Mahasiswa Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Suka Menangi Kompetisi Peradilan Semu Nasional
Tim mahasiswa Fakultas Syari’ah dan Hukum, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta berhasil menjadi yang terbaik pada kompetisi peradilan semu tingkat nasional (Sharia Faculty National Moot Court Competition) antar mahasiswa Fakultas Syariah se – Indonesia. Juara dua dimenangkan tim IAIN Ponorogo. Sedang timIAIN Metro meraih juara tiga. selain itu, ada juga kategori lainnya, yaitu:Majelis Hakim terbaik (IAIN Purwokerto),Jaksa Penuntut Umum terbaik (IAIN Purwokerto),Advokat terbaik (IAIN Tulungagung),Penggugat terbaik (IAIN Surakarta), Tergugat terbaik (IAIN Pekalongan),Saksi terbaik (UIN Sunan Ampel Surabaya), danTerdakwa terbaik (UIN Raden Fatah Palembang).
Pada kompetisi kali ini, Tim NMCC (National Moot Court Competition) UIN Sunan Kalijaga Terdiri dari lima belas orang, yakni; Nofan (Ketua delegasi), Firdiansyah Hidayatullah, Putri Budi Prastika, Yuli Nurlianingsih, Destanto Dwi Wijanarko, Slamet Lukman Hakim, Astri Isima, Kumila Karomauts Tsulasa’i, Faisal Syafri Azmi, Herlina, serta Andika Bintang Mahardika, Dadan Ramdani, Siti Maila Nurhasanah, Liulinnuha Hanafi, Sunjanita Luthfi Sutami, dan satu Dosen Pendamping, A. Hashfi Luthfi, S.H., M.H.
Di temui di kampusnya usai kompetisi, Nofan menjelaskan, pada kompetisi ini dilakukan dua kali simulasi. Simulasi sidang pertama dilakukan pada babak penyisihan oleh masing-masing peserta, dan simulasi kedua dilakukan pada babak final. Keberhasilan tim NMCC UIN Sunan Kalijaga ini tidak terlepas dari semangat teman-teman yang konsisten untuk latihan di tengah kesibukannya masing-masing, ujar Nofan.
Menurut Nofan, ajang kompetisi ini ditutup dalam seremonial penyampaian penghargaan kepada para juara oleh Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember Babun Suharto, di Gedung Kuliah Terpadu IAIN Jember, Jumat (14/09). Dalam sambutannya saat penutupan, Babun antara lain menyampaikan bahwa ajang kometisi ini digelar sebagai wahana untuk mengasah keilmuan hukum para mahasiswa Fakultas Syari’ah dan Hukum seluruh Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia.
Di ajang kompetisi yang digelar selama dua hari (12 s/d 14/9) Babun menggugah optimisme mahasiswa syari’ah. “mahasiswa Fakultas Syari’ah PTKIN memiliki kedudukan yang sama dengan mahasiswa Fakultas Hukum pada perguruan tinggi umum lainnya. Gelar alumni Fakultas Syari’ah PTKIN saat ini adalah Sarjana Hukum (SH),” katanya.
Ketua Panitia Kompetisi Peradilan Semu, Martoyo menambahkan, kompetisi ini digelar dalam rangka pengembangan Fakultas Syari’ah kedepan. Melalui ajang ini juga diinisiasi terbentuknya konsorsium Peradilan Semu Fakultas Syari’ah PTKIN se-Indonesia.
Dekan Fakultas Syari’ah dan Hukum, UIN Sunan Kalijaga, Dr. H. Agus Moh. Najib, M. Ag., merasa bersyukur atas prestasi yang dicapai mahasiswaanya ini. menurut Agus, ajang kompetisi peradilan semu merupakan momentum aktualisasi mahasiswa Fakultas Syari’ah sebagai calon praktisi hukum yang memiliki kemampuan akademis dan kemahiran hukum yang kompetitif.
Prestasi dalam kompetisi semacam ini sebagai tolok ukur kompetensi calon praktisi hukum. Yang setelah lulus diharapkan bisa menjadi ujung tombak dari cita-cita negara hukum Indonesia. Kompetisi seperti ini juga menjadi tangga awal untuk melatih kemampuan akademis yang diperoleh dari bangku kuliah kemudian dituangkan dalam praktik peradilan”, ungkap Agus.
Kedepan diharapkan, kompetisi peradilan semu semacam ini bisa menjadi kegiatan rutin yang diagendakan oleh Kementerian Agama RI secara nasional. Bisa juga dimasukkan menjadi salah satu rangkaian kegiatan Pekan Ilmiah, Olahraga, Seni, dan Riset Mahasiswa (Pionir) tingkat nasional sebagai basis penguatan kompetensi mahasiswa Fakultas Syari’ah dan Hukum di lingkup PTKIN untuk menjadi praktisi hukum yang profesional. “Jadikan keberhasilan ini sebagai pemicu semangat kalian untuk menjadi lebih baik. Jangan hanya puas dengan keberhasilan ini, karena masih banyak kompetisi yang bisa kalian ikuti,” demikian wejang Agus menyambut para mahasiswanya saat melaporkan kemenangan mereka. (Weni)