Sekolah Pasar, Cerdaskan Pedagang Pasar Berjualan
Peserta Berfoto bersama seusai peluncuran program Sekolah Pasar angkatan ke-4
Setelah berhasil mengedukasi para pedagang pasar di tiga pasar tradisional (Pasar Nirmala Kasihan Bantul, Pasar Kowen Godean, dan Pasar Piyungan) Balerante Turi) melalui Program Sekolah Pasar dalam tiga kali angkatan, Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM), UIN Sunan Kalijaga kembali menerjunkan Mahasiswa KKN untuk melaksanakan Program Sekolah Pasar angkatan ke empat, dengan lokasi ditambah di Pasar Balerante, Turi, Sleman. Penarikan angkatan ke tiga dan Penerjunan angkatan ke empat Program Sekolah Pasar dilaksanakan di Ruang Teatrikal Fakultas ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), kampus UIN Sunan Kalijaga, 5/7/2023.
Hadir pada agenda kali ini, Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UIN Sunan Kalijaga, Dr. Muhrisun, S. Ag., BSW., M. Ag., MSW.Kepala LPM, Ir. Trio Yonathan Teja Kusuma, S.T., M.T., Wakil Dekan 3, bidang Kemahasiswaan dan Kerja sama, FEBI, Ahmad Sholahuddin, S.Th.I., M.Ag. Lurah Desa Tirtonirmolo, HM. Marwan, MS , S.H., Lurah Pasar Nirmala, Agung Wirotomo, S.T., Kepala Bumdes Kalurahan Wonokerto sekaligus pengelola Pasar Balerante, Sunaryadi (mewakili Lurah Wonokerto), para Dosen Pembimbing Lapangan, dan para Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga yang telah melaksanakan maupun yang akan diterjunkan untuk melaksanakan KKN Tematik Program Sekolah Pasar Angkatan ke 4.
Acara peluncuran Program Sekolah Pasar angakatan 4 diawali dengan paparan Kepala LPM, Trio Yonatan Teja Kusuma. Disampaikan, Program Sekolah Pasar dimulai tahun 2020 yang dicetuskan oleh LPPM UIN Sunan Kalijaga sebagai upaya untuk mengatasi lesunya pengujung pasar tradisional di Yogyakarta sebagai dampak dari Pandemi Covid-19. Tim LPPM yang terdiri dari para Dosen Pembimbing Lapangan menggagas adanya kurikulum praktis Sekolah Pasar untuk mengedukasi para pedagang pasar tradisional bagaimana stategi memilih barang dagangan, memanage lapak, mempromosikan dagangan, memanage modal agar berkembang dan berkah, hingga seterusnya sampai mengedukasi tentang strategi berdagang lewat teknologi digital, sehingga pasar tradisional tetap menjadi pilihan masyarakat untuk berbelanja. Walaupun tidak bisa berbelanja secara langsung karena Pandemi.
Sekolah Pasar menjadi program berkekanjutan melalui penerjunan KKN Tematik dengan durasi satu semester, namun kunjungan ke pasar tidak setiap hari. Program Sekolah Pasar dapat dikonversikan menjadi nilai KKN bagi Mahasiswa. Program Sekolah Pasar mulai dikenalkan di Pasar Nirmala, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul pada pada 2020. Berlanjut ke Pasar Piyungan, Pasar Kowen Godean, dan Pasar Balerante, Wonokerto, Turi, sleman. Program Sekolah Pasar menjadi tanggungjawab tim DPL berbagai bidang keilmuan yang berkelanjutan dengan kurikulum bertingkat dari Kurikulum Pemula, Kurikulum Mandiri, lanjut Kurikulum Hight Technolog.
Solahuddin menambahkan, Sekolah Pasar selain untuk mengembangkan Pasar Tradisonal juga sangat bermanfaat sebagai wahana belajar di masyarakat. Mahasiswa belajar melalui pendampingan kemitraan dengan para pedagang pasar. Mahasiswa memiliki kegiatan mensinkronkan pembelajaran di kampus dengan praktek kehidupan di lingkup pasar. Sebaliknya pedagang juga mendapat literasi yang baik dalam berdagang dalam lingkup ekonomi Islam. Bagaimana bisa lepas dari keterjeratan Bank Plecit, bagaimana menjaga kualitas, kebersihan, dan kepastian harga barang dagangan. Bagaimana memiliah sampah. Bagaimana menata pasar sehingga Indah dipandang, dan menarik untuk dikunjungi.
Sementara itu, Lurah Tirtonirmolo, Marwan menyampaikan berkat Sekolah Pasar, Pasar Nirmala sekarang sudah klebih maju, lebih tertata, bersih, lebih memahami bagaimana berdagang yang berkah, lebih dikenal masyarakat luas, karena pedagangnya sekarang lebih melek teknologi. Pihaknya berharap, kegiatan sekolah pasar bisa ditambah dengan berbagai kegiatan yang mengikutsertakan masyarakat . sehingga ada keterpaduan antara pedagang pasar dengan masyarakat sekitar. Juga tentang pengolahan sampah untuk masyarakat Tirtonirmolo.
Muhrisun menyampaikan, program Sekolah Pasar bukanlah program pengabdian yang besar, tapi ini tentang proses belajar dan menerapkan keilmuan untuk memajukan pasar, literasi untuk pedagang pasar, bagaimana mengatasi masalah, mengelola konflik, sehingga pasar menjadi kondusif, progresif dan menjadikan masyarakat lebih suka berkunjung ke pasar. Program Sekolah Pasar tentunya bukan hanya tentang pasar. Tetapi dinamika pedagang dan konsumen, manajerial untuk menyatukan kepiawaian pedagang dan keinginan konsumen. Sementara itu menurut Muhrisun, kontribusi apapun dari Mahasiswa yang sudah terjun sangat bermanfaat bagi yang akan diterjunkan. Di Sekolah Pasar, Mahasiswa belajar mandiri mengatasi masalah dan dinamika pasar.
Kali ini LPPM UIN Sunan Kalijaga menerjunkan KKN Tematik dalam Program Sekolah Pasar berjumlah 62 orang Mahasiswa, salah satunya Mahasiswa berkebutuhan khususu. Yang diterjunkan ke tiga Pasar (Nirmala, Kowen dan Balerante), demikian papar Muhrisun. (Weni/Doni)