Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Mewisuda 1.609 orang sarjana, 6 diantaranya difabel
Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof. Drs. KH. Yudian Wahyudi mengatakan, untuk bisa masuk UIN Sunan Kalijaga, seorang calom mahasiswa harus bisa menggungguli 72 orang calon lain. Hal ini didasarkan data calon mahasiswa pendaftar pada tahun 2019 yang baru saja selesai. Dari 8 jalur seleksi yang dibuka, yaitu Jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri), SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri), SPAN–PTKIN (Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri), UM–PTKIN (Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri), CBT (Computer Based Test) 1, CBT (Computer Based Test) 2, dan PBT (Paper Based Test) peminat masuk UIN Sunan Kalijaga mencapai 103.271 orang. Sementara yang diterima 4.780 orang.
Kepercayaan masyarakat yang semakin tinggi kepada UIN Sunan Kalijaga ini, menjadi pemacu tersendiri bagi kampus ini untuk terus menyempurnakan reformasi pendidikan yang dilakukan. Reformasi pendidikan yang dilakukan UIN Sunan Kalijaga yakni; membekali mahasiswa dengan moral, etika sebagai pondasi utama, penguasaan pengetahuan untuk menghadapi perubahan, general skill yang meliputi penguasaan bahasa asing dan teknologi informasi, serta keterampilan khusus yang sesuai dengan bidang prodi keilmuannya. Pendidikan dan pengajaran di UIN Sunan Kalijaga menyiapkan mahasiswa untuk mampu bersaing secara global di era revolusi industri 4.0.
Hal tersebut disampaikan Prof. Yudian Wahyudi selesai mewisuda 804 orang sarjana baru pada rapat senat terbuka wisuda sarjana periode I Tahun Akademik 2019/2020, Rabu, 13/11/19. Wisuda sarjana kali ini dilaksanakan 2 kali. Rektor juga mewisuda 805 orang sarjana baru pada Kamis, 14/11/19. Total wisudawan/wisudawati berjumlah 1.609 orang, dengan rincian; 1.231 orang lulus S-1, 323 orang lulus S-2, dan 55 orang lulus S-3. 6 diantaranya merupakan sarjana difabel. 4 orang diwisuda Rabu, 13/11, 2 orang diwisuda Kamis, 14/11. Keenamnya adalah: Septian Anggres R, Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial, difabel tuli, Anisa Kusuma W, Prodi Ilmu Perpustakaan, difabel tuli, Rohmadi, Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial, difabel tunanetra, Trismunandar, Prodi Bimbingan Konseling Islam, difabel tunanetra, Rio Walua, Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, difabel tunanetra, Ahmad Abdullah, Prodi Pendidikan Agama Islam, difabel tunanetra. Sampai dengan wisuda hari ini, jumlah lulusan atau alumni UIN Sunan Kalijaga adalah 64.172 orang, 705 orang di antaranya bergelar Doktor, dan 6.287 bergelar Magister.
Sejumlah 16 orang wisudawan/wisudawati berhasil meraih predikat terbaik tercapat. 8 orang diwisuda Rabu, 13/11/19 adalah : Dari Maryani dari Prodi Akuntansi Syari’ah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam dengan IPK 3,65. Rizky Febrina dari Prodi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Adab dan Ilmu Budaya dengan IPK 3,81. Maulidiyah Putri dari Prodi Komunikasi dan penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, dengan IPK 3,83. Muhammad Zaelani Musonif dari Prodi Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dengan IPK 3,88. Mirza Syauqi Futaqi dari Program Magister Bahasa dan Sastra Arab, Pascasarjana dengan IPK 3,89. Miftahul Huda dari Program Magister Komunikasi dan Penyiaran Islam, Pascasarjana dengan IPK 3,89. Irma Yuliani dari Program Magister Ekonomi Syari’ah, Pascasarjana dengan IPK 3,96. Syahrial Labaso dari dari Program Magister Pendidikan Agama Islam, Pascarasjana dengan IPK 4.00. 8 orang lagi diwisuda 14/11/19 adalah: Nur Rahmat Laba dari Prodi Psikologi, Fakultas Sosial dan Humaniora dengan IPK 3,78. Sintia Ainus Sofa dari Prodi Pendidikan Kimia, Fakultas Saintek dengan IPK 3,82. Sholahuddin Zamzambela dari Ilmu Hadis, Fakultas Ushuluddin dan pemikiran Islam dengan IPK 3,87. Asep Munawarudin dari Prodi Perbandingan Mazhab, Fakultas Syari’ah dan Hukum dengan IPK 3,88. Effendi Chairi dari Program Magister Aqidah dan Filsafat Islam, Fakultas Ushuluddin dan pemikiran Islam dengan IPK 3,94. Anis Fitriyah dari Program Magister Interdisciplinary Islamic Studies, Pascasarjana dengan IPK 3,98. Laillya Bunga Lara dari Program Magister Hukum Islam, Pascasarjana dengan IPK 4.00. Ade Fakih Kurniawan dari Program Doktor Studi Islam, Pascasarjana dengan IPK 3,93.
Lebih lanjut Prof. Yudian Wahyudi menyampaikan, penyiapan SDM yang kompeten dan kompetitif dimulai sejak tahapan pembinaan mahasiswa baru. Sebelum memulai perkuliahan, mahasiswa baru dibekali kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) diikuti semua mahasiswa baru termasuk mahasiswa asing yang 25 orang. Kegiatan ini sebagai pondasi awal secara akademik, menumbuhkan kekuatan mental, sosial, dan spiritual mahasiswa sebagai bekal mereka untuk beradaptasi dengan lingkungan baru di dalam maupun di luar kampus. Kegiatan PBAK dimulai dengan sholat hajat berjamaah, dan Majelis Ayat Kursi di bawah bimbingan Rektor langsung.
Salah satu topik penting PBAK tahun ini adalah menumbuhkan sikap keberagamaan Islam yang moderat dan inklusif. Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga harus menjadi garda depan moderasi Islam (Islam wasatiyah) untuk disampaikan kepada dunia, Islam yang dapat berdampingan secara damai dengan semua umat dan kalangan yang berbeda, sebagai wujud dari misi Islam rahmatan lil-lalamin. Untuk itu, PBAK tahun ini juga dikemas dengan model “FUN and SMART”. Tidak ada lagi kekerasan, bullying, hukuman fisik dan lainnya. PBAK dilaksanakan secara menyenangkan (Fun) tapi tetap mencerdaskan (Smart). Rangkaian PBAK ditutup dengan “Deklarasi Islam Moderat” oleh seluruh mahasiswa baru disaksikan pejabat dari Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia, Brigadir Jenderal Polisi Drs. Merdisyam, M.Si. yang bertugas sebagai Direktur Sosbud Baintelkam.
Tahapan pembinaan mahasiwa baru berikutnya adalah mengikuti “Program Pesantren” selama satu tahun (2 semester). Program ini telah dimulai sejak tahun akademik 2018/2019. UIN Sunan Kalijaga bekerjasama dengan sejumlah pesantren di Yogyakarta untuk menjadi mitra tempat pembinaan mahasiswa baru. Output dari program ini mahasiswa ditargetkan hafal Alquran minimal juz 30 dan memiliki kecakapan untuk menjadi imam shalat. Paralel dengan program ini, sejak tahun akademik 2018/2019 UIN Sunan Kalijaga mengeluarkan kebijakan kewajiban mahasiswa memiliki sertifikat kelulusan tes baca-tulis Alquran untuk dapat mendaftar munaqasyah (ujian skripsi). Dalam jangka panjang, UIN Sunan Kalijanga sedang merancang pembangunan “Pesantren Mahasiswa” (Ma’had al-Jami’ah) sebagai tempat pembinaan dasar-dasar agama, pembentukan pemahaman moderasi Islam, pembentukan karakter dan akhlakul-karimah, peguasaan keterampilan baca-tulis Alquran, serta penguatan keterampilan berbahasa asing (Arab dan Inggris).
Keislaman dan Keindonesiaan
Disampaikan, sejalan dengan upaya menumbuhkan moderasi Islam yang senapas dengan keindonesiaan, Pusat Studi Pancasila dan Bela Negara (PSPBN) UIN Sunan Kalijaga sukses menggelar kegiatan Lomba Tata Upacara Pengibaran Bendera Tingkat Sekolah Menengah Atas Nasional, 16-20/10/19. Kegiatan ini dihelat dalam rangka memeriahkan peringatan Hari Santri Nasional (HSN) ke-4, 20/10/19. Lomba ini mendapatkan antusias tinggi kalangan sekolah MA/SMA/SMK dari propinsi seluruh Indonesia. Sebanyak 35 regu Paskibraka yang masing-masing berjumlah 22 orang berpartisipasi aktif dalam lomba ini.
Para pemenang lomba mendapatkan Piala Rektor UIN Sunan Kalijaga dan uang pembinaan yang jumlah totalnya mencapai 100 juta. Kegiatan ini bermaksud menggelorakan kembali kesadaran berbangsa dan bernegara, memperteguh spirit nasionalisme dan patriotisme, semangat persatuan dan kesatuan bangsa, menanamkan sikap tertib, disiplin, kerjasama dan kekompakan, rasa tanggungjawab, serta kemampuan memimpin di kalangan generasi muda. Rasa cinta yang dalam terhadap keutuhan NKRI akan mampu menetralisasi kaum muda tidak terpapar paham radikalisme-terorisme. Melalui lomba tata upacara, UIN Sunan Kalijga juga ingin memberikan pemahaman kepada umat Islam, bahwa hormat bendera dalam tata upacara merupakan simbol persatuan dan penghargaan terhadap NKRI. Penghargaan terhadap NKRI merupakan salah satu cermin keimanan dan kesyukuran umat Islam yang hidup di Indonesia. Dibalik penghormatan itu ada perjanjian kenegaraan umat Islam sebagai bagian dari warga bangsa dan negara Republik Indonesia.
Prof. Yudian Wahyudi mengatakan, tahun ini UIN Sunan Kalijaga mendapatkan tambahan empat orang guru besar baru. Tiga di antaranya telah menerima Surat Keputusan (SK) dari Kemenristekdikti dan telah dikukuhkan. Mereka adalah Prof. Dr. Hj. Marhumah, M.Ag. dan Prof. Dr. H. Sangkot Sirait, M.Ag., keduanya berasal dari Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FITK), serta Prof. Dr. Maizer Said Nahdi, M.Si. dari Fakultas Sains dan Teknologi. Satu orang lagi, Dr. Abdul Mustaqim, M.Ag., Dosen Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, telah dinyatakan memenuhi syarat sebagai guru besar dan sedang dalam proses penerbitan SK dari Kemenristekdikti. Beberapa orang dosen juga sedang dalam proses penilaian usulan guru besarnya.
Kiprah Internasional
Sejalan dengan tahapan menuju World Class University in Islamic Studies, UIN Sunan Kalijaga semakin diakui kiprahnya di dunia internasional. Salah satunya, UIN Sunan Kalijaga dipercaya menjadi Kantor Sekretariat Asian Islamic Universities Association (AIUA) atau Asosiasi Universitas Islam se-Asia yang anggotanya telah mencapai 68 perguruan tinggi dari 7 negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand, Maladewa, Bangladesh, dan Philipina. Sejumlah perguruan tinggi dari negara-negara lain akan menyusul menjadi anggota AIUA. Asosiasi ini meluncurkan Asian Islamic Quality Assurance (AIQA) sebagai platform penjaminan mutu universitas-universitas Islam, baik untuk anggota AIUA maupun non anggota. Melalui AIQA, Perguruan Tinggi Islam akan menjalani tahap assessment penjaminan mutu tingkat internasional. Sementara, Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D., didaulat menjadi Presiden AIUA sejak tahun 2017. Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Sunan Kalijaga, Dr. Fachri Husein, SE., M.Si. dipercaya sebagai Executive Director AIQA. UIN Sunan Kalijaga juga dipercaya menjadi pengelola beberapa jurnal internasional terbitan AIUA, yaitu Journal of Applied Science & Innovation Technology, Journal of Islamic Education, Journal of Islamic Finance, Journal of Islamic Law, dan Journal of Islamic Philosophy & Sufism.
Sejumlah perhelatan internasional juga sukses diinisiasi oleh para akademisi UIN Sunan Kalijaga. Salah satunya adalah kegiatan Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) yang dikelola oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Islam, Kementerian Agama. Tahun ini merupakan perhelatan AICIS ke-19 yang berlangsung pada 1-4/10/19. Konferensi ini berjalan sukses berkat support penuh para akademisi UIN Sunan Kalijaga sebagai Steering Committee, khususnya Prof. Noorhaidi, M.A., M.Phil., Ph.D., Direktur Pascasarjana yang didaulat menjadi Ketua Panitia Pengarah AICIS. Sebanyak 1.700 sarjana dalam bidang Islamic Studies terlibat aktif untuk mendiskusikan hasil-hasil penelitian terbaru di forum ini, tidak terkecuali sejumlah guru besar dan dosen UIN Sunan Kalijaga. Bahkan, 50 persen penggagas tema diskusi panel dan narasumber AICIS berasal dari UIN Sunan Kalijaga.
Di internal UIN Sunan Kalijaga, beberapa fakultas juga sukses menghelat kegiatan internasional. Di antaranya, Fakultas Adab dan Ilmu Budaya sukses menggelar International Conference on Information and Cultural Sciences (AICONICS), 23/10/19. Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam menggelar komferensi internasional bertajuk “Bridging Rationality and Piety within Multicultural Society in Post Truth Era,” 16-17/1019. Fakultas Dakwah dan Komunikasi sukses menghelat 3rd International Da'wah Conference (iDACON) 2019 dengan tema “The Global Challenges of Da'wah: Political Identity, Humanity, and Inclusive Democracy,” 23/10/19. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam berhasil menyelenggarakan International Short Course bertajuk “Understanding Islamic Social and Microfinance-its Relevance and Contribution to Economic Development,” 7-13/10/19, yang diikuti 6 negara asing (Malaysia, Thailand, Brunei Darussalam, Suriah, Tiongkok, dan Korea Selatan).
UIN Sunan Kalijaga juga terus memperluas dan memperkuat jaringan kerjasama internasioal. Di antaranya, kerjasama UIN Sunan Kalijaga dengan Beijing Education Institute for International Exchange (BEIIE) dan 10 perguruan tinggi di Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Yaitu, Jiangsu Food and Pharmaceutical Science College, Wuhan Institute of Shipbuilding Technology, Hebei College of Industry and Technology, Jiangsu Vocational College of Medicine, Suzhou Art & Design Technolgy Institute, Jiangsu Agri-Animal Husbandary Vocational College, Nanjing Vocational Institute of Industry Technology, Nanjing Polytechnic Institute, Changzou Vocational Institute of Mechatronic Technology dan Jiangsu Vocational College of Agriculture and Forestry. Bentuk kerjasamanya meliputi riset gabungan antarperguruan tinggi, pengiriman dosen untuk studi lanjut program doktor, pertukaran mahasiswa dan guru besar, dan penguatan profesorisasi di PTKIN.
UIN Sunan Kalijaga juga menyepakati kerjasama dengan Universitas Flinders, Australia. Kami akan memberangkatkan tiga dosen peneliti ke Universitas Flinders untuk melakukan kolaborasi riset. Sebaliknya, Universitas Flinders akan mengirim dosen pengajar TESOL (Teaching English to Speakers of Other Languages) untuk menjadi fellow di UIN Sunan Kalijaga. Belum lama ini UIN Sunan Kalijaga menjalin kerjasama dengan Britis Council dan University of East Anglia England (UEA). Kerjasama yang akan dirintis dengan UEA adalah dalam bidang pelatihan mahasiswa doktoral, research collaboration, dan research fellowship.
Kiprah internasional UIN Sunan Kalijaga juga diwujudkan melalui keterlibatan para akademisi sebagai dosen tamu atau team teaching di berbagai kampus bergengsi di luar negeri. Salah satunya Muhammad Izzul Haq, S.Sos., M.Sc., Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi, yang saat ini menempuh program doktor di McGill University Canada, dipilih untuk menjadi Teaching Assistant untuk mata kuliah Public Social Service dan dosen tidak tetap mata kuliah Approaches to Community Practices di kampus yang sama. Dengan berbagai kiprah internasional di atas, target UIN Sunan Kalijaga untuk masuk dalam jajaran World Class University in Islamic Studies semakin tampak nyata. Hal ini salah satunya dapat dilihat dari rangking Universitas Islam se-Dunia yang dirilis oleh uniRank. Dari 393 perguruan tinggi Islam terkemuka di seluruh dunia, uniRank menempatkan UIN Sunan Kalijaga pada rangking ke-17 dan sekaligus merupakan urutan teratas di antara seluruh PTKIN di Indonesia. Ranking ini menunjukkan pengakuan dunia internasional terhadap performa UIN Sunan Kalijaga yang terus meningkat.
Indeks Prestasi Kumulatif, Lama Studi, Beasiswa, dan Prestasi Mahasiswa
Pada wisuda kali ini, 52,80 % lulus dengan predikat (cum laude). 42,57% lulus dalam waktu 7 s/d 8 semester. Pada tahun ini 1.270 orang mahasiswa mendapatkan beasiswa dari berbagai sumber. Selain itu pada wisuda kali ini Rektor UIN Sunan Kalijaga memberikan beasiswa kepada mahasiswa yang berhasil memenagkan kompetisi di luar kampus. Diantaranya: Nur Khayati, mahasiswi Prodi Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, meraih juara 3 dalam ajang “Anugrah Inovasi dan Penelitian 2019,” yang diselenggarakan Pemerintah Kota Yogyakarta September 2019 lalu. Ia berhasil menciptakan aplikasi Android yang terkoneksi dengan Arduino, sebuah alat pendeteksi banjir, dengan sensor ultrasonik HC-SR04. Vindy Fitriana Martanti, mahasiswi Prodi Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi. Melalui penelitian skripsinya, Vindy berhasil mengembangkan desain produk lampu pijar listrik. Saat ini, karya Vindy diproduksi masal oleh Tim Program Kemitraan Masyarakat Universitas Pasir Pengaraian (PKM UPP) difasilitasi Kemenristekdikti untuk dimanfaatkan sebagai lampu pijar listrik rumah tangga di wilayah Desa Mura Dilam, Kecamatan Kunto Darusalam, Kabupaten Rukan Hulu, Riau. Aji dan Adi, mahasiswa Prodi Fisika UIN Sunan Kalijaga berhasil memenangkan lomba Inovasi Media Pembelajaran dan Praktikum Nasional untuk SMK dan Madrasah 2019 yang diselenggarakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi DKI Jakarta. Azza Ibraisama Ersyada, A. Muh. Fakhry Mubarak, Muhammad Alfian, Prodi Teknik Informatika, Fakultas Saintek meraih juara 1 nasional perancangan prototype aplikasi web dan mobile yang diselenggarakan UAD, Erika Febri Astuti dan Intan Ayu Sekarsari Prodi Ilmu Komunikasi, Fakultas Sosial dan Humaniora meraih juara 1 nasional di ajang Public Relation Indonesia Rookie Stars Competition di Bali.(Tim Humas)