7 Negara Terlibat dalam Kegiatan International Short Course Pengembangan Keuangan Sosial Syari’ah dan Keuangan Mikro FEBI UIN Sunan Kalijaga
Untuk memacu daya saing Global, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta terus memacu diselenggarakannya kegiatan-kegiatan pengembangan akademik yang skopnya internasional. Kali ini menyelenggarakan International Short Course mengangkat tema “Understanding Islamic Social and Microfinance-its Relevance and Contribution to Economic Development,” bertempat di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, kampus UIN Sunan Kalijaga, 7 s/d 13/10/19. Forum yang melibatkan peserta mahasiswa dari tujuh negara, narasumber para praktisi dan akademisi yang kompeten baik dari Indonesia dan Malaysia ini dibuka secara resmi oleh Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarat, Prof. Drs. KH. Yudian Wahyudi, MA., Ph.D. , 7/10/19.
Prof. Yudian Wahyudi dalam pidato pembukaannya antara lain menyampaikan bahwa semua ibadah yang diperintahkan oleh Allah SWT, seperti ; ibadah salat, zakat dan seterusnya, selain memiliki makna dalam dimensi spiritualitas, juga mengarah pada dimensi ekonomi. Oleh karena itu Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga punya tanggungjawab besar dalam mengimplementasikan ketaqwaan kepada Allah SWT melalui upaya upaya mengembangkan ekonomi Islam sampai ke jenjang internasional. Forum ini sangat penting dilakukan agar FEBI semakin dikenal secara Internasional.
Ditambahkan, hal ini karena UIN Sunan Kalijaga terus berkomitmen untuk menuju World Class University melalui peningkatkan kinerja organisasi. Hal ini diimplementasikan dengan menyelenggaraan konferensi internasional dan publikasi internasional. Prof. Yudian Wahyudi menegaskan bahwa UIN Sunan Kalijaga berpotensi untuk menjadi kampus berstandar internasional dengan kemampuan bahasa asing, baik Arab dan Inggris. Internasionalisasi kampus yang dilakukan UIN Sunan Kalijaga menjadi sangat mudah dengan potensi kemampuan bahasa asing yang dimiliki UIN Sunan Kalijaga.
Sementara itu, Dekan FEBI, Dr. H. Syafiq Mahmadah Hanafi, M. Ag., dalam laporannya menyampaikan bahwa diangkatnya tema keuangan mikro adalah sebagai upaya untuk menjembatani kebuntuan akses sumberdaya ekonomi masyarakat menengah ke bawah. Pemahaman yang memadahi tentang Keuangan mikro akan memberi kemudahan bagi pengusaha dan usaha kecil untuk mendapatkan akses permodalan berbagai layanan perbankan lainnya untuk mengembangkan usaha mereka.
Melalui forum ini, semua akan berkolaborasi , berpartisipasi dan berpikir bersama-sama melibatkan berbagai keahlian sosial ekonomi dalam kerangka ekonomim Islam. Melalui forum ini pula akan memperkuat persaudaraan dan jaringan antar universitas dalam lingkup global. Dekan FEBI berharap, melalui pelatihan intensif 7 hari, para peserta akan lebih mengenal , memahami , dan mendapatkan pengamalaman praktek-praktek Islamic social finance dan microfinance perbankan syari’ah di Indonesia, yang bisa diterapkan di lingkup terdekat peserta.
Kegiatan International Short Course diiikuti oleh 10 mahasiswa asing dari Malaysia, Thailand, Brunei Darussalam, Syiria , China dan Korea Selatan. Serta 26 peserta dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, yang terdiri dari Universitas Muhammadiyah Malang, IAIN Jember, IAIN Salatiga, IAIN Batu Sangkar, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, IAIN Imam Bonjol, IAIN Surakarta, UIN Malang, IAIN Palopo, UIN Raden Fatah Palembang, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, UIN Sultan Maulana Hasanudin Banten, Universitas Airlangga, IAIN Pekalongan dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta .
Sementara itu, materi pelatihan yang akan diterima peserta antara lain: Maqhasid Syaria for Social and Microfinance oleh Dr. Aly Aabdel Moneim (Direktur MI Indonesia-ITH), Islamic Social Finance and Economy of Indonesia oleh Dr. Dadang Muljawan (Bank Indonesia), Waqf for Public Services: Indonesia’S Experiences oleh Dr. Fahruroji, Lc., MA., ( Badan Wakaf Indonesia), Waqf Era 4.0 oleh Prof. Dr. Raditya Sukmana, SE., MA., (Iniversitas Airlangga), BMT and Islamic Microfinance oleh Mursida Rambe (BMT Beringharjo), Waqf Insurance oleh Edy Tuhirman (CEO Generali), Islamic Microfinance and Nasional Economy oleh Dr. M. Nurzaman (Deputi Direktur Komite Nasional Keuangan Syari’ah), Zakat in The Era of Industrial Revolution 4.0 oleh Dr. Irfan Syauqi Beik (Baznas), Islamic Microfinance and Waqf in the Global Context oleh Assoc. Prof. Dr. Mohamed Asmy (International Islamic University Malaysia), BMT and Islamic Micrifinance oleh Abdussalam SE., M.E. (BMT UGT Sidogiri), BMT Beringharjo Core Operational System oleh Dra. Hj. Mursida Rambe dan Ahmad Sadjid Laeli (BMT Beringharjo).
Disampaikan, selain pelatihan para peserta juga akan mengikuti seminar Internasional bertajuk “Strenghtening Developing Countries Readiness Toward Islamic Finance and Banking Sustainability” menghadirkan Kaynote Archandra Tahar dan narasumber : Moh. Azmy (IIUM), Prof. Hajime Kimizama (dari Kushiro University), Dr. Dadang Muljawan (Bank Indonesia). Peserta juga akan mengikuti Trip Jogja Istimewa dan diskusi ke Seven Sky, Alkid Jogja dan BMT Beringharjo. Kegiatan ditutup dengan agenda outbond ke pantai Cemoro Sewu. (Weni)
FEBI UIN Sunan Kalijaga sebagai pemrakarsa kegiatan International Short Course mengucapkan terimakasih yang setinggi tingginya kepada seluruh partner yang telah bekerjasama dalam mensukseskan kegiatan ini. Kegiatan ini juga sebagai upaya untuk meningkatkan hubungan kerjasama dengan berbagai lembaga yang ada di Indonesia, seperti: Generali, Bank Syariah Mandiri, BMT Bringharjo, PT. OSO Sekuritas, Badan Wakaf Indonesia dan Komite Nasional Keuangan Syariah. (Weni/Doni)