Rektor UIN Sunan Kalijaga Buka Expo Kemandirian Pesantren
Expo Kemandirian Pesantren dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional dibuka secara resmi oleh Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof. Noorhaidi Hasan, pada Rabu (16/10/2024). Kegiatan yang digelar di Halam Gedung Poliklinik kampus setempat ini dihadiri oleh jajaran Wakil Rektor, pimpinan di lingkungan UIN Sunan Kalijaga, pejabat Kementerian Agama bidang PAKIS (Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam) dan pejabat terkait, serta peserta pameran.
Dalam sambutannya, Noorhaidi Hasan mengungkapkan pesan Menteri Agama dalam kick-off peringatan Hari Santri yang diadakan di Jakarta Expo Center. Ia menegaskan apa yang disampaikan oleh Menteri Agama, bahwa para santri yang berada di bawah Kementerian Agama telah mengalami transformasi luar biasa, berperan sebagai agen utama pembangunan nasional, patuh pada NKRI, dan siap berkorban demi kejayaan Republik Indonesia.
Figur yang mengenyam studi Doktoral di Negeri Kincir Angin ini menjelaskan bahwa transformasi ini sejalan dengan upaya Kementerian Agama untuk memberikan pelayanan kepada semua umat beragama di Indonesia. Ia menegaskan bahwa pesantren telah mengalami transformasi signifikan, menjadikannya lembaga unggulan yang kini menarik perhatian kalangan masyarakat terpelajar menengah ke atas. Di UIN Sunan Kalijaga, transformasi ini juga tercermin dalam kebijakan pendidikan yang memungkinkan semua agama untuk menempuh Pendidikan di sini. “Pada penerimaan Mahasiswa baru 2024, terdapat sepuluh Mahasiswa Baru yang berasal dari latar belakang agama yang beragam, mencerminkan komitmen UIN dalam menerjemahkan visi Kementerian Agama sebagai kementerian inklusif yang mendukung pluralitas dan multikulturalitas. Selain itu, UIN Sunan Kalijaga terus berupaya mengembangkan berbagai disiplin ilmu, seperti Sains, Ekonomi, Matematika, dan Teknologi, yang diharapkan dapat berkontribusi dalam mendorong transformasi bangsa menuju masa depan yang lebih baik” ungkapnya.
Sebagai bagian dari komunitas santri, Rektor mengajak semua yang hadir untuk bertekad menjadi agen pembangunan. “Kita menyaksikan bagaimana pesantren tidak hanya berfokus pada aspek keagamaan, tetapi juga melatih kemandirian santri melalui berbagai upaya produksi dan entrepreneurship,” tuturnya.
Beliau juga mengutip buku "Islam, Otoritarianisme, dan Keterbelakangan" karya Ahmad Kuru, yang menunjukkan bahwa kemandirian ekonomi merupakan kunci bagi kemajuan ilmuwan Muslim di masa lalu. Rektor berharap semua pihak bergerak kearah sana, siap memperkuat ketahanan pangan, energi, dan melawan korupsi demi menjaga keutuhan republik ini. Pesantren, menurutnya, juga memiliki potensi untuk mengembangkan sektor pertanian, industri, dan sumber daya lainnya.
Rektor menutup sambutannya dengan harapan bahwa Expo Kemandirian Pesantren akan menjadi langkah nyata dalam mencapai masa depan yang lebih baik, selaras dengan semboyan UIN Sunan Kalijaga, “Empowering Knowledge, Shaping the Future.”
Sementara itu, Kepala Bidang PAKIS Kementerian Agama, Mukotip, S.Ag, M.Pd.I, menyatakan kebanggaannya menyaksikan gegap gempita expo ini. Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk silaturahim yang dikemas dengan baik, sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019. Undang-undang tersebut menekankan pentingnya pondok pesantren dalam menampilkan fungsinya sebagai lembaga dakwah, lembaga pendidikan, dan lembaga pemberdayaan umat. Melalui expo ini, pesantren dapat menunjukkan peran strategisnya dalam pengembangan masyarakat dan pendidikan agama.
"Pondok pesantren, yang dulunya hanya berfungsi sebagai tempat mengaji kitab, kini menunjukkan terobosan baru dengan menanamkan kemandirian kepada santri dalam ranah life skills, sehingga mereka dapat menapak masa depan yang lebih baik," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa Expo ini dirancang sebagai upaya menebar dakwah, di mana pengunjung tidak hanya disuguhi produk-produk yang dikembangkan oleh pondok, tetapi juga informasi mengenai berbagai layanan yang ada di dalamnya
Lebih jauh, Mukotip menjelaskan bahwa definisi santri tidak terbatas pada mereka yang berada di pondok pesantren. "Santri adalah individu yang senantiasa menuntut ilmu agama dan mengimplementasikan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, penting bagi semua komponen masyarakat untuk bersama-sama mensukseskan Hari Santri Nasional dengan penuh khidmat," ungkapnya.
Dengan demikian, Expo Kemandirian Pesantren 2024 menjadi momentum penting untuk merayakan keberadaan santri sebagai agen perubahan dan peran serta mereka dalam pembangunan bangsa. (tim humas)