UIN Sunan Kalijaga Menerima Kunjungan Tamu dari Universitas Islam Raden Rahmat Malang
UIN Sunan Kalijaga menerima kunjungan dari Jajaran Pimpinan Universitas Islam Raden Rahmat (UNIRA) Malang. Delegasi tamu dari UNIRA yang terdiri dari Wakil Rektor 1, Dr. Sutomo, S.Ag., M.Sos, Wakil Rektor 3, Dr. H. Hasan Basri, M.Pd., beserta para Kepala Biro, pimpinan Unit dan Dekatan dari UNIRA, diterima Wakil Dekan 3, bidang Kemahasiswaan dan Kerja sama, UIN Sunan Kalijaga, Dr. Abdur Rozaki, Kepala Biro AUK, Dr. Ali sodiq, Kepala Bagian Kerja sama, Dra. RTM. Maharani, M.M., serta para pimpinan Unit dan Lembaga UIN Sunan Kalijaga, bertempat di Aula Program Pascasarjana, kampus setempat, 13/3/2023.
Kunjungan dalam rangka penandatanganan kerja sama dan studi banding ini diawali dengan sambutan Wakil Rektor 3, sambutan dari perwakilan tamu, dan berlanjut sharing session. Dalam sambutannya Wakil Rektor 3, Dr. Abdur Rozaki antara lain menyampaikan, pihaknya menyambut baik penandatanganan MoU dengan Universitas Islam Raden Rahmat Malang. Hal ini juga sebagai implementasi tekat UIN Sunan Kalijaga untuk terus memperbanyak jaringan. Baru saja UIN Sunan Kalijaga juga melakukan penandatanganan MoU dengan KPU DIY untuk membuat TPS di kampus
Melalui jajaring yang terus bertambah ini mendukung kampus UIN Sunan Kalijaga dapat semakin banyak mendulang prestasi, baik di tingkat nasional maupun internasional. Baru saja prestasi itu bertambah lagi, yakni: UPT. Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga menjadi rujukan nasional, tidak lagi sekedar penghargaan. “Jadi forum ini penting bagi UIN Sunan Kalijaga. Apalagi ada alumni UIN Sunan Kalijaga yang berkarya di UNIRA. Maka melalui forum ini dapat merekatkan tempat kerja alumni dengan almamaternya,” kata Dr. Rozaki.
Dr. Rozaki juga menyampaikan, UIN Suka dapat meraih akreditasi Unggul, karena semua bekerja dan memiliki semangat dan keikhlasan untuk membuat tim besar. “Tim besar itu adalah tim akademik dalam penyelenggaraan kerja-kerja besar yang imbasnya meningkatkan reputasi UIN Sunan Kalijaga di tingkat global.
Wakil Rektor 1 UNIRA, Dr. Sutomo, S.Ag., M.Sos, dalam sambutannya mengapresiasi apa yang disampaikan Dr. Rozaki yang mencerahkan. Forum kali ini menurutnya menjadi forum alumni kangen kampusnya. Selain itu pihaknya ingin belajar banyak, pengembangan kampus, mencontoh banyak kemajuan dan kebaikan yang dilakukan UIN Sunan Kalijaga. UNIRA perlu melakukan akselerasi untuk membangun UNIRA dengan belajar kepada kampus yang lebih tua. Juga belajar pengembangan keilmuan, integrasi keilmuan yang yang dilakukan UIN Sunan Kalijaga, sehingga banyak melahirkan tokoh besar, yang memiliki pengaruh dunia. Melalui forum ini pihaknya juga memperoleh pengalaman tentang tata kelola, semangat, sehingga dapat membuat tim besar.
Kabiro AUK UIN Sunan Kalijaga, Dr. Ali Sodiq menyampaikan, untuk membuat tim besar yang pengaruhnya dapat dirasakan di tingkat internasional, bukan sebatas keberhasilan penyelenggaraan seremonial kegiatan akademik. Tetapi juga rangkaian kegiatan yang melingkupinya. Seperti: managerial anggaran, keberanian pimpinan mengambil kebijakan besar, kepatuhan semua bagian untuk menjalankan dengan baik kebijakan besar itu, didukung kegiatan-kegiatan akademik yang berjalan dengan baik. Pembelajaran, jurnal, fasilitas, semua bergerak cepat. Kegiatan Mahasiswa untuk masyarakat juga terus dipacu, termasuk kompetisi dan prestasi Mahasiswa, hingga perpustakaan yang bisa menjadi rujukan.
Sementara itu, untuk menembus predikat Akreditasi unggul, bukanlah memulai dari nol. Tetapi melihat mana saja yang memiliki potensi untuk Unggul. Dari Prodi-prodinya dibawa dulu ke Akreditasi Internasional. Semua strategi ditempuh untuk bisa membuat semua SDM lari meraih prestasi. Dari Dosen, Tendik dan Mahasiswa. Setiap kompetisi nasional dan internasional dikawal ketat sehingga dapat meraih kemenangan. Setiap kegiatan Mahasiswa didampingi dengan baik. Juga diberikan bimtek dan support anggaran delegasi. Tentang beasiswa; banyak beasiswa untuk membuat Mahasiswa bersemangat meraih prestasi. Beasiswa KIP, Bank Indonesia, Baznas pusat dan daerah, Pemerintah Daerah, dan lain-lain. Reputasi UIN Sunan Kalijaga juga didukung keberadaan UIN Sunan Kalijaga yang memiliki perpustakaan dengan teknologi RFID, dengan sistem yang menyatu sistem SIA dan sistem administrasi terintegrasi. Selain memiliki koleksi buku-buku dan digital, perpustakaan UIN Sunan Kalijaga juga memiliki living collection. Diantaranya Rektor UIN Sunan Kalijaga yang memiliki keilmuan khusus yang diakui dunia. Dr. Suharto, (seorang difabel yang memiliki keilmuan luar biasa), Suster Ambrosia (mahasiswa non-Muslim), dan lain-lain.
Dr. Sujadi selaku Pembina Kegiatan Kemahasiswaan menambahkan, beberapa hal terkait kegiatan pengembangan akademik untuk memacu reputasi internasional. Menurutnya, semua konteks kerja universitas mengacu 9 standar akreditasi. Tanpa standar acuan itu, kerja menjadi sia-sia. Dokumen, aplikasi, sistem digital akademik SIA, Ortala, Ortaker lembaga mengacu kepada aturan yang disepakati tiga kementerian (Kemenag, Kemenpan, Kemenristekdikti). Sementara itu, sistem informasi sudah menyatu memayungi semua dan berbasis 9 kriteria akreditasi. “Jadi semua program pengembangan akademik terdokumentasi mengacu 9 kriteria,” kata Sujadi.
Semua itu juga didukung kualitas Mahasiswa. Potensi Mahasiswa UIN Suka luar biasa. Dengan dinamika yang luar biasa. UIN Sunan Kalijaga menganggap mereka adalah Man power, sehingga perlu saling percaya agar Mahasiswa punya semangat untuk mengharumkan nama UIN Sunan Kalijaga. Sema, Dema, UKM adalah partner bukan hanya dalam berkompetisi, tapi juga administrasi dan aktif menghimpun data pendukung akreditasi. Di sisi lain, kampus memberikan dukungan anggaran dan penghargaan, serta apresiasi, seperti; penobatan para Mahasiswa yang dapat menyumbang banyak prestasi dalam anugerah prestasi. Komitmen kerja sama dengan Mahasiswa 24 jam terkoneksi. Karena komitmen dari Mahasiswa tak akan bisa diraih tanpa komitmen Dosen dan Tendik. “Jadi perlu totalitas dalam pembinaan Mahasiswa. Totalitas waktu, perhatian dan teman sharing,” demikian imbuh Dr. Sujadi.
Forum berlanjut dengan penandatanganan MoU kedua belah pihak. Seementara itu, kedua belah pihak berharap, MoU segera dapat dilaksanakan dalam program – program kegiatan pengembangan akademik yang konkrit dan berkelanjutan. (Weni/Ihza/Alfan)