UIN Sunan Kalijaga Gelar Sosialisasi SPAN-UM PTKIN 2018
Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, MA., Ph.D. memberi sambutan pada acara sosialisasi SPAN-UM PTKIN 201
Sekitar 250 lembaga sekolah (SMU,MA, SMK, pesantren – Muadalah) se-wilayah DIY mengikuti sosialisasi Seleksi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN-PTKIN) dan Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) 2018 bertempat di Gedung Prof. RHA. Soenarjo, SH., kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Kamis, 15/2/18.
Turut hadir pada acara ini, Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, MA., Ph.D., Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Prof. Dr. H. Sutrisno, M. Ag., Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Keuangan dan Perencanaan, Dr. Phil. Sahiron, MA., Ketua Admisi, Dr. H. Ridwan dan Kakanwil Kementerian Agama R I DIY, yang diwakili Kepala Bidang Pendidikan Madrasah, H. Nadif, S.Ag., M.Si.
Di hadapan Para Kepala Sekolah/Madrasah Prof. Yudian menyampaikan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 antara lain menyebutkan bahwa pola penerimaan mahasiswa baru pada Universitas Islam Negeri (UIN)/Institut Agama Islam negeri (IAIN)/ Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) di Indonesia dilakukan secara nasional dan bentuk lain. PTKIN sebagai penyelenggara pendidikan setelah MA/MAK/SMU/SMK/Pesantren Muadalah dapat menerima calon mahasiswa yang lulus dari Satuan pendidikan MA/MAK/SMU/SMK/Pesantren Muadalah atau yang setara, maksimum tiga tahun terakhir.
Prof. Yudian Wahyudi berharap, akan semakin banyak lulusan MA/MAK/SMU/SMK/Pesantren Muadalah yang mantap melanjutkan studi di kampus PTKIN (UIN Sunan Kalijaga khususnya). Pihaknya bertekat akan mendidik generasi penerus bangsa sebagai Muslim yang Pancasilais, dengan ciri khas memiliki keahlian yang unggul di bidang keilmuannya, berfaham Islam moderat dan memiliki keahlian berbahasa Asing, sehingga mudah menyesuaikan diri dan aktif berperan dalam dunia global dimanapun berada. Pihaknya akan dengan tegas membentengi para mahasiswa agar tidak terbawa arus pemahaman Islam yang fundamentalis maupun radikalis, apalagi sampai melawan negara. Disamping itu ada kebijakan baru di kampus UIN Sunan Kalijaga, yakni; mahasiswa belum boleh ujian skipsi sebelum memiliki sertifikat baca tulis al Qur’an. Selain itu, budaya pesantren akan digelorakan di kampus ini dengan mendirikan Ma’had untuk mahasiswa semester awal, sebagai wahana untuk penguatan hubungan antara Islam, sains dan negara.
“Oleh karena itu bapak dan ibu pengampu sekolah-sekolah di wilayah DIY, jangan ragu memotivasi anak didiknya untuk melanjutkan kuliah di PT lingkup PTKIN. Agar semakin banyak terlahir generasi penerus yang memiliki nilai plus, sebagai ilmuwan Muslim yang moderat, yang mencintai NKRI, mengakui Pancasila, UUD’45 dan Bineka Tunggal Ika,” demikian pungkas Prof. Yudian Wahyudi.
Prof. Sutrisno menambahkan, berdasarkan data BAN-PT dan data Pemerintah, setidaknya terdapat 69 persen lulusan sekolah menengah atas yang belum bisa kuliah. UIN Sunan Kalijaga bertekat untuk melakukan seleksi mahasiswa baru dengan sebaik-baiknya agar anak didik yang memiliki prestasi unggul, sementara orang tuanya kurang mampu bisa memiliki kesempatan untuk melanjutkan kuliah di kampus ini. Sehingga prosentase lulusan sekolah atas yang tidak memiliki kesempatan melanjutkan kuliah semakin berkurang.
Sementara Ketua Admisi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Dr. H. Ridwan, M.Hum menjelaskan UIN Sunan Kalijaga menyediakan 3.524 kursi mahasiswa pada tahun 2018. Jumlah tersebut untuk lima macam jalur masuk. SPAN PTKIN mendapat alokasi 1.105 sedangkan UM PTKIN sejumlah 663 kursi. Untuk jalur SPAN-UM PTKIN disediakan 24 prodi dari enam fakultas yaitu Adab dan Ilmu Budaya, Dakwah dan Komunikasi, Syariah dan Hukum, Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Ushuluddin dan Pemikiran Islam, serta fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
Dijelaskan, jadwal seleksi SPAN PTKIN dimulai pengisian PDSS mulai 30/1 s/d 24/2, dilanjutkan proses verifikasi, pendaftaran, seleksi, pengumuman, sampai daftar ulang di masing-masing Perguruan Tinggi Islam Negeri yaitu; 22/5/18. Sedangkan UM PTKIN pendaftaran dimulai 12/4 s/d 8/5, ujiannya 22/5 yang meliputi Tes Potensi Akademik, Bahasa, Keislaman, IPA/IPS dan IPC. Hasil ujian diumumkan 10/7/18, jelas Ridwan.SPAN PTKIN merupakan seleksi nasional berdasarkan penjaringan akademik dengan menggunakan nilai rapor dan prestasi lain, tanpa ujian tertulis yang dikuti oleh seluruh PTKIN dengan prinsip adil, transparan dan tidak diskriminatif. Biaya pelaksanaan jalur ini ditanggung oleh pemerintah, sehingga peserta tidak dipungut biaya pendaftaran.
UM PTKIN adalah pola seleksi yang dilaksanakan secara nasional oleh seluruh UIN/IAIN/STAIN dalam satu sistem yang terpadu dan serentak oleh Panitia Pelaksana yang ditetapkan oleh Menteri Agama Republik Indonesia. Untuk pembiayaan seleksi ini dibebankan kepada peserta seleksi, dengan disubsidi dari Kemenag Republik Indonesia.Untuk membantu pelaksanaan SPAN PTKIN informasi lebih lanjut bisa mengakses lamanhttp://www.span-ptkin.ac.id, sedangkan informasi UM PTKIN 2018 meliputi ketentuan dan persyaratan umum, tatacara pembayaran biaya seleksi, jumlah pilihan PTKIN dan Progam Studi dapat diakses melalui lamanhttp://www.um-ptkin.ac.id(Habib/Weni).