Konferensi Pengabdian Masyarakat dan Call for Paper LPPM UIN Suka Bahas Sinergitas Perguruan Tinggi, Pemerintah Daerah, dan Dunia Usaha

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UIN Sunan Kalijaga menyelenggarakan konferensi pengabdian masyarakat secara daring, 22/9/2020 melalui Zoom Meeting dengan tema Sinergitas Perguruan Tinggi, Pemerintah Daerah, dan Dunia Usaha dalam Pengembangan Pengabdian Masyarakat. Konferensi daring LPPM diberikan sambutan oleh Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Dr. Phil Al Makin, M.A., dan menghadirkan Keynote Speaker, Kapuslitbang Lektur, Khasanah Keagamaan dan Manajemen Organisasi Balitbangdiklat Kementerian Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. M. Arskal Salim GP, M.Ag. Serta pembicara; Citra Aulia (Innovator Manager KOMPAK), AM, Syafi’i, S.Ag., (Wakil Bupati Tanggamus), Dr. Murim Affandi BSW., M.Ag., MSW (Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UIN Sunan Kalijaga), Gusti Kanjeng Ratu Mangkubumi (Aktivis Organisasi Sosial dan Kemasyarakatan), Arya Dwi Paramita (VP CSR dan SMEPP PT Pertamina (Persero)), Dr. Moh. Soehadha, S.Sos, M.Hum (Dosen UIN Sunan Kalijaga), dan Mathius Awoitauw, SE., M.Si (Bupati Jayapura).

Acara kali ini dibagi menjadi dua sesi dengan mengangkat topik Perguruan Tinggi dalam Pemberdayaan Masyarakat, Inovasi Sains dan Teknologi yang Tepat Guna dalam Masyarakat, Hasil Pengabdian Masyarakat di Bidang Integrasi-Interkoneksi Islam dan IPTEK, Peran Islam dan IPTEK dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, Kontribusi Perguruan Tinggi dalam IPTEK di Dunia Islam, dan Peran KKN dalam Pembangunan Masyarakat. Pada sesi pertama dihadiri 380 peserta secara daring, termasuk di dalamnya para pembicara, Ketua LPPM seluruh PTKIN di Indonesia, Ketua Lembaga di UIN Sunan Kalijaga, Dekan, Wakil Dekan, Kaprodi dan Sekprodi di UIN Sunan Kalijaga, Staf Ahli, Dosen Pembimbing Lapangan, dan Mahasiswa dan Presenter yang terlibat dalam Konferensi di sesi kedua. Konferensi Pengabdian Masyarakat di tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang hanya mengusung Integrasi-Interkoneksi keislaman dengan IPTEK.

Di sela sela agenda acara Kepala LPPM UIN Sunan Kalijaga, Dr. Muhrisun Affandi, BSW., M. Ag., MSW menyampaikan, Konferensi Pengabdian Masyarakat di tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang hanya mengusung Integrasi-Interkoneksi keislaman dengan IPTEK. di tahun ini LPPM mengusung tema yang berbeda karena pengabdian masyarakat akan sangat efektif jika bersinergi dengan berbagai pihak. Hasilnya bisa berupa jurnal-jurnal yang sudah disimpan oleh LPPM kemudian akan masuk ke tahap prosiding.

Konferensi Pengabdian Masyarakat ini mewadahi 150 jurnal karya mahasiswa KKN yang dibagi menjadi 20 kelas kemudian dipresentasikan saat parallel session melalui Google Meet. Jurnal-jurnal yang dipresentasikan oleh mahasiswa tersebut akan masuk ke tahap prosiding dan jika lolos akan diterbitkan sebagai jurnal pengabdian kepada masyarakat oleh LPPM UIN Sunan Kalijaga, jelas Muhrisun.

Kepala Subdirektorat Penelitian Pengabdian dan Penerbitan Direktorat Pendidikan Tinggi Islam, Dr. Suwendi yang hadir memberikan sambutannya dalam forum ini menyampaikan, pengabdian mayarakat di lingkungan perguruan tinggi keislaman menjadi tantangan tersendiri dan menjadi penguat indikator tridharma perguruan tinggi terlaksana dengan baik, karena pengabdian masyarakat merupakan praktik lapangan langsung bukan hanya teori. Perguruan tinggi keislaman bukan sebagai menara gading yang berada di atas dan tidak pernah turun tetapi perguruan tinggi keislaman adalah unit layanan tingkat tinggi yang memiliki pendampingan dan kontribusi nyata terkait inovasi keilmuan. Testimoni masyarakat tentang pengabdian masyarakat dari perguruan tinggi keislaman tidak hanya tentang ilmu keagamaan tetapi juga menggebrak inovasi dari ilmu-ilmu umum. Inovasi dan penemuan perguruan tinggi Islam sudah banyak, seperti di bidang pertanian, perikanan, dan lain sebagainya.

Tindak lanjut dari penemuan mahasiswa perguruan tinggi keislaman untuk pendanaan dan dukungan perlu menggunakan rumus ABCG (Academic, bussiness, customer, dan goverment) untuk saling berkolaborasi. Sementara itu, Rektor UIN Sunan Kalijaga berpesan dalam sambutannya untuk menjadikan KKN sebagai media bagi mahasiswa untuk melihat dunia luar seperti ungkapan Filsuf Romawi Kuno yang bernama Sineka, jika anda melihat tempat lain, melihat gunung, pantai, maka akan berubah jiwa kalian.

Selanjutnya, sesi sharing session dengan para pembicara yang dipandu oleh kepala LPPM UIN Sunan Kalijaga membahas bagaimana KKN dari UIN Sunan Kalijaga memberikan inovasi-inovasi baru saat pelaksanaan KKN, namun menurut Arya Dwi Pratita sebagai lembaga harus memiliki inklusivitas, yaitu sebagai lembaga mengidentifikasi stakeholder untuk berpartisipasi bersama menemukan masalah dan menjawab tantangan isu tersebut. Ia juga menambahkan garis besar dari CSR yang sering disalah artikan sebagai donasi. Namun sebenarnya program CSR bisa menjawab isu-isu yang sedang berkembang, seperti perubahan iklim yang menjadi isu global. Meskipun bisnis yang berjalan berupa profit tapi harus tetap menjalankan kewajiban sosial kepada masyarakat, jadi kolaborasi dengan UIN Sunan Kalijaga menjadi kesatuan untuk pengabdian kepada masyarakat.

Pembicara lainnya membahas bagaimana program KKN UIN Sunan Kalijaga berhasil mengembangkan inovasi baru dengan prinsip keislaman dan keilmuan. Sementara itu Wakil Bupati Tanggamus dan Sekda Jayapura berharap, UIN Sunan Kalijaga bisa mengirimkan mahasiswa KKN di tahun berikutnya dengan tema-tema yang lebih luas, tidak hanya pengembangan keagamaan. Selaku pejabat daerah, Bupati Tanggamus dan Sekda Jayapura merasakan mahasiswa KKN yang dikirimkan dari UIN Sunan Kalijaga bisa mengembangkan inovasi dari potensi-potensi masyarakat yang ada. Dari Jayapura, hasil program sadar membayar zakat bagi umat muslim dari tim KKN emas sangat diapresiasi oleh pemerintah daerah dan masih dilanjutkan oleh BAZNAS Jayapura, sehingga Pemerintah Daerah Jayapura mengharapkan adanya pengiriman mahasiswa KKN di tahun depan dengan program pengembangan yang lebih luas. Di Kabupaten Tanggamus, para mahasiswa KKN juga berhasil mengembangkan dan memasarkan potensi pertanian dan pariwisata daerah. (Aulia/Weni)