Internasional 21st Century Islamic Education
Pendidikan abad ke-21 wajib dipahami oleh pakar akademisi. Atas dasar itulah fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga menggelar Seminar Internasional 21st Century Islamic Education di gedung Prof. RHA. Soenarjo, SH. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Rabu (5/12).
Ketua Panitia seminar Istiningsih mengatakan seminar tersebut penting untuk diikuti lantaran pengetahuan tentang pendidikan abad ke-21 harus terus di-upgrade oleh para akademisi, seperti dosen, guru, dan pemerhati pendidikan.
Dengan mengetahui pengetahuan pendidikan di abad ke-21, dia mengharapkan akademisi bisa segera mempersiapkan diri, serta mengantisipasi peristiwa yang akan datang. Selain itu juga agar para pendidik dapat menyesuaikandiri dengan situasi, kondisi dan lingkungan pada abad ke-21. “Sekecil apapun manfaat seminar ini, tetap diyakini data memberikan kontribusi peningkatan kualitas pendidik, “ kata Istiningsih.
Seminar internasional ini diikuti oleh dosen dan mahasiswa program strata dua dan strata satu, para guru dan pemerhati pendidikan. Adapun untuk pembicara, beberapa tokoh dari sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Singapura dan Malysia juga dihadirkan.
Andi bangkit dari Nagoya University memaparkan sekolah di Jepang mengutamakan pendidikan karakter agar kelak budaya bangsa tetap terjaga dengan baik. Negara maju ditandai dengan bangsanya yang berkarakter.
Pemateri lain, Indra Charismiadji mengatakan pendidikan abad ke-21 berbasis pada komputer sehingga pendidik, dosen, dan guru diharapkan segera menyesuaikan diri menghadapi generasi komputer.
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Ahmad Arifi menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud kampus menuju World Class University. “ Prosiding atau paper yang dikeluarkan pada seminar ini diharapkan dapat mewarnai khasanah keilmuan terutama ilmu pendidikan di era revolusi industri 4.0” tuturnya. (Ch)