Pembukaan Acara Summer School 2022 Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, Datangkan 100 Peneliti dan Akademisi Mancanegara
Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga menyelenggarakan International Summer School 2022 dan akan berlangsung mulai Senin, 20/6 s.d. 24/6/2022 bertempat di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Indonesia. International Summer School atau Sekolah Musim Panas Internasional ini diselenggarakan bersama European Network for Islamic Studies (ENIS), European Research Program "Mediating Islam in the Digital Age" (MIDA) dan the Netherlands Interuniversity School of Islamic Studies (NISIS), Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, dan Universitas Islam Internasional Indonesia. Acara ini dibuka secara resmi oleh Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Dr. Phil Al Makin, M.A., dan dihadiri oleh Ketua Senat, Rektor UIN Sunan Kalijaga beserta jajaran Wakil Rektor, Direktur Pascasarjana, Perwakilan dari Kemenag RI, 72 speakers Summer School dan lebih dari 100 peserta Summer School dari berbagai universitas di dunia serta tamu undangan, bertempat di Gedung R.H.A Soenarjo, S.H., atau Convention Hall UIN Sunan Kalijaga.
Summer School 2022 ini diinisiasi oleh Prof. Christian Lange (NISIS), Dr. Pascal Buresi (MIDA) dan Prof. Noorhaidi Hasan (UIN Sunan Kalijaga/UIII). Mobilitas dan mobilisasi adalah dua dimensi yang saling terkait dalam struktur masyarakat Muslim yang telah memainkan peran penting dalam membentuk perkembangan agama, intelektual, dan politik masyarakat ini selama berabad-abad. Mengambil gerakan sebagai praktik mediasi, tujuan Summer School adalah untuk mempelajari bagaimana mobilitas orang yang telah mempengaruhi hubungan masyarakat Muslim dengan masa lalu mereka sendiri, pemahaman mereka tentang lingkungan mereka saat ini, pembentukan atau dekonstruksi stereotip yang mengakar atau baru, dan dinamika lokal mobilisasi politik dan/atau intelektual mereka.
Pada sambutannya saat membuka acara, Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof. Dr. Phil Al Makin, MA, mengucapkan selamat datang di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Indonesia, dan ungkapan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang turut mensukseskan acara besar Summer School 2022 yang digelar oleh Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga. Rektor menyebutkan bahwa acara ini merupakan salah satu upaya besar UIN Sunan Kalijaga berpartisipasi aktif dalam agenda internasional yang melibatkan banyak pakar dan akademisi berkelas dunia.
Prof. Dr. Abdul Mustaqim, selaku direktur pascasarjana UIN Sunan Kalijaga menyatakan bahwa dengan acara ini, Yogya tidak hanya sah menjadi kota wisata atau kota toleransi, di mana kosmopolitanisme cukup kentara di bumi Yogya. Lebih dari itu, Yogya bisa menjadi pusat pendidikan yang sempurna. Sementara itu, Prof. Dr. Noorhaidi Hasan, Guru Besar UIN Sunan Kalijaga dan juga Dekan Fakultas Studi Agama Islam di Universitas Islam Internasional Indonesia sekaligus sosok yang menjembatani kerja sama UIN Suka dengan pihak ENIS/NISIS-MIDA, menyampaikan bahwa acara ini akan membahas topik mobilitas dan mobilisasi dalam masyarakat Muslim, dulu dan sekarang. Acara ini juga digelar salah satunya dalam rangka menangkal ekstremisme.
Pada kesempatannya mewakili NISIS, Prof. Christian Langemenyebutkan bahwa Netherland Interuniversity School for Islamic Studies (NISIS) adalah kolaborasi antara sembilan universitas Belanda dan Belgia dengan beasiswa substantif tentang Islam dan masyarakat Muslim. “Sebagai sekolah riset nasional, NISIS mengakui bahwa Islam hanya dapat dipelajari dengan baik dari sudut disiplin yang berbeda dan dengan kepekaan multidisiplin, tanpa mengabaikan kekhususan doktrin, budaya dan sejarahnya.” Mahasiswa dan peneliti yang mengikuti kegiatan NISIS memiliki latar belakang disiplin ilmu hukum, sejarah, studi agama, teologi, antropologi, sosiologi, studi politik, studi media, studi keamanan dan filologi. NISIS mencakup berbagai keahlian regional, karena secara geografis, anggota NISIS bekerja di Timur Tengah, Afrika, Turki, Iran, Indonesia, Asia Tengah, Rusia, Cina, dan Eropa Barat.
Dilanjutkan dengan Dr. Pascal Buresi jmenyampaikan mengenai MIDA, yakni sebuah program yang dikoordinasikan oleh 'Centre National de la Recherche Scientifique' (CNRS) di Paris, dan melibatkan konsorsium internasional dari 25 lembaga penelitian, universitas dan mitra non-akademik yang berbasis di Belgia, Bosnia-Herzegovina, Prancis, Jerman, Belanda, Qatar dan Spanyol. Proyek ini didanai oleh hibah dari Departemen Riset dan Inovasi Komisi Eropa. Proyek MIDA berorientasi pada digitalisasi dan inovasi teknologi dengan harapan dapat memberikan dampak luar biasa pada Islam sebagai budaya, agama, dan peradaban, dan bahwa pengaruhnya beragam dan ada di mana-mana. Diharapkan melalui Summer School ini semua peserta dapat saling memberikan wawasan baru dan mendapatkan pengalaman yang berkesan.
Pada Sekolah Musim Panas Internasional tahun ini terdapat delapan pembicara utama yang akan membagikan berbagai hasil penelitian-penelitian mereka terkait dengan topik utama Summer School 2022. Pembicara utama tersebut yaitu Prof. Martin van Bruinessen (Universitas Utrecht), Dr. Syafiq Hasyim (UIII), Prof. Claudia Derichs (Universitas Humboldt Berlin), Dr. Sunarwoto (UIN Sunan Kalijaga), Prof. Edith Franke (Universitas Marburg), Dr. Istiqomah (IAIN Ambon), Dr. David Kloos (KITLV), dan Dr. Syamsul Rijjal (UIN Syarif Hidayatullah). Selain itu, terdapat sejumlah mahasiswa terpilih dari berbagai negara yakni Indonesia, Belanda, Prancis, Belgia, Jerman, Spanyol, Inggris, Maroko, Tunisia, Aljazair, Italia, Mesir, Turki, Lebanon, Iran, dan Pakistan. (Ihza/Alfan)