Prodi PMI UIN Sunan Kalijaga adakan Seminar " Mengintegrasikan Budaya dan Islam Dalam Pemberdayakan Masyarakat Berkelanjutan"
Program Studi S1 Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) UIN Sunan Kalijaga menyelenggarakan seminar ilmiah bertajuk “Mengintegrasikan Budaya dan Islam dalam Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan” pada Selasa (19/11/2024). Kegiatan yang bertempat di Convention Hall UIN Sunan Kalijaga ini menghadirkan dua narasumber terkemuka, yakni Prof. Dr Dr h.c. mult. Christoph Stückelberger, Presiden Geneva Agape Foundation sekaligus pendiri Globalethics dari Swiss, serta Abimanyu Prasastia Perdana, seorang seniman dan praktisi kebudayaan. Acara ini diawali dengan sambutan dari Wakil Dekan 3 Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Dr. H. Muhsin, S.Ag., M.A., M.Pd., serta Ketua Program Studi PMI, Siti Aminah, S.Sos., M.Si., yang menekankan pentingnya peran mahasiswa dalam pengembangan masyarakat berbasis nilai-nilai Islam dan budaya lokal.
Sementara itu sebagai narasumber, Prof. Christoph menyampaikan materi bertema Cultivation Culture Building Economic yang berfokus pada enam tahapan pemberdayaan masyarakat. Tahapan tersebut meliputi identifikasi masalah masyarakat, analisis situasi, penilaian dampak positif dan negatif, pengambilan keputusan berbasis evaluasi, pemantauan hasil dalam jangka waktu 1–2 tahun, serta adaptasi melalui revisi kebijakan jika ditemukan kendala. Metode ini sesuai dengan pendekatan yang telah diterapkan mahasiswa PMI dalam praktik pengembangan masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain itu, Prof. Christoph membagikan wawasan dan pengalaman global yang diperoleh dari berbagai negara, memantik diskusi kritis, serta menghadiahkan buku Globalance dan sejumlah buku terbitan Globalethics kepada mahasiswa dan dosen.
Lain halnya dengan Abimanyu Prasastia Perdana mengupas peran kebudayaan dalam pemberdayaan masyarakat. Ia menekankan pentingnya penguatan identitas diri melalui pemberdayaan individu sebelum mengupayakan pemberdayaan komunitas. Selain itu, Abimanyu juga mendorong peserta untuk menjunjung tinggi kebanggaan terhadap budaya lokal sebagai landasan utama dalam membangun masyarakat berkelanjutan. Seminar ini mendapatkan respons positif dari mahasiswa dan tamu undangan, yang terlihat dari tingginya antusiasme peserta dalam sesi tanya jawab dan diskusi. Dengan pendekatan yang mengintegrasikan nilai-nilai Islam dan budaya lokal, kegiatan ini memberikan kontribusi signifikan bagi pengembangan paradigma pemberdayaan masyarakat yang inklusif dan berkelanjutan (hms)