Prof Minhaji, Guru Besar Ilmu Fiqih UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Berpulang

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta kehilangan satu lagi putra terbaiknya. Prof. Drs. H. Akh. Minhaji, MA., Ph.D (Guru Besar Ilmu Fiqih), Fakultas Syari’ah dan Hukum, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, wafat Hari Selasa, 17/8/2021, dalam usia 63 tahun.

Almarhum Prof. Minhaji meninggalkan seorang istri Dra. Kuny Faizah dan tiga orang putri (Alimroatul Azizah, Nurul Maziyyah dan Tahrirul Mar’ah). Jenazah Almarhum Prof. Minhaji dimakamkan di makam keluarga besar UIN Sunan Kalijaga, Kadisoka, 17/8/2021, dari rumah duka, Ponggahan UH 7, 252, Giwangan, Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Prosesi pemberangkatan Jenazah dari rumah duka dihadiri para kerabat dekat, keluar besar sivitas akademika UIN Sunan Kalijaga dan Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof. Phil Al Makin.

Taziyah Virtual melalui Zoom Meeting

Prof. Minhaji pernah menjabat sebagai Direktur Program Pascasarjana, Wakil Rektor I (bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, pada masa kepemimpinan Prof. H. M. Amin Abdullah. Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Kalijaga tahun 2011 s/d 2014dan Rektor UIN Sunan Kalijaga periode 2015 sd 2019, namun pada tahun 2016, beliau mengundurkan diri karena sakit.

Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Al Makin dalam sambutannya saat prosesi pemakaman antara lain menyampaikan, Prof. Minhaji adalah sesepuh, intelektual, pemimpin dan suri tauladan. Rektor berharap, keluarga besar UIN Sunan Kalijaga dapat mengikuti suri tauladan dari Almarhum Prof. Minhaji selama berkarir di kampus UIN Sunan Kalijaga. "Prof. Minhaji adalah guru kita, cendekiawan dan ilmuwan, yang dalam kesederhanaan dan ketegasannya memimpin kita. Semua itu adalah amal kebajikan yang dapat menjadi amal jariyah yang tak putus-putus,” kata Prof. AlMakin.

Disampaikan Prof. Al Makin, Tiga hal suri tauladan dari Prof. Minhaji adalah: akhlak, perjalanan intelektual, dan leadership. Dari sisi akhlak/karakter, Prof. Minhaji adalah orang yang jujur, sederhana dan mengatakan apa adanya. Penampilan sederhana, tidak mewah, lurus, berdisiplin tinggi dalam beribadah, belajar, memaca maupun menulis karya ilmiah. Prof. Minhaji menyelesaikan Gelar MA di MC. Gill, Kanada, kemudain mendapatkan beasiswa S3 /PhD di Mc. Gill lagi dengan bimbingan Prof. Wakhil Halaq. Sebagai pembimbing Prof. Wakhil Halaq juga memuji keutamaan sifat Prof. Minhaji yang jujur, rajin, berdisiplin tinggi.


Prof. Al Makin juga tetap masih melihat kesederhanaan Prof. Minhaji saat memimpin Proyek Indonesia –Kanada/ IAIN Mc gill/ Morasida. sebagai Asisten/Sekretaris Prof. Minhaji dalam menangani Proyek Indonesia –Kanada/ IAIN Mc gill/ Morasida, Prof. Al Makin menyaksikan sendiri, betapa Prof Minhaji sangat berani mengatakan apa yang seharusnya tidak ditutupi dalam setiap pembicaraan proyek. Tidak peduli pertemuan dihadapkan para menteri, duta besar , dan para pemimpin dua negara Indonesia dan Kanada. Pada pertemuan terakhir sebelum bulan Ramadhan yang lalu dengan Prof. Minhaji, Prof. Al Makin tetap masih melihat konsistensi karakter beliau.Walaupun dalam keadaan sakit, tetap terlihat tegas, apa adanya atau to the point.

Suri tauladan yang kedua dari Prof. Minhaji adalah: perjalanan intelektual dan kecendekiawanannya. Yang dapat manjadi amal jariyah. Tesis MA Prof. Munhaji tentang Yosep Syah seorang orientalis ahli syariah berasal dari Jerman kemudian pindah ke Inggris. Terkenal dengan teorinya tentang fiqih dan usul fiqih. Disertasi Prof. Minhaji tentang A Hasan; seorang cendekiawan Indonesia, yang sepertinya mirip dengan karakter Prof. Minhaji, jujur dan to the point. Karya disertasi Prof. Minhaji kemudian diterbitkan oleh Mizan dan beberapa menjadi artikel.

Prof. Minhaji juga memiliki andil besar dalam pengembangan keilmuan di IAIN maupun UIN, termasuk Konsep Keilmuan integrasi-Interkokoneksi Islam dan Sains, kepemimpinan, studi islam dan lain lain.

Suri tauladan yang ketiga dari Prof. Minhaji adalah: kepemimpinannya. Sejak pulang dari Kanada dipercaya menjadi Direktur Program Pascasarjana, Wakil Rektor, Dekan, dan Rektor UIN Suka. Selama berkarir sebagai pemimpin, Prof. Minhaji tetap konsisten dengan kesederhanaan, kejujuran dan berkata apa adanya. Itulah amal Prof. Minhaji, yang membuaat UIN Suka kehilangan tokoh, guru, intektual, pemimpin.

Semoga tiga hal suri tauladan dari Prof. Minhaji itu menjadi amal jariyah yang tak putus putus. Dan semoga Prof. Minhaji medapatkan tempat yang termulia di sisi Allh SWT, demikian doa yang dipanjatkan Rektor UIN Suka.

Sementara itu Wakil Dekan III, Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Kalijaga,Dr. Fathorrahman, S.Ag., M.Si. dalam rilisnya mewakili keluarga besar Fakultas menyampaikan rasa duka yang mendalam. Disampaikan, Prof. Minhaji adalah sosok teladan. Baik dalam leadership, sikap tegas beliau, dedikasi dan kesungguhan beliau untuk mengembangkan prodi-prodi di bidang saintek meskipun beliau bukan dari background keilmuan saintek. Ada sikap kebapakan juga saat Prof. Minhaji mendampingi maupun memimpin Saintek.

Di luar itu, Prof. Minhaji juga menunjukkan contoh bagaimana putra kelahiran Pamekasan Madura ini sangat menyayangi istri dan keluarga. “Semua yang beliau lakukan itu dapat menjadi suri tauladan bagi keluarga besar Saintek yang umumnya adalah generasi muda,”demikian ungkapDr. Fathorrahman, S.Ag., M.Si.

Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Kalijaga,Dr. Dra. Hj. Khurul Wardati, M.Si. menambahkan, Prof. Minhaji selalu tampil profesional namun dengan kesederhanaan. Tegas, disiplin dan sangat obyektif dalam kepemimpinannya. Namun juga ikhlas dan sangat akademis, terutama mengawal pembukaan prodi-prodi di Saintek (Weni/Alfan/Ihza)