UIN Suka Menyelenggarakan Evaluasi Penyelenggaraan IPPBMM VIII 2021
Panitia penyelenggara Invitasi Pekan Pengembangan Bakat dan Minat Mahasiswa (IPPBMM) VIII 2021 UIN Sunan Kalijaga menyelenggarakan kegiatan evaluasi penyelenggaraan IPPBMM. Kegiatan ini berlangsung empat hari 27 s/d 30/9/2021, di Hotel Eastparc, mengundang semua personel UIN Suka yang terlibat dalam agenda ini. Selain sebagai evaluasi, agenda ini dimaksudkan untuk menjaring sumbang saran dan masukan, dalam rangka pembuatan buku panduan dan dokumentasi untuk kepentingan pembelajaran penyelenggaraan kompetisi di lingkup PTKIN. Disamping itu, buku yang diterbitkan nanti akan menjadi sejarah tentang keberhasilan penyelenggaraan IPPBMM VIII bagi UIN Sunan Kalijaga, maupun PTKIN pada umumnya.
Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof. Dr. Phil. Al Makin yang hadir pada hari pertama evaluasi, 27/9, menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para Wakil Rektor, Kepala Biro, Tim Kemahasiswaan dan Alumni serta seluruh Panitia atas kerja keras, dedikasi, dan loyalitas yang telah diberikan dalam penyelenggaraan IPPBMM VIII Tahun 2021. Juga kepada para Juri mulai dari Juri cabang lomba ilmiah, seni, dan olahraga, serta kepada Ibu Dra. Labibah, M.LIS. sebagai Koordinator Umum ketiga cabang lomba tersebut. Rektor juga mendukung diterbitkannya Buku Panduan yang akan menjadi sejarah dan penanda IPPBMM VIII adalah nama yang terakhir digunakan dalam kompetisi di lingkup PTKIN ini. Karena kompetisi berikutnya akan berganti nama Pekan Olah Raga, Seni, dan Ilmiah (PORSI) PTKIN se-Jawa, yang akan diselenggarakan dua tahun lagi di UIN K.H. Achmad Siddiq Jember.
Sementara itu, Wakil Rektor III, Bidang Kemahasiswaan dan Kerja-sama, Dr. Abdur Rozaki, S.Ag., M.Si., dalam sambutannya di sela sela pelaksanaan evaluasi antara lain menyampaikan bahwa, evaluasi IPPBMM VIII rencananya dilaksanakan seminggu setelah IPPBMM. Akan tetapi dikarenakan kurva pandemi semakin naik sehingga harus menunggu sampai landai dan dapat terlaksana saat ini. Menurut Dr. Rozaki, evaluasi seperti ini penting. Selain untuk beramah tamah atas kerja kerasnya semua pihak yang terlibat, juga sebagai bentuk evaluasi penyelenggaraan kegiatan di saat pandemi, berharap kegiatan IPPBMM VIII dapat menjadi role model bagi seluruh PTKIN maupun Perguruan Tinggi lainnya. Dijelaskan, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta selalu berusaha untuk menjadi penyelenggara kegiatan yang profesional, mengutamakan integritas sebelum mencari kemenangan. Kriteria dewan juri berasal dari segmen yang integritas dan profesionalitasnya tidak dapat diragukan. Sehingga ketika penetapan keputusan dewan juri, tidak ada yang komplain. Bahkan selama penyelenggaraan IPPBMM juga tidak ada yang komplain. Jika kontingen UIN Sunan Kalijaga menang, itu merupakan bonus karena selama ini UIN Sunan Kalijaga belum pernah menjadi juara umum.
Persiapan dilakukan sebaik mungkin. Atlet harus mempunyai mentalitas yang baik, sebab membimbing atlit selama pandemi juga membutuhkan kerja keras yang luar biasa. Penyelenggaraan IPPBMM melibatkan 2 Tim, yaitu Tim Panitia Penyelenggara dan Tim Kontingen. Kita dapat meraih capaian keduanya itu. Keterlibatan juri dalam event ini sangat penting bagi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Kepemimpinan saat ini ingin melampaui target administrasi. Target kita selain mengucapkan terima kasih adalah pembuatan buku Penyelenggaraan IPPBMM, sukses sebagai penyelenggara dan kontingen. Buku ini pasti sangat bagus karena akan ada banyak pelajaran yang dapat dijadikan pedoman dalam membuat kegiatan. Semua pihak yang terlibat dapat mengutarakan pengalaman selama terlibat dalam kompetisi IPPBMM dan akan dituangkan ke dalam buku tersebut serta akan dijadikan role model di lingkungan PTKIN dan Kementerian Agama.
Sementara, pelaksanaan evaluasi kegiatan ini tidak dijadikan 1 forum langsung dan terbagi menjadi 4 hari dikarenakan forum ini sangat besar. Pertemuan pertama untuk para juri dan kedua dihadiri oleh para juri lomba, pertemuan ketiga dan keempat dihadiri oleh panitia penyelenggara, dan khusus pertemuan keempat ada pembahasan penyusunan buku.
Ada 2 hal yang ingin dihasilkan dari proses penyelenggaraan IPPBMM VIII, yaitu: Yang pertama; ucapan terima kasih dalam bentuk ramah tamah yang dikemas menjadi acara Evaluasi Penyelenggaraan IPPBMM VIII Tahun 2021. Pelaksanaan IPPBMM telah diawali dengan suatu hal yang baik, sehingga perlu mengakhirinya dengan baik pula. Yang kedua, rasa syukur atas rizki yang diperoleh berupa kejuaraan Kontingen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai juara umum. Tentunya kejuaraan yang diperoleh secara profesional. Selain itu, penyelenggaran IPPBMM mendapatkan respon positif dari Para Rektor PTKIN. Tidak ada satu pun yang komplain dengan pelayanan yang diberikan oleh para panitia.
Dr. Rozaki merasa penting diterbitkannya buku yang mendokumentasikan kesuksesan penyelenggaraan IPPBMM VIII, baik sukses sebagai kontingen maupun penyelenggara. Best Practices IPPBMM tersebut dapat menjadi role model seluruh PTKIN dalam menyelenggarakan event lainnya. Sehingga perlu adanya masukan dari para panitia penyelenggara yaitu evaluasi kegiatan IPPBMM dari masing-masing seksi kepanitiaan, yang nantinya juga bisa menjadi bahan masukan penyusunan buku tersebut, demikian jelas Dr. Abdur Rozaki. (Weni/Dimas/Revi/Bayu/Ihza)