Bedah Buku “Pak AR”, Representasi dari NU dan Muhammadiyah
K.H. Abdur Rozaq Fachruddin atau yang akrab dipanggil ‘Pak AR’ adalah Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah tahun 1968-1990. Pak AR merupakan tokoh agama yang selalu memiliki visi untuk kemajuan bangsa, terutama dalam bidang pendidikan. “Cita-cita beliau (Pak AR) mempunyai pondok pesantren dab sekolah gratis untuk kaum dhuafa, fakir miskin dan yatim piatu dapat terwujud,” begitulah kata Drs. H. Sukriyanto. AR. M.Hum, penulis dari buku berjudul Biorgrafi ‘Pak AR’.
Buku yang diterbitkan Percetakan Suara Muhammadiyah tahun 2019 ini kemarin baru saja dibedah di UIN Sunan Kalijaga, Sabtu, (13/4/19) bertempat di Gedung Prof. Soenarjo Lantai II. Bedah buku kali ini diisi oleh tiga narasumber, Dr. Siti Ruhaini Dzuhayatin, M.A, Staf khusus Presiden Bidang Keagamaan Internasional, Dr. Malik Madani, M.A dan Drs. H. Sukriyanto. AR. M.Hum, penulis buku yang sekaligus merupakan putra sulung dari Pak AR serta dimoderatori oleh Dr. Tutik Hartanti, M.Pd.
Sementara itu, Prof. Drs. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D., Rektor UIN Sunan Kalijaga juga turut hadir dalam acara ini. Dalam sambutannya beliau menjelaskan bahwa UIN Sunan Kalijaga sebagai lembaga pendidikan sangat menghargai kontribusi dari Pak AR. Menurutnya, UIN juga telah menggunakan namanya untuk gedung baru Fakultas Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam yang baru beberapa bulan lalu diresmikan.
“Siapa Pak AR bagi saya?,” ujar Yudian membuka sambutannya. Ada tiga hal yang menurutnya menyebabkan kemusyrikan yakni kekuasaan, harta dan seksualitas. Dalam hal ini, beliau bercerita bahwa Pak AR pernah berpesan kepadanya. “Karena kamu tidak punya timses maka saya berpesan, pertama, jangan main babat. Kedua, main proporsional dan profesional,” imbuhnya.
Dalam hal ini, UIN memberi nama tokoh NU dan Muhammadiyah, di gedung 1 FEBI yakni K.H. Abdur Rozaq Fachruddin dan Kiai Maksum di Gedung FEBI II. “Dua nama tokoh tersebut sebagai simbol persatuan. Kenapa begitu?. Kami ingin berangkat dari titik terlemah umat Islam yakni ekonomi,” jelasnya.
Menurutnya lagi, beliau (Pak AR) merupakan tokoh yang membawa pesan wahyu yang komprehensif kepada orang awam. “Itulah salah satu keberhasilan Pak AR dalam membangun ekonomi Islam,” imbuhnya.
Dr. Mochamad Sodik, S.Sos., M.Si selaku Dekan FISHUM, yang juga hadir dalam acara ini berpendapat bahwa acara bedah buku Biografi Pak AR kali ini merupakan representatif dari kedua organiasai terbesar di Indonesia. NU dan Muhammadiyah. Dilihat dari narasumber yang dihadirkan seperti Dr. Malik Madani, M.A selaku tokoh NU.
“Acara bedah buku Biografi Pak AR yang menghadirkan tokoh Muhammadiyah dan NU menunjukkan arti penting kebersamaan dalam perbedaan. Penghargaan atas Perbedaan melahirkan keindahan dan kekuatan. Pak AR merupakan sosok teladan dalam kesederhanaan dan ketekunan yang harus ditiru oleh setiap generasi muda-mudi,” jelasnya.
Sementara itu, menurut Ahmad Jatmiko S.Pd selaku ketua panitia, acara bedah buku kali ini mendapat apresiasi dari banyak kalangan. Terbukti dari banyaknya peserta yang antusias mengikuti acara ini. Menurutnya, ada 280 peserta yang mendaftar dan sekitar 235 telah hadir diruangan. Buku ini mencetak 1000 buah yang kemudian akan dibagikan secara gratis dan acara bedah buku di UIN Sunan Kalijaga merupakan acara bedah buku kedua. Kegiatan ini merupakan hasil dari kerja sama antara Yayasan Bani Fakhruddin, Pondok Pesantren SMK Ar Rahmah dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. (Nurul)