AICIS 2021, Lahirkan Rekomendasi untuk Kemajuan Peradaban Dunia

Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) ke-20 resmi ditutup oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI, Prof. Dr. H. Nizar Ali, M. Ag., Kamis (28/10/21) malam.

Dalam sambutannya, Prof. Nizar mengapresiasi setinggi-tingginya kepada semua yang turut serta mengggelar kegiatan ini. Kegiatan ini berbeda dan luar biasa. Meskipun di tengah masa pandemi namun kreasi pelaksanaan secara virtual dirasa sangat luar biasa. AICIS yang telah digelar sejak 24-28/10 secara hybrid membahas isu dan topik yang dikaitkan dengan fikih dan ajaran Islam diharapkan dapat bermanfaat untuk kemajuan dan kemaslahatan dunia.

Kegiatan yang menghadirkan para pakar dari dalam dan luar negeri ini melahirkan sepuluh rekomendasi untuk kemajuan peradaban dunia dalam kontekstual Islam, yakni keberpihakan kajian Islam untuk memperkuat dan mendorong kemajuan pendidikan tinggi sebagai pusat penelitian yang peduli pada kebijakan publik.

Berikutnya Islam yang moderat dan kritis perlu terus dikembangkan, sehingga dialog yang sehat dapat dibangun dalam kehidupan dan praktik keagamaan.

Selanjutnya, mengontekstualisasikan ajaran Islam dalam kehidupan warga negara, ajaran islam yang komperhansif mampu digunakan dalam semua konsep kehidupan.

Poin lainnya, lembaga pendidikan Islam harus mengadopsi metode pembelajaran baru, adanya dukungan penuh dari pemerintah untuk peningkatan kualitas pendidikan. Termasuk support dari stakeholder perguruan tinggi Islam.

Tidak kalah pentingnya penelitian normatif dan empiris dalam kajian Islam perlu diseimbangkan dan dibuat lebih baik lagi. Berikutnya, manfaat platform digital untuk berbagai bidang penelitian. Terakhir, adanya akreditasi jurnal hasil AICIS.

Rekomendasi tersebut juga diharapkan menjadi catatan bagi semua peserta AICIS untuk dapat diterapkan dan diwujudkan dalam bentuk nyata.

AICIS merupakan agenda tahunan dari Kementerian Agama RI yang mengundang para mahasiswa, peneliti, penulis dan cendekiawan untuk berbagi hasil riset terkait keislaman yang mempunyai relevansi dengan kehidupan masyarakat. Tema setiap tahun akan selalu berubah, kali ini dengan tema “Islam in a Changing Global Context: Rethinking Fiqh Reactualization and Public Policy” diharapkan dapat memacu dan menggungah para cendikiawan dalam studi islam dalam menanggapi perubahan revolusi industri 4.0.

Hingga akhir plenery, para cendikiawan muslim sangat antusias hingga akhir. AICIS Ke-20 sangat istimewa karena dibuka langsung oleh Wakil Presiden RI, KH. Ma’ruf Amin dan Menag RI, Yaqur Kholil Qoumas yang berharap dapat menajdikan fiqh islam sebagai jalan kelaur dari setiap permasalahan sosial kemasyarakatan.

AICIS kali ini juga istimewa dengan datangnya seorang Menteri Ekonomi, Sri Mulyani yang berbagi pandangan tentang kontribusi fiqh islam dalam membangun kebijakan finansial dan moneter di indonesia dalam menghadapi pandemi covid-19. AICIS yang dilaksanakan secara virtual ternyata juga memiliki sisi positif lainnya yakni bisa disaksikan secara langsung oleh ribuan mahasiswa dan masyarakat bahkan dengan teknologi AICIS OneTouch, masyarakat bisa menikmati diskusi para cendekiawan muslim dari berbagai belahan dunia. 365 Paper dari Presenter seluruh dunia sukses di presentasikan. Laporan dari Panitia, ada 1100 lebih paper disaring hingga menjadi 365. (Tim Humas)