Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains di Kampus Fakultas Saintek
Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menyelenggarakan Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam & Sains (KIIIS), bertempat di ruang teatrikal, 18/11/2019. Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama, M. Ja’far Luthfi, M. Si., Ph.D., selaku ketua panitia mengatakan bahwa acara ini terselengara berkat kerjasama Pusat Studi Integrasi-Interkoneksi Islam dan Sains, dan Program Magang Fakultas Saintek. Dijelaskan, KIIIS dilatarbelakangi oleh kebingungan banyak pihak tentang interpretasi integrasi interkoneksi Sains Islam. Oleh karena itu bidang tiga Fakultas Sains dan Teknologi didukung oleh program magang mahasiswa merintis acara KIIIS yang pada tahun ini merupakan yang kedua.
Konferensi yang diikuti 148 peserta pemakalah dan ratusan peserta aktif ini menghadirkan pembicara utama Prof. Dr. M. Amin Abdullah (Guru Besar Ilmu Filsafat UIN Sunan Kalijaga) dan Prof. Dr. H. Siswanto Masruri, MA (Guru Besar Fakutas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta). Dipandu moderator Wakil Dekan Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Agung Fatwanto, M. Kom, Ph. D.
Konferensi ini diikuti oleh 148 perserta pemakalah dan 134 peserta pasif. Peserta yang mengikuti konferensi ini berasal dari berbagai perguruan tinggi baik Negeri maupun Swasta dari seluruh Indonesia.
Pada kesempatan kali ini Prof. Dr. M. Amin Abdullah menyampaikan materi tentang “Integrasi Agama dan Sains Bagi Mahasiswa Perguruan Tinggi (Inter-, Multi-, dan Transdisiplin Era Generasi Ketiga Perguruan Tinggi)”. Menurut Priof. Amin Abdullah, perguruan tinggi di Indonesia sedang menghadapi tantangan berupa radikalisme dan intoleransi, oleh sebab itu perguruan tinggi harus mempersiapkan mahasiswanya agar menjadi lulusan yang siap menghadapi tantangan zaman dimana pada era saat ini banyak aliran radikalisme dan intoleran. Para mahasiswa dan sarjana harus memiliki “pemikiran yang tinggi” agar dapat menanggapi atau menyikapi isu-isu radikalisme dan intoleran dengan lebih cerdas, tepat dan bermartabat. Generasi ketiga universitas memiliki beberapa corak, salah satunya keilmuan yang di ajarakan bersifat interdisiplin, multidisiplin, dan transdisiplin. Jadi antara ilmu alam, ilmu sosial dan ilmu agama saling berkaitan tanpa harus kehilangan inti dari masing –masih keilmuan. Suatu bidang ilmu dapat dikatakan terintegrasi dengan bidang keilmuan lain apabila keilmuan tersebut saling menembus, keterujian intersubjektif, dan imaginasi kreatif.
Sementara itu Prof. Dr. H. Siswanto Masruri, M.A., menyampaikan materi dengan judul “ Piramida Integrasi - Interkoneksi Islam dan Sains”. Menurut Prof. Siswanto, integrasi Islam dan Ilmu yang dimaksud adalah adanya lack of empirical dimension dan lack of systematization. Sedangkan interkoneksi memiliki 4 aspek yaitu komplementasi, konfirmasi, kontribusi (di bagian ini ada titik temu dengan integrasi), dan komparasi (perbandingan).
Dengan konferensi ini diharapkan UIN Sunan Kalijaga dapat semakin maju dengan visi integrasi interkoneksinya, dan konferensi ini dapat berlangsung setiap tahun dengan partisipasi dan kualitas yang makin meningkat. Seluruh paper yang sudah dipresentasikan akan diterbitkan dalam prosiding. (Weni)