Pelantikan Ketua dan Pengurus Dharma Wanita Persatuan UIN Sunan Kalijaga Periode 2019-2024
Sri Endah Pujiati K Baskara Aji mengukuhkan Pengurus Dharma Wanita Persatuan UIN Sunan Kalijaga masa baktih 2019-2024 di Gedung
Ketua Dharma Wanita Persatuan DIY, Sri Endah Pujiati K Baskara AjimengukuhkanPengurus Dharma Wanita Persatuan UIN Sunan Kalijaga masa baktih 2019-2024 di Gedung RHA. Soenarjo Lt.1 UIN Sunan Kalijaga,Senin(21/9).
Acara pengukuhan dihadiri oleh Rektor UIN Sunan Kalijaga,perwakilanDharma Wanita Persatuan DIY beserta jajarannya, dan Pengurus Dharma Wanita Persatuan UIN Sunan Kalijaga. Dalam acara pengukuhan tersebut, tidak dihadiri oleh pihak eksternal dan dibatasi untuk pengurus yang akan dikukuhkan dengan tetap mematuhi protokol kesehatancovid-19dan wajib menggunakan masker.
Acara yang berlangsung pukul 09.30 WIB tersebut berdasarkan Surat Keputusan Nomor: 32 Tahun 2020 Tentang Pengesahan Ketua/ Pengurus Dharma Wanita Persatuan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Masa Bakti 2019-2024.
Dalam proses pelantikanSri Endah Pujiati K Baskara Aji dalam sambutannya menyampaikan bahwa masyarakat masih mengharapkan kehadiran Dharma Wanita Persatuan untuk ikut membantu menyelesaikan tugas dan kewajiban bangsa dalam meningkatkankesejahteraanmasyarakat. Untuk itu ketua dan pengurus Dharma Wanita Persatuan UIN Sunan Kalijagadapatberpartisipasi dan memprediksi kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, bangsa, dan negara.
Ia berharappengurus bisamelahirkan ide-ide baru, terobosan yang cerdas dan inovatif untuk meningkatkan kualitas martabat Dharma Wanita Persatuan.Dan menambah semangat baru untuk bangkit dan berkiprah secara nyata, sehingga kehadiran Dharma Wanita Persatuan akan semakin terlihat di mata masyarakat.
“ Apalagi bagi Ketua dan Pengurus Dharma Wanita UIN Sunan Kalijaga yang dikukuhkan agar bisa membantu mensosialisasikan program dan kebijakan pemerintah yang menyangkut kepentingan masyarakat dan mendorong partisipasi masyarakat dalam berbagai bidang.” tutur Endah.
Sementara itu,Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Al Makinmenjelaskan bahwa Dharma Wanita dalam beberapa buku penelitian antropologi dan sosiologi adalah kelanjutan dari politik stabilitasPresidenSoehartopada masanyauntuk mengendalikan promosiprogram pemerintah.Negara itu ditopang oleh kestabilan dan DharmaWanita ini adalah simbol politik yang stabil.“TentunyaDharma Wanita iniharusindependen dan tidak terkesan hanyasupportsuami saja.”kata Al Makin.
Selanjutnya, dalam Sambutan Ketua Dharma Wanita UIN Sunan Kalijaga yang baru dikukuhkan,Dr.Rof’ah Al Makin menyampaikan sebagai organisasi kemasyarakatan yang menjadi wadah bagi istri PNS, tujuan utama DWP adalah mewujudkan kesejahteraan anggota keluarga dan peningkatan kualitas sumber daya. Di masa pandemi Covid-19 dan pembatasan sosial, perubahan dalam melakukan semua hal dalam keseharian, tantangan ekonomi dan kematian adalah hal-hal yang kini mewarnai hidup kita sehari hari. Dalam konteks pandemi inilah kata “kesejahteraan keluarga “ menjadi tugas rumah yang serius namun juga sangat menantang. Semua dari kita dituntut untuk mampu menciptakan ketahanan keluarga: melindungi diri dan keluarga, menciptakan suasana sehat jasmani dan Rohani, psikologis dan spiritual untuk terus bisa menjalankan aktivitas keseharian adalah tantangan terberat yangdihadapi. Untuk itulah sebagai organisasi akan menjadi sangat penting, karena kita yang akan berperan penting meningkatkan kesejahteraan keluarga, yang dalam skala lebih luas kesejahteraan di lingkungan UIN Sunan Kalijaga.
Rof’ah menambahkan merujuk kepada semangat yang telah di canangkan pimpinan UIN Sunan Kalijaga, yakniUIN Sunan Kalijaga untuk bangsa, UIN Sunan Kalijaga mendunia. Saya akan fokuskan kepada yang pertama: bangsa. Selain di hadapkan suasana keprihatinan pandemi, sebagai bangsa kita juga dihadapkan pada berbagai isu dan keprihatinan terkait dengan, intoleransi, pemahahaman keagamaan yang eksklusif, disamping juga isu isu lain: meningkatnya kekerasan ( anak dan perempuan), bonus demografi dan kemiskinan yang tidak pernah berhenti untuk negara besar seperti Indonesia.
Lebih lanjut Rof’ah menjelaskan kondisi-kondisi ini tentunya perlu direspon oleh kita Dharma Wanita dalam skala, kemampuan, kapasitas, dan kewenangan yang kita miliki. Peningkatan kapasitas, salah satu tujuan DWP dalam memahami dan merespon isu-isu kebangsaan juga perlu kita tingkatkan. Misalnya kita perlu membekali diri dengan penguasaan informasi dan teknologi (IT) sehingga tidak terjebak menyebarkan berita-berita yang meresahkan, kita perlu andil dalam meningkatkan atau mengembalikanlocal wisdomkearifan local, nilai nilai luhur bangsa dan DIY : tentang toleransi, saling menghargai ( tepo seliro), memayu hayuning bawono, dan menghargai dan menerima keragaman Indonesia. Dengan langkah-langkah itulah kita bisa menjalan fungsi menjaga bangsa, mendukung pemerintah, termasuk pemerintah DIY, dan juga tujuan UIN Sunan Kalijaga untuk bangsa. (Aulia-khabib,humas UIN Suka)