UIN Sunan Kalijaga Mendorong Wisudawan Menjadi Entrepreneurship Kreatif dan Inovatif

Di era distruptif sekarang ini perubahan secara cepat di bidang pendidikan, ekonomi, politik dan sosial bisa saja terjadi. Karena masanya teknologi informasi berkembang cepat dan teknologi industri sudah bermetomorfosis menjadi teknologi robotik. Sehingga generasi muda ke depan harus mempersiapkan sebaik mungkin agar tetap eksis dan bermanfaat bagi masyarakat luas.

Demikian pesan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Prof. Dr. Sutrisno, M.Ag saat memberi sambutan pada pelaksanaan Wisuda Periode IV tahun 2019 di gedung Prof. Dr. H. M. Amin Abdullah, Kamis (8/9). UIN Sunan Kalijaga meluluskan sebanyak1.128orang sarjana, dengan rincian: 895 orang lulus S-1, 214 orang lulus S-2, dan 19 orang lulus S-3.

Pelaksanaan upacara wisuda dilakukan 2 kali, 560 orang wisudawan/wisudawati diwisuda Rabu, 7/8/19, 568 diwisuda Kamis, 8/8/19. Sampai dengan wisuda hari ini, jumlah lulusan atau alumni UIN Sunan Kalijaga adalah60.541orang,626orang di antaranya bergelar Doktor, dan5.572bergelar Magister.

Sutrisno menambahkan UIN Sunan Kalijaga selaku lembaga pendidikan siap melahirkan wisudawan yang punya jiwa entrepeuner. Karena untuk memasuki generasi ke tiga ini kita butuh tiga aspek yakni education, riset dan entrepeneurship. Kami sudah memulai pengajaran sarjana (S1) sampai program doktor (S3) dikembangkan pendidikan dengan pendekatan inter multi transdispliner. “Mahasiswa sudah bisa mengambil matakuliah di luar fakultasnya masing-masing, sesuai bidang yang akan dikuasai.”tutur Sutrisno yang juga Ketua Tim Pengemgembangan Kurikulum Perguruan Tinggi Islam di Ditjen Pendis Kemenag.

Menurut Sutrisno sekarang ini peran orang terbagi menjadi empat kelompok yaitu employed atau yang dipekerjakan, self employed yang mempekerjakan diri sendiri, ada seorang bisnisman dan kelompok investor. Sekarang ini dunia 90% dikuasai oleh bisnisman dan investor. “Silakan kalau alumni banyak yang menjadi kelompok employed di instansi pemerintah atau BUMN, agar segera bergeser ke posisi self employed atau syukur bisa sampai ke investor.”kata Sutrisno.

“Yang terpenting kuliah tidak hanya ijazah tapi bisa mengkembangkan kemampuan nalar kausalitas atau sebab-akibat, berfikir logis dan kritis, kreatif serta inovatif. Bagaimana mengubah cara hidup, word view. Dan sekarang mulai realisasi hidup dan wujudkan mimpi untuk meraih masa depan yang lebih baik.”tambah Sutrisno.

Sementara orang tua wali mahasiswa Sutopo, S.Pd. mengatakan kehidupan pasca wisuda ini bukan hanya sekedar bagaimana mencari pekerjaan yang layak, pekerjaan yang diidamkan, pekerjaan dengan pangkat tinggi atau gaji besar. Namun bagaimana putra-putri kami dapat menjadi manusia yang memberikan manfaat , bermanfaat bagi negara, keluarga dan diri sendiri.

“Ketika merasa berkontribusi dan sukses tetaplah rendah hati. Sebab setiap manusia memiliki proses, waktu dan kesuksesan masing-masing, kami pun sebagai orang tua akan terus mengapresiasi apa pun pencapaian kalian.” Ucap Sutopo saat memberi sambutan wisuda mewakili orang tua wali mahasiswa. (khabib/humas)