Wisuda Periode I, UIN Sunan Kalijaga Luluskan 1.801 Mahasiswa
Potret Wisudawan Wisudawati UIN Sunan Kalijaga Pada Sidang Senat Terbuka Wisuda Periode I
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta mewisuda sejumlah 1.801 Sarjana. Pada pelaksanaan wisuda kali ini, Wakil Rektor 1, bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Prof. Dr. H. Iswandi Syahputra mewakili Rektor UIN Sunan Kalijaga mewisuda secara simbolis diawali dengan melafalkan Basmalah teriring doa keberkahan untuk seluruh Wisudawan/Wisudawati pada prosesi Wisuda periode I Tahun Akademik 2022/2023, bertempat di gedung Prof. H.M. Amin Abdullah, 1/11/2022. Sementara itu pelaksanaan wisuda dilakukan dalam tiga hari (1,2,3/11/2022). 1/11/2022 diwisuda 356 orang Sarjana dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 145 orang Sarjana dari Fakultas Sosial dan Humaniora, dan 110 orang lulusan Program Magister dan Doktor Pascasarjana, dengan total jumlah yang diwisuda 611 orang. 2/11/2022 diwisuda 193 orang Sarjana dari Fakultas Adab dan Ilmu Budaya, 113 orang Sarjana dari Fakultas Sains dan Teknologi, 275 orang Sarjana dari Fakultas Syari’ah dan Hukum, dengan total jumlah yang diwisuda 581 orang. 3/11/2022, diwisuda 192 orang dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi, 159 orang dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, 258 orang dari Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, total yang diwisuda berjumlah 609 orang, sehingga keseluruhan Wisudawan/Wisudawati berjumlah 1.801.
Sementara itu, 17 orang Wisudawan/Wisudawati berhasil meraih predikat sebagai lulusan terbaik- tercepat. Lulusan terbaik- tercepat Program Sarjana (S1) dari semua fakultas diraih: Salman Thoybhi, Ahmad Johan Faidlony Thoha, Saila Fadhila Ulfa, Irfan Chairur Rachman, Rosyida Almira Rindu Ginting, Gokhan, Fathurrohman Ramadhan, dan Ahmad Nurcholish. Lulusan terbaik-tercepat Program Magister diraih oleh Aabidah Ummu Aziizah, Thalita Hayu Maharsani, Sammad Hasibuan, Dony Fahrudy, Muhammad Muhajir, Siti Haryati, Muhammad Latif Abdullah, Alfi Fadatul Umami. Sementara blulusan terbaik-tercepat Program Doktor diraih oleh Ali Murtadho.
Prof. Al Makin dalam sambutannya secara daring karena mengikuti kegiatan Religion Twenty (R20), sebuah forum yang menghadirkan pemuka agama dan tokoh antarsekte dari seluruh dunia sebagai rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, antara lain mengajak wisudawan wisudawati untuk terus membaca, meningkatkan minat baca dan menumbuhkan semangat untuk terus belajar. “Para wisudawan wisudawati meskipun anda berbahagia melewati fase penting Sarjana, Magister dan Doktor, tapi pesan kami juga pesan dari para Dosen, anda tetaplah belajar. Jangan berhenti, anda harus terus membaca. Belilah buku, atau download-lah buku walaupun berupa PDF. Anda beruntung bisa mengenyam perguruan tinggi S2 apalagi S3. Syukurilah! Namun kita juga perlu melihat statistik Indonesia, bahwa Indonesia masih tertinggal dengan negara lainnya dalam hal literasi. Indonesia perlu meningkatkan minat baca. Kalah dengan negara tetangga.maka berjanjilah walaupun anda sudah Sarjana bahkan Doktor anda harus tetap membaca. Belilah, downloadlah, pinjamlah, bacalah.” tuturnya
Tidak hanya itu, RektorProf. Al Makin juga berpesan untuk seluruh lulusan UIN Sunan Kalijaga agar tidak boleh menyerah dan terus bermimpi setinggi-tingginya. Prof. Al Makin menginformasikan bahwa 18 Prodi program studi telah diakses Akreditasi Internasional FIBAA secara serentak dan mendapatkan Rekor MURI. Hal tersebut dapat dijadikan hal positif untuk memotivasi Civitas Akademika. ”Alhamdulillah semuanya lancar. Insya Allah kita akan terakreditasi secara Internasional dan ini adalah modal besar bagi Wisudawan Wisudawati, anda siap berkompetisi tidak hanya di level nasional tapi juga internasional. Saat ini, UIN Sunan Kalijaga juga masih menjadi satu satunya PTKIN yang terakreditasi unggul ini adalah modal utama.”
Bukan tanpa alasan Rektor UIN Sunan Kalijaga mengajak mahasiswa untuk terus membaca dan berani bermimpi. Menurut Prof. Al Makin, cara untuk menyuburkan mimpi adalah dengan membaca bacaan. Pada kesempatan tersebut, Prof. Al Makin menjelaskan sinopsis sebuah buku yang bertajuk “Promise Me Dad” karya Joe Biden dan mengenalkan tokoh-tokoh dunia yang bisa dijadikan inspirasi, seperti Joe Biden, Barack Obama, Rishi Sunak, dan Martin Luther King.
Rishi Sunak adalah Perdana Menteri Inggris yang beretnis India berkulit berwarna dan ini adalah perdana menteri terbaru Inggris. Kemudian Barack Obama, Presiden Amerika yang berkulit berwarna keturunan dari dan bersekolah di Menteng Jakarta. Mungkin tidak ada yang menyangka bisa jadi Presiden Amerika.
Buku Promise Me Dad karya Joe Biden, seorang politikus Amerika yang saat ini menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat ke-46. Prof. Al Makin menggaris bawahi perjuangan seorang Joe Biden sebagai seorang ayah dan suami yang menghadapi banyak kesulitan dan membuat luka batin. Bagaimana dirinya harus kehilangan istri dan anaknya karena kecelakaan, lalu juga kehilangan anaknya yang lain karena kanker. Meskipun demikian, dirinya tetap berjuang dalam politik dan akhirnya berhasil menduduki jabatannya sebagai Presiden Amerika Serikat di usianya yang memasuki 78 tahun.
“Anda akan banyak mendapatkan pelajaran anda tidak boleh menyerah terus harus mimpi setinggi-tingginya. Siapa tahu anda akan menjadi Presiden Indonesia, Menteri di Indonesia, Gubernur, Bupati, dan pengusaha sukses. Siapa tahu anda adalah calon Guru Besar, Profesor, Dekan, Rektor. Siapa tahu anda akan melanjutkan S2 S3 menjadi Profesor internasional sehingga Anda harus pergi ke seluruh dunia. Tidak ada yang tahu. Jangan ragu-ragu, dan jangan berputus asa,” demikian pesan Prof. Al Makin.
Selain buku karya Joe Biden, Prof. Al Makin juga menyarankan untuk membaca Biografi tokoh besar seperti Martin Luther King Junior, tokoh Amerika yang terkenal karena memperjuangkan kesetaraan warna hitam dan warna putih. “Ini luar biasa. Melihat perjuangan para tokoh besar dunia akan menguatkan jiwa kita, akan menguatkan spiritualitas kita, akan mendekatkan diri kita pada Tuhan, akan mendekatkan diri kita pada awal, sehingga kita tidak mudah putus asa dan akan terinspirasi untuk bisa hidup yang memiliki arti bagi kebaikan peradaban dunia, demikian harap Prof. Al Makin. (Tim Humas)