kegiatan ini, menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan fungsi perpustakaan sebagai pusat pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat. Kegiatan ini membuktikan bahwa perpustakaan dapat menjadi ruang yang hidup, dinamis, dan relevan dengan isu-isu sosial yang penting (Team Humas)