Fakultas Saintek UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Luncurkan Program Studi Sains Biomedis
Fakultas Sains dan Teknologi (Saintek) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Meluncurkan Program Studi Sains Biomedis. Seremonial peluncuran Prodi ini dilaksanakan pada Senin (26/08/2024) di Ruang Teatrikal Lantai 4, Gedung Kuliah Terpadu (GKT). Acara ini dihadiri oleh Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Noorhaidi, S.Ag., M.A., M.Phil., Ph.D., beserta jajarannya, sederet Pimpinan Fakultas dan Kepala Unit, Tamu Undangan dari berbagai dinas terkait, segenap Dosen Fakultas Sains dan Teknologi, serta Mahasiswa angkatan pertama Program Studi Sains Biomedis.
Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, Prof. Dr. Khurul Wardati, menyampaikan bahwa Sains Biomedis merupakan program studi ke-10 di fakultasnya dan program studi baru ke-3 yang diluncurkan setelah Prodi Teknik Industri (Program Magister) pada tahun 2022 dan Prodi Arsitektur (Program Sarjana) pada tahun 2023. Ia menegaskan bahwa Mahasiswa tidak perlu khawatir mengenai akreditasi karena setiap prodi yang telah memperoleh izin operasional otomatis mendapatkan akreditasi minimal "Baik". Reakreditasi akan dilakukan secepat mungkin, seperti yang akan dilakukan oleh Prodi Teknik Industri pada awal 2025.
Prof. Khurul juga menekankan bahwa pembukaan Prodi Sains Biomedis adalah langkah strategis, mengingat baru ada dua program studi serupa di Indonesia yang berada di bawah naungan pemerintah, yakni di Universitas Andalas untuk jenjang Sarjana dan di Universitas Gadjah Mada untuk jenjang Magister. Dalam acara peluncuran ini, turut hadir Prof. Dr. Mae Sri Hartati dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada, yang berkontribusi dalam pengajuan prodi ini dan memberikan penilaian terhadap kurikulumnya.
Disanpaikan pula bahwa Pengembangan Diagnostik Molekuler Obat berbasis bahan alam yang terintegrasi dengan nilai ke-Islaman, ke-Indonesiaan dan kearifan lokal menjadi dasar dari pendirian Prodi ini. Prof. Khurul berharap Prodi ini dapat dikembangkan jika UIN Sunan Kalijaga akan mengembangkan Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kesehatan. Namun demikian, Prodi Sains Biomedis ini diajukan masih menggunakan kurikulum 2020, sementara berdiri dan dibuka secara resmi pada tahun 2024. Adapun pada 20 Agustus 2024, Dian Aruna Kumalawati, M.Sc. didapuk sebagai Kaprodi, sementara Sekretaris Prodi diemban oleh Apt. Laili Nailul Muna, M.Sc. melalui izin Dekan fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan karena keduanya memiliki background farmasi dan keduanya ikut terlibat dalam menggawangi pendirian prodi tersebut.
Hal yang sangat menggembirakan bagi Srikandi Fakultas Saintek tersebut ketika dalam yudisium jumlah pendaftar mencapai 776 Mahasiswa, diterima 45 Mahasiswa, dan 41 Mahasiswa yang melakukan registrasi. Hasil benchmarking ke Universitas Andalas menunjukan jumlah peminat Ilmu Biomedis lebih fantastik dibanding Pendidikan Doktor. Prof. Khurul berharap Prodi tersebut dapat berkembang dengan pesat dan menjadi embrio Fakultas Kesehatan atau Kedokteran di UIN Sunan Kalijaga.
Sementara Rektor UIN Sunan Kalijaga yang berperan sebagai Keynote Speech menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya dan support penuh atas beroperasinya Prodi Sains Biomedis. Prodi yang berdiri atas kajian yang mendalam terhadap kebutuhan masyarakat, kebutuhan masa kini dan masa depan. Menurutnya, Prodi Sains Biomedis merupakan salah satu ilmu masa depan yang harus dikembangkan. Saat ini di dunia banyak lahir Fakultas dengan berbagai kajian masa depan yang berusaha untuk memprediksi kejadian puluhan bahkan ratusan tahun yang akan datang, menyiapkan diri supaya dapat cepat beradaptasi dengan cepatnya perubahan yang terjadi
Akademisi yang menempuh S3 di Utrecht University ini menyebut Uni Emirat Arab sebagai salah satu negara yang berorientasi masa depan, negara yang sangat ambisius menetapkan Dubai sebagai Ibukota Dunia di masa depan. Mereka mempercayai dalam waktu yang tidak lama lagi negara akan terkoneksi satu sama lain. Bahkan di sebuah negara memiliki Menteri yang secara khusus memiliki pekerjaan untuk memprediksi masa depan dan menyiapkan berbagai langkah untuk menghadapinya. Sementara Indonesia masih tertinggal berkutat di masa lalu. Tidak menutup kemungkinan beberapa tahun yang akan datang energi fosil akan habis, Batubara mengalami krisis, sehingga sudah saatnya memikirkan transisi ke energi Listrik.
Sementara menurut Beliau, Indonesia baru berperan sebagai konsumen, menjadi pasar yang potensial bagi produk mereka. Saat orang memikirkan kendaraan berbasis Listrik, hemat energi sudah semestinya didirikan Prodi yang mengantisipasi dalam pengelolaan kendaraan yang saat ini dikonsumsi. Bahwasanya Rusia sudah menawarkan proposal pendirian tegara Listrik berbasis nuklir di Kalimantan untuk menyokong operasional Ibukota Nusantara. Jika proposal Rusia acc dan Pembangkit Listrik tenaga Nuklir dibangun harus ada tenaga ahli dari Indonesia yang mensupport operasionalnya. Dengan demikian hal itu pun sebagai lonceng bagi Indonesia untuk memperkuat Prodi Nuklir sebagai ilmu masa depan.
Noorhaidi juga memberikan ilustrasi bahwa di belahan dunia mulai khawatir dengan fenomena aging atau penuaan. Pertumbuhan penduduk jepang yang sudah minus, generasi angkatan kerja semakin berkurang, sementara usia penduduknya semakin panjang. Dari realitas tersebut bisa lahir prodi keperawatan berorientasi perawat orangtua yang dalam penyaluran lulusannya dapat bekerja sama dengan Jepang, Hal lainnya adalah terkait Food Security (Keamanan Pangan) yang saat ini berkurang di Indonesia karena lahan yang semakin berkurang tergerus industri dan perumahan. Tidak menutup kemungkinan 20 tahun yang akan datang terjadi kelangkaan bahan pokok. Sehingga menurutnya perlu dipikirkan Fakultas dan Prodi yang bisa dikembangkan untuk mengatasi hal tersebut.
Noorhaidi menegaskan bahwa di bawah kepemimpinannya akan merespon berbagai perubahan tersebut dengan kemampuan yang dimiliki oleh UIN Sunan Kalijaga. Inisiatif yang diambil oleh Fakultas Sains dan Teknologi adalah inisiatif yang luar biasa, Prodi yang mengkombinasikan biologi dan kedokteran untuk mengetahui berbagai organ dalam tubuh serta penyakit yang berkembang di dalamnya. Prodi Sains Biomedis adalah prodi yang mencerminkan core values integrasi interkoneksi. Untuk memberikan corak ke-Islaman, menurunya tidak perlu dilabeli Biomedis Islam, tetapi cukup diselipkan sejumlah SKS berisikan kurikulum ke-Islaman, Islam nusantara yang dikawinkan dengan Islam berkemajuan, Islam Rahmatan Lil Alamin, supaya Mahasiswa memiliki landasan etik, moral, dan filosofis dalam melakukan kinerja. Dengan demikian, Islam melekat menjiwai seluruh langkah yang akan dilakukan, baik dalam pengelolaan prodi, pembelajaran, dan lain sebagainya
Noorhaidi juga menjelaskan bahwasanya di negara lain ada Prodi Bioinformatika (Bioinformatics), program studi multi disiplin yang berfokus pada penerapan teknologi dan layanan berbasis komputer, data untuk biologi, biomedis, dan penelitian bioteknologi. Hal ini juga dapat menjadi renungan bagi UIN Sunan Kalijaga untuk mendirikan Prodi serupa dengan nomenklatur yang ada. Menurutnya UIN Sunan Kalijaga sudah sepatutnya mengerahkan SDM yang ada untuk mewujudkan mimpi dalam melahirkan Prodi berorientasi masa depan tersebut.
Noorhaidi juga mengungkapkan rasa terima kasih atas kerja keras Fakultas Sains dan Teknologi, Rektor sebelumnya, Senat, dan berbagai pihak yang terlibat di dalamnya. Noorhaidi meyakini bahwa UIN Sunan Kalijaga dapat berlari semakin kencang untuk menyongsong masa depan. Launching Prodi Sains Biomedis merupakan momen bersejarah embrio fakultas Kedokteran dan berkembangnya berbagai kajian masa depan di UIN Sunan Kalijaga. “Dengan mengucap basmalah Prodi ini Saya nyatakan resmi beroperasi, semoga Allah meridhoi langkah kita bersama” Pungkasnya. (tim humas)