WORKSHOP MODERASI BERAGAMA BAGI MAHASISWA UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

Minggu s/dSelasa, 3-5 Desember 2023 Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menggelar Workshop Moderasi Beragama bagi Mahasiswa. Workhop Moderasi Beragama diikuti oleh 50 mahasiswa dari berbagai fakultas. Acara yang berlangsung selama tiga hari pada tanggal 3-5 Desember 2023 ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman terhadap keanekaragaman agama, mengembangkan keterampilan dialog yang konstruktif, mempromosikan toleransi dan menghormati perbedaan, mendorong partisipasi aktif dalam pembangunan bersama, dan menciptakan lingkungan kampus yang inklusif dan toleran.

Kegiatan dibuka oleh Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prof. Dr. Almakin, MA. dalam sambutannya, rektor menyampaikan bahwa pelatihan moderasi beragama ini penting dalam rangka mencegah konflik dan kekerasan agama, membangun pemahaman dan penghargaan terhadap keanekaragaman, yang akhirnya mahasiswa peserta workshop diharapkan menjadi agen dan duta moderasi beragama di lingkunganya masing-masing. Lebih lanjut Rektor menyampaikan bahwa workshop moderasi beragama ini adalah wujud dari komitmen UIN Sunan Kalijaga untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, di mana setiap mahasiswa merasa dihormati dan diterima tanpa memandang latar belakang suku, etnis, budaya, dan agama. Kita percaya bahwa mahasiswa yang memiliki keterampilan moderasi beragama yang baik akan menjadi agen perubahan positif di masyarakat.
Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Dr. Abdur Rozaki, S.Ag., M.Si, dalam materinya menyampaikan tentang pentingnya dialog antaragama, menghormati perbedaan keyakinan, dan bagaimana membangun pemahaman yang mendalam terhadap prinsip-prinsip moderasi.
Mahasiswa peserta workshop moderasi beragama terlibat aktif dalam diskusi kelompok, simulasi situasi, dan kegiatan interaktif lainnya yang dirancang untuk memperkuat keterampilan moderasi. Selain itu, mahasiswa juga diberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman pribadi dan berdiskusi tentang tantangan yang dihadapi dalam menjaga toleransi di lingkungan kampus dan masyarakat.
Para peserta workshop memberikan respons positif terhadap kegiatan ini, kegiatan semacam ini sangat penting untuk membangun pemahaman yang lebih baik tentang keberagamaan, dan membentengi pemahaman radikal dan ekstrimisme. Para peserta berharap bahwa kegiatan serupa dapat terus diadakan dan melibatkan lebih banyak mahasiswa di masa mendatang.
Workhop diakhiri dengan rencana tindak lanjut dan komitmen bersama untuk manjadi agen moderasi di lingkungannya masing-masing, menjadi teladan dan bersama-sama meng-counter wacana ekstrimisme yang muncul di kalangan mahasiswa.