LPPM UIN Suka Ajari Pedagang Pasar; Tips Berdagang Berkah

Sejumlah pedagang pasar di Desa Tirtonirmolo mengikuti klas pendampingan dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UIN Sunan Kalijaga, bertempat di Balaidesa Tirtonormolo, Kasihan, Rabu, 17/3/2020. Hadir dalam sesi pendampingan sebagai narasumber kali ini adalah: Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sunan Kalijaga, yang juga pengelola Rumah Makan Selaras, Miftachul Choiri, S. Sos., M. Si., yang menyampaikan tema “Menggapai Berkah di Masa Pandemi. Selain itu juga hadir tim pendamping dari Pegadaian Syari’ah. Dari tim pendamping, para pedagang diantaranya mendapatkan materi tentang bagaimana mendapatkan permodalan yang baik tanpa harus berhubungan dengan rentenir, manajemen pengelolaan modal, cara-cara memasarkan dagangan untuk mendapatkan pelanggan yang semakin banyak dan seterusnya.

Hadir pula dalam forum pendampingan pedagang pasar kali ini antara lain, Ketua Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Dr. Muhrisun, S. Ag., BWS, M. Ag. Ketua Pusat Pengabdian Masyarakat, Trio Yonathan Tejo Kusumo, dan Dekan FEBI UIN Suka, Dr. Afdawaidza, M. Ag. Di sela sela agenda pendampingan Trio Yonathan menyampaikan, forum pendampingan kepada para pedagang pasar seperti ini merupakan rangkaian dari sekolah pasar yang digagas LPPM UIN Sunan Kalijaga. Yang akan berlangsung secara berkelanjutan. Sesi pendampingan kali ini terselenggara atas kerja-sama LPPM UIN Suka dengan Pegadaian Syari’ah dan FEBI UIN Suka. Jika sebelumnya materi yang disampaikan mengenai teorinya, selanjutnya menerapkan keilmuan untuk pengelolaan pasar. Tim pendamping dari LPPM UIN Sunan Kalijaga terdiri dari para dosen dan mahasiswa dari berbagai bidang keilmuan untuk membantu mengelola pasar agar lebih tertata dan maju. Di samping pendampingan seperti ini, LPM UIN Sunan Kalijaga juga menerjunkan para mahasiswa KKN bersamaan dengan pelaksanaan KKN yang lain mulai 18/3/2021, yang salah satu program-kerjanya melakukan pendampingan dengan terjun langsung ke pasar.

Dr. Afdawaidza menambahkan, di wilayah DIY terdapat tidak kurang dari 402 pasar tradisional, 50% nya berada di wilayah pedesaan. Keberadaan pasar tradisional dengan jumlah pedagang pasar yang begitu banyak itu sangat penting artinya bagi kemajuan perekonomian bangsa. Dibutuhkan uluran tangan dari negara agar keberadaan mereka semakin mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat utamanya di pedesaan. Oleh karena itu LPPM UIN Sunan Kalijaga sebagai kepanjangan tangan Negara berupaya melakukan sinergi dengan dinas instansi terkait untuk memajukan pasar melalui pendampingan berkelanjutan. Lebih lebih di masa Pandemi Covid-19 sangat dibutuhkan motivasi dari semua pihak agar para pedagang pasar bisa terus beraktifitas.

Baca Juga : Jika Jatuh Hati Selesaikan Secara Syari'ah

Sementara itu, Miftachul Choiri dalam paparannya antara lain memberikan pemahaman tentang bagaimana berdagang secara berkah. Menurut Miftachul nilai nilai Islam mengajarkan agar berdagang menghasilkan keuantungan yang berkah dan usaha dagang bisa berkembang dengan baik. Diantaranya; niatkan semua usaha dagang semata karena untuk mendapat ridla dari Allah SWT, istiqomah untuk selalu melakukan perbuatan yang baik, bersungguh sungguh dalam berdagang, cerdas menawarkan dagangannya, bersikap ramah kepada setiap pembeli, bersaing secara sehat, saling membantu dan peduli antar pedagang, menjaga kebersihan dan menata dengan baik barang dagangannya.

Perlu juga dipahami etika jual beli, diantara; jujur, menjual barang dagangan yang berkualitas, tidak ada unsur judi/ngijon, tidak mengurangi timbangan, tidak membuat pembeli kecewa karena satu kali kecewa tak akan membeli lagi bahkan bisa menyebarkan kekecewaan kepada pembeli lain, menjual barang dagangan yang jelas. Miftachul Choiri juga menjelaskan agar tidak mencari berkah kepada dukun atau paranormal, cukuplah kepada Allah SWT untuk memohon pertolongan dengan shalat dhuha, shalat tahajut atau shalat hajat, bersihkan keuntungan dagang dengan berzakat dan bersedekah, Insya Allah usaha menjadi berkah, awet dan berkembang, demikian jelas Miftachul Choiri. (Weni)

Baca Juga :KKN Papua Emas UIN Suka Inisiasi Rumah Karya Papua